07 - Felix

737 92 2
                                    

Maaf kalau ada typo ataupun kesalahan dalam penulisan cerita ini.

Manusia tidak jauh dari kesalahannya bukan🫶.

Enjoy💓.




















"Jadi sebenernya itu--"

"Bentar anjir gue mau ke toilet dulu", Felix ngacir ke arah toilet. Yang lain masang muka kecewa padahal mereka udah serius.

Felix lompat ke atas kasur terus nyempil diantara renjun sama jaemin. Felix narik napas dalem dalem terus ga dihembuskan.g. Felix narik napas terus dihembuskan.

"Jadi sebenernya gue bisa ngeliat 'mereka' itu karena--"

😛😛😛

Flashback 💨

Felix, anak yang baik dan ramah kepada semua orang. Felix berasal dari keluarga yang cukup harmonis, memiliki 1 seorang kakak laki laki yang sangat menyayangi nya. Tapi keharmonisan itu lenyap begitu saja setelah orang tua nya sering ber adu argumen selalu bertengkar seketika mereka ber 2 di rumah.

Pertengkaran antara orang tua Felix berasal dari sang tante yang saling mengadu domba orang tua felix. Semenjak hubungan orang tua nya renggang Felix kurang mendapat kasih sayang seperti ketika ia masih kecil, beruntung dia masih memiliki seorang kakak yang sayang padanya.

Pagi ini Felix bersiap bersekolah diantar oleh sang kakak.

Mereka 2 sedang berada di dalam mobil. Keadaan terlalu hening.

"Kak" Felix memecahkan keheningan.

"Hm" ucap sang kakak.

"Kakak nanti pulang? Atau menginap dirumah teman?" Felix melihat kakaknya.

"Mungkin kakak akan menginap, why ?" Bangchan a.k.a kakak felix menoleh sebentar kearah adiknya.

Felix menghela napas berat, ia sebenarnya lelah di rumah mendengarkan orang tua nya bertengkar, mengucapkan kata kata yang tidak seharusnya terucap, kadang ia menjadi sasaran daddynya ketika daddyny sudah hilang kendali.

Felix lelah kenapa tiba tiba tantenya datang dan membawa bencana seperti ini. Huh, rasanya Felix ingin menguliti sang tante sebelum mengigat kalau itu dosa.

"Tak apa kak, boleh kah aku ikut kakak" kata Felix menunduk.

Bangchan tau pasti adiknya sangat lelah mendengar orang tua nya bertengkar, tapi bangchan tidak tau kalau adiknya sering menjadi sasaran sang daddy.

Mereka sampai di sekolah felix, bangchan menghentikan laju kendaraan nya.

"Huh kalau kakak bisa kakak akan mengajak mu lixxie, tapi kakak tidak bisa mengajak mu I'm sorry" ucap sang kakak merasa bersalah, lalu melihat adiknya menunduk.

Felix mengangguk ia lantas ia keluar dari kendaraan sang kakak lalu pergi "Eumm ya tak apa kak aku paham, aku pergi dulu hati hati dijalan fighting!" Felix tersenyum.

Bangchan terasa hatinya tersayat melihat sang adik yang ia sayangi masih bisa tersenyum padahal perasaannya bisa dibilang tidak baik.

Felix sekarang berada di kelas ia mendudukan diri nya dikursi pojok dekat jendela, ia melamun.

"Felix, you okay?" Teman Felix sebut saja Samuel, menepuk pundak Felix lalu duduk di sampingnya.

"I'm okay, Samuel" bales Felix tersenyum.

Samuel menghela nafas, temannya akhir akhir ini sering melamun. Ia cemas kalau sesuatu terjadi pada temannya. Merasa bel masuk berbunyi Samuel pamit untuk kembali ke meja nya di balas anggukan oleh Felix.

Biepep || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang