24.

4.5K 205 8
                                    

Assalamualaikum guys

Maaf baru bisa up setelah sekian lamanyaa, maaf kmrn habis jalan-jalan ke planet mars makanya lama bangt:)

Pasti kalian pada kangen kan sama akuu, hweheh iyain aja

Yaudah deh sok atuh lanjut baca, dan jan lupa tandai typonya!

Awas typo bertebaran!



HAPPY READING GUYS!

Tok..tok..tok..

Krekkk

Pintu kamar rawat inap dibuka, Seperti janjinya pada Lyana kemarin. Sella, Yaya,Asep,Akbar, dan Arine pun menjenguk Lyana.

Sella dan yang lainnya membawa sekeranjang buah segar untuk Lyana yang masih asyik rebahan di ranjang rumah sakit sambil bermain hp, walaupun aslinya tangannya sakit akibat Jarum Infus yang masih berada di pembulu darah Vena.

Sella dan yang lain pun mendekat ke arah Lyana,
"Ly lo gapapa?" Ujar Asep

"Ya kayak gini, btw makasih ya udah mau jenguk gue," ujar Lyana

"iya Lyana, oh ya kamu kenapa kok bisa kayak gini?" Tanya Yaya penasaran

"Eum.. nganu, panjang lah ceritanyaa," ujar Lyana sambil melirik Sella

"Nih Ly, ada buah-buahan buat kamu, semoga cepet sembuh ya, gue nggak bisa lama-lama disini, soalnya papa gue hari ini mau berangkat kerja di luar kota, jadi gue harus salaman dulu sama Papa," ujar Arine

"Oh, iya gapapa, btw ini makasih ya buah-buahannya, kalian jadi repot-repot gini, kan gue jadi enak, ups! Maksudnya gak enak," ujar Lyana sedangkan Sella memutar bola matanya malas

"Iya sama-sama, btw cepet sembuh ya Ly, maaf banget gue harus pulang sekarang, Papa gua mau ke luar kota soalnya, dan mau berangkat sekarang," 

Lyana mengangguk,
"Lo pulang sama siapa? Kan lo enggak bisa  bawa motor,  terus supir lo gak kesini kan," tanya Asep

"Hmm, sama Akbar!" Ujar Arine

"Kok gue?!"

"Cih, tadi yang suruh buat keseini bareng siapa hah?! Gue gak bisa bawa motor! Terus supir pribadi gue juga no nya gak aktif! Ayolah Bar.. papa gue bentar lagi pergi,"

"banyak alasan lo, yaudah gue pamit dulu ya semuanya, tante juga aku pamit," ujar Akbar dan Arine berlenggang  pergi dati situ

Sella melirik kearah Lyana dengan tanda tanya, banyak sekali pertanyaan yang bersarang di otaknya, Lyana ingin bertanya apa?

Seakan tau dengan tatapan Sella, Lyana tiba-tiba berdehem
" ntar aja bahasnya,"

"Bahas apa?" Ujar Yaya dan Asep kompak

"CIEEEEEEE," ujar Lyana dan Sella bebarengan agar mengalihkan perhatian Asep dan Yaya

"Aduduh, kompak bener, ekhemm," ujar Sella

"Iya nih, cocok loh kalian," ujar Lyana dengan nada menggoda, membuat Asep dan Yaya salting

"Ish apasih Lyana Sella," ujar Yaya kesal sedangkan Asep malah mesam-mesem tidak jelas membuat Sella ingin tertawa

Margareth hanya tersenyum melihat tingkah sahabat Lyana, syukurlah Lyana dapat tertawa seperti itu dan sedikit lupa akan apa yang dia alami batin Margareth menatap Lyana haru.

Andai saja Keluarganya tidak terpecah belah seperti ini, andai saja suami nya mau mengerti, dan Andai saja cctv di taman itu tidak mati. Semuanya pasti akan baik baik saja pikir Margareth.

ANTAGONIS NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang