23.

5K 255 18
                                    


Hai hai haii!! Happy new year all !
Hwehe khusus buat malm thn baru, aku up 2 bab !







































Happy Reading

Celah-celah cahaya menyeruak masuk ke indra penglihatan. Mata gadis itu mengerjap, menyesusaikan sinar cahaya yang mengganggu tidurnya.

"A-aku dimana? Tempat apa ini?" Oceh gadis tersebut yang tak lain adalah Aily

"A-air," ujar Aily terbata, kelopak matanya melihat sungai yang begitu jernih dan cahaya yang gemerlap disana.

Perlahan Aily mendekat ke arah sumber air tersebut, ia terkejut melihat pantulan dirinya yang berada dalam air.

"W-wajah ku kembali?!" Pekik Aily senang, namun tempat apa ini? Apakah Aily sudah mati

Tiba-tiba ada yang menepuk pundak Aily, Aily mendongak keatas

"Hai Aily," sapa seseorang tersebut yang tak lain adalah Lyana

Aily bangkit mensejajarkan tubuhnya dengan Lyana
"Lyana? Kenapa kamu disini? Apa kita berada di tempat yang sama karena aku mati?"

"Hm, mungkin kamu sebentar lagi mati, karena tidak dapat donor darah," ujar Lyana diselingi dengan bercanda, dan nampak raut wajah keheranan dari Aily

"Kamu sedang keritis, dan disini alam bawah sadarmu, aku masuk kesini karena aku ingin memberitahukan mu, tentang masalah yang terjadi," ujar Lyana asli, namun Aily masih tak mengerti

"Huft, sebenernya kamu tuh pinter  apa bodoh sih, bisa-bisanya di dunia nyata disuruh ikut olim," ujar Lyana dengan nada mengejek

"Jelas pinter lah!"

"Kalo gitu, kenapa kamu malah diam aja? Padahal kamu di tuduh yang enggak-enggak kan."

"Aily, kalau kamu bener-bener mau menghindar dari kematian temuin semua bukti, lalu buat mereka terbungkam,"

"Tapi, gimana caranya? Aku gatau tempat kejadiannya dimana, dan soal taman, aku gatau  letak taman itu,"

"Taman  begadang elit tahajud sulit,  taman yang sekarang di tutup karena kejadian 11 tahun yang lalu," ujar Lyana

"Kamu bisa cek bukti-bukti nya disana, jika kamu benar-benar ingin terhindar dari kematian," ujar Lyana

"Ingat Aily, mungkin kamu sudah menghindari Aksa, tapi masalah keluarga mu itu lebih berat, dan bisa saja batas kesabaran Papa habis dan... kamu tau kan kejadian kemarin malam," ujar Lyana sambil tersenyum miris

"Kamu benar Lyana, aku juga ingin membuat mereka menyesal karena telah menuduhku! Termasuk si pak tua itu," ujar Aily kesal

"Pfttt hei pak tua yang kau maksud itu papa ku!"

"Hihi maaf Lyana, tapi gapapa kan kalau gue buat mereka menyesal?"

"Tidak apa-apa," ujar Lyana menunduk

"Hei lu kenapa?"

"Aku tidak pernah di peluk oleh Papa dan kak Raka.." ujar Lyana menunduk, namun selang beberapa detik ia menatap manik Aily

Lyana memegang pundak Aily
"Tak apa, aku yakin tubuhku ini bisa merasa kan pelukan hangat mereka, walaupun bukan jiwa aku yang berada di dalam tubuh ku," ujar Lyana tersenyum

"Hm! Lyana.. apa kamu menyesal memberikan tubuhmu padaku?"

"Tidak, untuk apa menyesal, lagian aku malah berterimakasih karena mau membantuku agar orang-orang tidak memandangku buruk saat aku benar-benar pergi,"

ANTAGONIS NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang