[S2] Untuk Aone & Untuk Daddy

6.4K 766 48
                                    

Pagi menjelang siang Leo sudah selesai mengerjakan seluruh kekacauan semalam. Clark dan Matheo pun sudah pulang ke rumah mereka masing masing.

Leo duduk diatas sofa lalu bernafas lega. Rasanya lelah dan sedikit pusing. Leo sedikit marah karena semalam Arthur tidak menghentikannya minum, akibatnya seluruh badan Leo pegal pegal karena sesuatu.

Ditengah menghayati rasa lelah nya, Leo tiba tiba disadarkan oleh suara bel pintu.

"Ah, wait a minute ... Siapa itu bertamu dijam begini."

Leo bertanya tanya sambil merapihkan tampilannya. Merasa sedikit aneh karena para tetangga biasanya selalu bercengkerama di sore hari. Jarang jarang sepagi ini.

Pintu ia buka meski sulit karena ada banyak barang yang masuk terdorong kedalam.

Leo cukup panik saat teras rumah kini dipenuhi kotak kotak paket berbeda ukuran.

Di depannya juga ada mobil hitam yang melaju sampai tidak sempat ia menyapa dan bertanya.

"Apa apaan ini."

Semua kotak paket yang ia lihat itu punya tulisan yang sama, "For baby Aone & baby Gavin."

Leo tidak ingat pernah memesan ini semua lewat ponselnya. Jika butuh sesuatu juga biasanya meminta tolong Matheo belikan, atau Clark yang suka buang buang uang hanya untuk memenuhi rasa gemas nya kepada Gavin. Jadi barang barang bayi rasanya masih banyak.

"Arthur lihat, ini darimu?" Leo segera mengirim pesan suara setelah memotret pemandangan itu.

Arthur lama sekali membalas, membuatnya kesal dan memutuskan untuk memindahkan saja barang barang nya. Malu dilihat para tetangga.

Tring

Ponsel nya berbunyi. Yang pertama kali Leo lihat dari pesan balasan Arthur adalah sebuah foto, suaminya itu sedang dikerumuni batu batu yang hendak diolah sambil membuat pose gaya peace sign. 

"Aku sedang kencan dengan batu, tak ada waktu untuk beli semua itu babe."

"Hm..." Leo menyipitkan mata nya. Tentu saja ia curiga, jika bukan dari Arthur lalu dari siapa?

Mustahil juga dari orang tuanya, jika mereka mau mengirim barang ya tentu saja selalu ada komunikasi dulu.

Iseng, Leo buka saja semua kardus itu. Kalau isinya bom kan bahaya.

Tapi semuanya murni alat alat bayi dengan kualitas terbaik. Jika ditotal mungkin harga nya bisa puluhan juta.

Yah, tidak ada apapun lagi selain tulisan yang sama disetiap kardus nya. "Untuk Aone dan Gavin. Semoga bisa tumbuh sehat dan menjadi anak baik." Seperti itu.

Sampai akhirnya Leo cukup peka, mungkin semua ini dikirim oleh Ayahnya Aone.

Leo benar benar tidak mengerti tapi seperti nya memang seperti itulah yang terjadi.

Sebuah tangisan terdengar bising sekali. Leo segera meninggalkan semua itu lalu beranjak ke kamar.

"Oke oke, Gavin menang. Tangisannya paling keras." Leo berucap sambil menggendong Gavin, sedangkan Aone ia tepuk tepuk pantatnya saja.

Mereka berdua bangun memang selalu hampir bersamaan. Sampai sampai Leo selalu membuat kompetensi tentang tangisan siapa yang selalu terdengar paling nyaring. Pemenangnya selalu Gavin karena Aone gampang sekali ditenangkan.

"Sudah ya Gavin, sekarang waktunya mandi."

Leo menurunkan Gavin, setelah menyiapkan alat alat mandi di meja khusus ia segera memandikan mereka satu persatu mulai dari Aone.

INSANE [Man×Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang