55 - Salah Paham yang Berujung Malapetaka

260 23 0
                                    

Maaf jika ada typo ataupun kesalahan dalam penulisan cerita ini.

Manusia tidak jauh dari kesalahannya bukan🫶.

Enjoy💓.












































Klek! Klek!

"TERKUNCI!"

"Ga bisa dibuka anjir, gimana ini!" Jeno berbisik dengan panik.

"Bangsat! Kok tiba tiba bisa aja sosok kayak begitu sih? Ga nyeremin sih emang, tapi kok bisa tiba tiba muncul" Jisung heran.

Memang sosok anak kecil tadi ga menyeramkan, cuma terdapat beberapa luka ditangannya saja. Tapi mau gimana pun, kalau yang namanya sosok tak kasat mata sama aja serem kan? Bisa bisa nanti tiba tiba dia berubah. Kan ngeri.

"Gatau gue, kan dari tadi kita dirumah mulu sih. Gaada ngapa ngapain juga. Gaada manggil setan" Jaemin.

"Ck! Coba lagi Jen. Dobrak sekalian kalo ga bisa" Haechan.

Jeno mencoba membuka pintu utama, tapi percuma. Mau sampai tangan dia mengeluarkan darah pun pintu tidak akan bisa terbuka begitu aja.

"Dobrak anjing!" Haechan.

"Ga bisa bangsat! Udah dikunci begini mana bisa di dobrak!" Jeno.

"Di coba tolol!" Haechan.

"Lo coba sendiri kalo bisa. Jangan ngomong doang!" Jeno.

"Minggir. Lemah lo" Haechan.

"Apasih anjing, ngajak berantem lo?!" ucap Jeno tak terima.

"Sangat menyenangkan melihat kalian bertengkar seperti ini" tiba tiba terdengar suara ntah dari mana.

Bujang cs panik, disaat Jeno sama Haechan mau adu jotos, mereka malah denger suara yang ntah dari mana asalnya.

Mereka mencoba menenangkan Jeno yang suka naik pitam. Jangan sampai ada agedan adu jotos disini.

"Sabar Jen sabar" ucap Jaemin mencoba menenangkan Jeno.

"Ngomong ga mikir si anjing!" Jeno.

"Sabar, kita semua panik. Haechan pasti ga sengaja ngomong begitu" Eric.

"Huuhh.." Jeno mencoba mengatur napasnya.

Brak! Brak!

Haechan mencoba membuka pintu dengan cara mendobrak nya. Tapi percuma, pintu bahkan tidak bergerak sama sekali.

"Bangsat!" Haechan menendang pintu.

"Haha! Lemah juga lo! Ngomongin orang doang lemah" Jeno.

"Udah! Jangan berantem gini, inget situasi. Udah gede otak di pake" Baejin.

Prang!

Braak!

Mereka mencoba segala cara untuk keluar dari sini. Aura amarah yang dikeluarkan sosok tadi semakin kental. Mereka bisa merasakan semarah apa sosok tadi.

"Bajingan!" Hyunjin menedang pintu tersebut, tapi percuma. Tidak terjadi apapun, yang terjadi hanya kakinya yang sakit.

Saat sedang memikirkan bagaimana cara keluar dari sini, bujang cs tiba tiba mencium bau anyir yang kuat. Baunya tepat berada di dekat mereka—

Biepep || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang