13

8.4K 497 34
                                    

Hai guys hehe karena dah 20 vote, mimin mau up dah nihh~

Makasih votenya!!♡

Hati-hati typo merajalela.

.

.


Lyana membaringkan tubuhnya dikasur. Ia sangat malas dan tak tau arah jalan pulang, iyakan emang ini bukan dunianya Lyana.
Kring..kring..

Suara dering hp membuat Lyana menoleh ke arah hp nya. Ia mengecek nontifikasi watshApp nya

#08** **** ****

"Lyana?"

"Wah, siapa nih, kok tau nama gue?"
"Jangan-jangan penipuan?" Pikir Lyana

Lyana
"??"
"

Gausah sok nipu gue, gak mempan!"

#08** **** ****
"Hm, gue Alaksa."

Lyana
"Oh, bilang dong,"
"Ngapain lu chat gue?"

#08** **** ****
"Save dulu nomor gue!"

Lyana
"Ck! Iya iya."
"Udah."
"Tho the point!"

Alaksa batu
"Gue mau traktir lo besok,"

Lyana
"Nah, gini dong, kalo gini kan enak."
"Mau traktir gue dimana?"

Alaksa batu
"Ikut gue sepulang sekolah."

Lyana
"Dih, kok pakek acara ikut-ikut segala, gamau ah!"

Read..

"dih, malah di read doang, anak gak jelas emang, 11 12 sama kembarannya!"

"Hah, gimana caranya biar gue bisa pulang ya, " gumamnya.

Sungguh Aily capek berada ditubuh Lyana. Bagimana dengan tubuhnya didunia? Apa dikehidupannya ia sudah mati ya?
Lalu bagaimana dengan Lyana yang asli? Dia sekarang dimana? Mengapa tidak ada ingatan apa-apa yang Lyana tinggalkan? Kalo adapun cuma dikit, itupun pas adegan Lyana dituduh membunuh kakek dan neneknya.

"Authornya kek kutu kupret dah sumpah! mana ini alurnya gak jelas lagi, bisa-bisanya gue malah terperangkap ditubuh sang antagonis kan kek ta*!"

"Ya, untuk sekarang sih gue masih aman-aman aja, kan gue udah jauhin si Aksa, berarti hidup gue selama ada disini akan aman dong." Lanjutnya
'Semoga aja gitu,'batinnya

Lyana turun dari kamarnya, ia sangat bosan berada di kamar, apalagi pikirannya saat ini sedang kacau. sendari tadi Lyana hanya memikirkan bagaimana cara ia bisa kembali pulang ke dunia aslinya.

"Kamu mau kemana ly?" Tanya Margareth pada anak terakhirnya.

"Aku mau keluar bentar mah, cari angin."

"Oh, yaudah, hati-hati, pulangnya jangan kesorean."

Lyana hanya mengangguk kan kepalanya patuh. Ia mengambil kunci motor nya, dan menjalankan motornya. Ia berkeliling di komplek.
Matanya tertuju kepada seseorang yang sendirian duduk di taman.

ANTAGONIS NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang