Sudah Leo duga.... akan sangat sulit untuk bangun, bukan hanya karena lengan Arthur yang melingkar kokoh pada perut nya, tentu saja juga karena bagian bawah nya yang terasa sakit luar biasa. Ditambah kaki yang terasa lemas, lengkap sudah.
Leo berbalik menatap pahatan indah tiada cacat itu, bahkan dalam tidur pun masih sempat dia senyum senyum dan semakin mengeratkan pelukannya.
Sebegitu besarkah dampak malam panas kemarin?
"Morning babe."
Ah, mungkin yang mempengaruhi Arthur hanya suara saja. Suaranya jadi lebih serak. Pasti karena semalam sibuk mendesah dan menggeram.
Leo mengangguk dan menjawab sapaan itu, meski ingin sekali menimpah kepala Arthur dengan bantal dan melampiaskan rasa sakit dibagian bawahnya, tapi niat itu luntur begitu saja ketika Arthur mencium kening nya lalu mulai menggendong tubuhnya ke kamar mandi.
Leo dimandikan, sprei kasur pun Arthur ganti dengan yang baru. Jendela dibuka dan pria nya itu menyapa para bayi, meski yang bangun hanya Aone seorang.
"Kamu hari ini istirahat ya." Leo kembali dicium setelah selesai berpakaian. Ia kembali digendong, lalu duduk diatas sofa kamar dekat dengan jendela. Spot terbaik ketika pagi hari datang.
Arthur mengotak atik ponselnya, dia bilang ingin mencoba delivery sarapan pagi. Leo hanya mengangguk setuju saja, tak ada salahnya mencoba.
Sementara Arthur mengurus Aone dan Gavin, Leo termenung ketika melihat pemandangan itu. Arthur teliti dan gerakannya pelan pelan. Sesekali dia mencium gemas pipi kedua bayi itu. Dia nampak menikmati sekali apa yang sedang dikerjakan.
"Jadilah anak baik kids, papa kalian tidak boleh kecapean."
Setelah selesai, Gavin dan Aone dibaringkan di sisi sofa dekat Leo. Dua duanya sudah aktif bergerak, juga sudah aktif mengeluarkan suara suara. Leo gemas, waktu berdiam diri bersama mereka berdua itu memang yang terbaik.
Arthur pergi, sepertinya sedang menyiapkan sarapan. Dari awal sampai akhir pun Leo dimanja terus, makanan yang enak enak diberikan, Leo disuapi sampai kenyang. Bayi bayi juga sudah diberi susu formula.
Leo terpejam sambil tertawa kecil...
"Ah~ inikah rasanya hidup?" Batin nya merasa senang.
"Babe I love you." Arthur memberinya pelukan, Pria itu duduk dibawah lantai jadilah yang terpeluk olehnya hanya bagian perut Leo. Tapi entah kenapa ini menyenangkan, Leo jadi bisa mengusap usap rambut Arthur.
"I love you too," balas Leo seraya terkekeh pelan. Suara tawa kecil itu Arthur tangkap dengan baik, membawakan sebuah rasa yang sangat sangat hangat menjalar pada hati nya.
Hari ini full Arthur memberikan service terbaik untuk Leo. Dia juga memijat bagian tubuh yang pegal, membelikan apapun yang Leo suka bahkan sampai berniat membelikan Leo barang barang mahal jika saja tidak ia tolak.
Sedangkan disisi lain, Matheo yang tidak tahu harus melakukan apa dihari libur nya ini hanya berdiam diri saja di mansion kecil dan sederhana nya.
Semenjak Arthur dan Leo memutuskan untuk tinggal berdua disatu rumah sederhana tanpa banyak pelayan, kerjaan Matheo jadi terasa longgar sekali. Apalagi saat ini di perusahaan Arthur sudah mengangkat manager baru yang kompeten sampai mereka bisa libur berbarengan seperti ini.
Ting-!
Bel rumah berbunyi. Dirasa rasa Matheo tidak ingat pernah mengundang teman hari ini, Arthur dan Leo juga mana mungkin berkunjung.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSANE [Man×Boy]
Romance[SUDAH TAMAT] Dunia memang sudah gila. Maka saat jalan hidup Leo sudah ditentukan oleh kedua orang tuanya pun ia tak marah. Tak pula sedih ketika ia harus mengorbankan masa mudanya demi uang. Hidup nya sepenuhnya dilepas oleh orang tuanya, menjadika...