2

14K 790 49
                                    

Kini Raka dan teman temannya sedang nongkrong di warung milik mpok ijah.

"Eh Rak, katanya nenek lampir udah sadar dari koma nya ya?" Tanya Rio pada Raka

"Hm" ucap Raka ,ia tau yang di maksud Rio itu adalah adiknya yaitu Lyana

"Wahh, bakal jadi berita besar nihh,, setelah koma selama 3 hari, nenek lampir mulai beraksi," ucap Rio yang dengan tertawa dan kenan pun ikut tertawa, sedangkan Aksa hanya diam.

"Eh Sa, jagain tuh si Lia, takutnya nanti di labrak nenek lampir." Ucap Fino

"Ck! Dia gak bakal berani gangguin Lia lagi, kalo dia berani gangguin Lia lagi, gw pastiin hidup nya bakal gk tenang!" Ucap Aksa geram.

Raka yang mendengar itu
pun hanya menatap tajam ke arah Aksa  ,mau bagaimanapun Lyana itu adiknya ,ia agak kesal dengan kata kata Aksa, ya walaupun Lyana memang salah karena mencelakai Lia. Raka pikir Lyana hanya akan membuly, tapi ternyata sampai ingin mencelakakan anak orang,bahkan nyawanya hampir hilang.

"Rak, jangan marah dong,lagian kan si nenek lampir harus nemu balasannya." Ucap Rio yang membuat Raka menengok ke arahnya.

"Iya lah Rak, gw kesel sama nenek lampir, selalu bully, dan dandanan nya juga kayak perempuan murahan alias lon- ," ucap Kenan terputus. Raka menggebrak meja di sana. Dan menatap Kenan tajam ,tatapan yang sulit di artikan. Walau begitu Kenan ,Rio,Fino bergridig ngeri.

"Gw pulang." Raka pergi dari tempat itu ,yang membuat teman temannya kegeranan.

"Kenapa si Raka?" Tanya Rio ,yang langsung di geplak oleh Fino.

"Ya mau gimanapun itu si nenek lampir kan adeknya ,pasti si Raka agak kesel lah, kalo adeknya di katain perempuan murahan, atau di samaain sama perempuan lon,." Ucap Fino, yang di beri anggukan oleh Rio dan kenan. Sementara Aksa hanya diam.

Sementara itu Raka sudah ada di depan pintu. Ia melangkah masuk ke dalam rumah. Raka merebahkan dirinya di atas kasur. Nampak jam pukul 5 sore. Raka menghela nafas kasar.

Sementara itu Aily eh maksudnya Lyana bangun dari tidurnya. Ia melenggang pergi keluar kamarnya. Ia melihat bi Inem yang sedang memasak.

"Em? Mama belum pulang bi?" Ucap Lyana

"Belum non, nyonya kan suka lembur. Dan kadang pulangnya sampe jam 1 atau jam 5,"

"Oh ,yaudah."

Matahari terbit dari timur, Lyana bangun dari tidurnya. Ia bergegas mandi untuk sekolah pagi ini, sungguh Lyana sangat bosan karena harus di rumah terus. Jadi hari ini tanpa penolakan ia akan pergi ke sekolah.

Lyana mengaca, memperlihatkan dirinya di depan cermin. Lyana tak menggunakan Make up ,karena mau bangaimanapun yang ada di tubuh Lyana itu Aily, jadi simple gak neko neko, dan dirinya juga tidak bisa make up .

"Cantik banget gw," ucap Lyana dengan pd, Lyana langsung turun ke bawah. Ia melihat Mamanya yang sedang menunggu nya di meja makan. Mama Lyana yang melihat tampilan Lyana terpukau. Karena biasanya anaknya ini akan dandan menor bahkan mirip seperti wanita tua.

"Ini kamu nak?" Tanya makanya Lyana

"Hm,"

"Kamu cantik kalo gini loh sayang."

"Kan emang udah dari lahir cantik loh mah," ucap Lyana Pd

"Percaya diri sekali kamu ya ,haha"

"Oh ya Raka kok belum kesini?"

"Hm ,gatau."
"Ma ,Lyanya pergi berangkat dulu ya." Lanjutnya

"Loh ,tapi kamu kan belum sarapan Lyana,nanti kamu laper loh ,trus kamu kan baru aja sembuh nak." Ucap mama Lyana dengan kawatir.

ANTAGONIS NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang