27

4K 177 3
                                    

Assalamualaikum
Saya kembali dengan keadaan akun yang masih sama.. jadi maaf banget nih kalo ada yang dm atau comment ya maap aku gtw😗 tp keknya tdk ada🗿

Jadi ya seperti biasa hrus nyari nama ni akun dulu, ck menyusahkan.

Maaf baru bisa up setelah sekian lamanya enggak bisa up:) selain sibuk aku juga tergolong manusia pemalas dlm mengetik, pengennya langsung jadi aja tanpa susah ngetik😷

Ini sepertinya akan panjang, jadi baca yang bener ya, jangan cepet-cepet. Karena ini jujur aku up setelah sekian lama enggak up. Jadi seperti merasa bersalah, karena itu aku panjangin deh, tapi gak tau menurut kalian panjang atau enggak 😔

Semoga kalian suka ya🐷❤
















Happy reading all!













Selesai menunaikan makannya yang sempat tertunda, sekarang Lyana mulai berjalan gontai menuju tempat tidurnya yang sudang melambai-lambi.

Lyana kekenyangan akibat aksi mukbangnya itu hingga menghabiskan 4 piring nasi. Bukan piringnya ya yang di makan, maksud nya tuh nasinya sampe 4 piring.

Lyana meduduk kan dirinya di atas ranjang. Sebenarnya Lyana ingin sambil rebahan, namun ia teringat ucapan bibinya yang memarahinya ketika tidur sehabis makan. Katanya tidak baik.

Lyana menatap langit langit kamarnya. Apakah ia bisa menyelesaikan masalah di dalam novel ini? Apakah rencananya akan berhasil? Semoga saja akan ada titik terang, walaupun tidak seterang cahaya ilahi.

Untuk pencarian itu rencananya Lyana dan Sella akan mencari tau selepas mereka pulang sekolah. Jadi Lyana berharap penuh agar penelusuran kali ini tidak tertunda lagi.

Lyana mulai merebahkan badannya, saat matanya sudah mulai memejam ingin ke alam mimpi, tiba tiba Lyana terbangun lagi dan segera mengecek buku tugas nya. Gawat! Lyana belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak Ramli!

Tugas itu sudah lama, seharusnya Lyana senang karena dirinya tidak berangkat sekolah akibat dari dirinya yang terbaring di RS. namun kesenangan itu tiba-tina merosot ketika ia tau Pak Ramli tidak hadir karena beliau sedang ada acara keluarga. Dan besok tugas itu harus sudah segera dikumpulkan, dan tidak ada pengecualian! Bagi yang tidak mengumpulkan akan ada hadiah sepesial dari Pak Ramli.

'Shit!' Batin Lyana, padahal dirinya sudah senang karena tak usah mengerjakan Pr dari pak Ramli dengan embel embel dirinya berada di RS. Ternyata itu semua salah.

"Anjir mana jaringan lemot, gabisa  nanya sama Mbah Goog*e." Rasanya Lyana ingin menangis kala melihat banyak nya soal yang harus ia kerjakan, karena dirinya belum mengerjakan 1 soal pun.

"Ya Allah baru aja mau turu malah disuruh begadang," rengek Lyana.

....

Telat, dihukum, rambut acak-acakan, seragam salah, dan mata panda. Entahlah gembel dari mana ini, namun sekarang inilah yang dirasakan oleh Lyana.

Lyana mengacak-acak Rambut nya kesal dirinya mengambek sekarang!

hufft apakah ini hari sial dirinya? Tidak hari ini tidak boleh menjadi hari tersial nya, seharusnya hari ini adalah hari keberuntungannya.

ANTAGONIS NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang