4

19.8K 2.9K 31
                                        

.
.
.

Sang bintang berada dipojok kiri bawah, mungil dan juga seringkali terlupakan. Sudikah jika kau sentuh dia dengan penuh perasaan?
Niscaya bintang yang awalnya tak berwarna akan menjadi bersinar, menghantarkan getaran suka kepada sang penulis, dan membangkitkan semangatnya...

.
.
.
.

Intinya, vote dooong😘

.
.
.
.

Selamat membaca

.
.
.
.




The day that unwanted





Pernikahan bukanlah suatu hal yang mudah. Bukan tentang segala macam hingar bingarnya namun tentang keluarga yang hendak dibina setelahnya. Akan banyak sekali rintangan setelah adanya pernikahan, hendaknya harus waspada karena bukan hanya benih cinta saja yang akan menyertai.

Kesetiaan dan kepercayaan juga menjadi pondasi penting dalam pernikahan untuk membangun satu rumah yang kokoh bernama keluarga. Jika bersama sesama pasangan saja sudah ragu, maka keluarga seperti apa yang hendak dibangun?

Leo termenung menatap pemandangan diluar jendela sana. Melihat keindahan yang tak bisa ia nikmati. Leo cukup tertekan dengan keadaannya saat ini.

Saat ia terbangun, beberapa orang tiba tiba masuk menuju kamarnya tanpa ijin. Membangunkannya lalu memandikannya dengan berbagai macam 'ritual' kecantikan. Memberi sesuatu pada kulit dan wajahnya hingga ketika terbilas air, ia nampak berseri dan menawan. Mereka memakaikannya sebuah pakaian yang begitu ia impikan. Sebuah tuxedo berwarna putih yang begitu pas di badannya.

Leo begitu suka dengan tampilannya saat ini, namun ia begitu benci ketika tersadar bahwa orang yang akan menjemputnya di altar nanti bukanlah orang pilihannya.

Leo meskipun seorang anak yang baik, ia juga adalah seorang lelaki normal. Ia mendambakan keluarga kecil sederhana yang sempurna, dengan istri dan juga anak anak didalamnya.

Meski leo nampak baik baik saja, namun sungguh didalam hatinya tersemat kekecewaan yang amat dalam. Kecewa karena hidup tak memberinya kesempatan untuk meraih kebebasan.

"Tuan Leo, acara akan segera dimulai." Seorang pelayan menghentikan Leo dari acara melamunnya. Menuntun Leo menuju halaman yang terdapat mobil khusus untuknya. Mobil itu akan mengantarkan Leo ke sebuah taman didekat Mansion, taman pribadi Arthur yang disulap menjadi tempat pernikahan dengan dekorasi yang cantik.

Diperjalanan, ia hanya menoleh kearah samping. Memperhatikan pepohonan yang tumbuh tinggi menjulang. Mengabaikan pelayan tadi yang sedang mengoceh tak jelas soal apa saja yang harus Leo lakukan dipernikahan nanti. Leo masa bodo dengan itu, karena ia sungguh tak minat.

Beberapa menit setelahnya mereka sampai, disambut semerbak angin yang segar. Sekejap mengalihkan Leo dari berbagai rasa yang hinggap dihatinya. Mata indahnya menelusuri seluruh penjuru taman, yang ia sadari bahwa letaknya ada didataran tinggi. Leo yakin diseberang sana pasti ada jurang mengingat yang ia lihat adalah hamparan lautan dan juga langit sore berwarna jingga.

'bagaimana jika aku lompat saja kesana?'

Tercetus keinginan tersebut didalam hati Leo. Namun sayangnya, ia terlalu pengecut untuk merasakan apa itu kematian.

INSANE [Man×Boy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang