Maaf jika ada typo ataupun kesalahan dalam penulisan cerita ini.
Manusia tidak jauh dari kesalahannya bukan🫶.
Enjoy💓.
"Hari libur kau terus bergadang."
"Tidak lupa besoknya molor."
"Habis molor bergadang lagi."
"Itu terus kerjaan diri mu."
Bangchan berdiri didepan pintu kamar adiknya. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, tapi adiknya, Felix, masih belum bangun juga.
Ini yang Bangchan tidak suka dari kebiasaan bermain game nya Felix. Kalau sudah main game dia tidak ingat dunia. Bisa bisanya main game sampai jam empat subuh.
"Wake up Felix."
"Felixx. Wake up!!"
"Oh, come on, wake up!!"
"Felixx!"
Bangchan masih terus berusaha membangunkan Felix. Padahal kemaren mereka sudah berjanji hendak pergi ke rumah Lino hari ini, Felix yang mengajaknya. Dan Felix yang juga berjanji akan tidur cepat dan tidak bermain game sampai larut.
Tapi apa ini? Dia sudah mengingkari janjinya.
Kesabaran Bangchan sudah habis, ia mendekati Felix lalu dengan tidak ada rasa kemanusiaannya Bangchan menggendong Felix seperti karung beras 10 kilo.
"Ringan banget, ga makan apa ya nih bocah?" gumam Bangchan.
"AAAA! AKU TERBANGG!" teriak Felix ketika belum menyadari jika badannya di angkut Bangchan.
"KAK CHAN! FELIX TERBANG, HELPP!" teriak Felix mencoba turun ke bawah. Kesadarannya masih dibawah rata rata.
"KAAAKKK!!"
"Felix! Kakak disini!" ucap Bangchan.
"Hah?" Felix diam, ia melongo menatap ke arah lantai.
"Aish, adek siapa sih lo?"
Bangchan menurunkan Felix dari pundaknya. Telinganya sudah cukup sakit mendengar suara teriakan adiknya yang melebihi suara jangkrik.
Bangchan berdiri, menatap malas ke arah adiknya. "Mandi."
"Hah?" jawab Felix. Otaknya masih nyangkut di dalam kamar.
"Mandi Felix, lihat sudah jam berapa sekarang" Bangchan memijat pelipisnya.
Felix melihat ke arah jam, seketika matanya terbuka lebar, kesadarannya sudah kembali 1000 persen.
"WAHH?! JAM 8? KENAPA GA BANGUNIN AKU!" ucap Felix panik ia berlari menuju kamarnya untuk mandi.
Bangchan mengelus dadanya serta beristighfar pagi ini. Untung stok kesabaran Bangchan masih banyak, masih pagi soalnya.
Sembari menunggu adiknya, Bangchan bersiap siap, lalu menyiapkan sarapan untuk dimakan sebelum pergi. Bangchan mau makan dari rumah aja, dia ga mau boros.
Tak lama, Felix datang sudah dengan pakaian yang rapi. Tidak seperti tadi, seperti gembel.
"Kita jadi ke rumah kak Ino?" tanya Felix.
"Mau nya?" tanya Bangchan balik.
"Jadi dong, kakak udah janji sama aku" Felix mendudukkannya dirinya tepat dihadapan Bangchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biepep || 00L
Random"Kita ini temenan?" "Bukan, kita hanya sekelompok orang yang tersesat dalam pertemanan yang aneh" Jeno. ‼️RANDOM STORY‼️ Pertemanan antara 00L😻 Kalo suka sama ceritanya jangan lupa follow