Red Spider Lili (JENLISA) [GxG] (END)

Series 18 - boom!

Lisa POV

Baru pertama kali aku tinggal dengan orang lain selama aku menginjak Korea, rasanya sungguh aneh.

Karena terbiasa aku sendiri, aku bebas melakukan apapun di kamar ku, namun.. sekarang, aku harus menjaga sikap ku karena aku tidak sendiri di sini.

Hari semakin larut, di luar juga sedang hujan deras..
Gadis bermata kucing itu belum pulang dari tadi sore..
Aku tidak mungkin mencarinya, selain aku tidak memiliki nomor teleponnya.. aku juga sudah meyetujui perjanjian dengan nya, aku tidak akan ikut campur dengan urusannya, apapun yang dia lakukan, aku tidak berhak menanyakan nya.

"Agasshi, sebaiknya kau makan makanan mu, karena ini sudah larut malam, Jennie agasshi, pasti sudah makan di luar" ucap Ahjumma dengan sopan.

"Tidak apa-apa Ahjumma, aku belum lapar, apa kau sudah makan?" Aku bertanya.

"Sudah Agasshi, karena saya tidak boleh telat makan dengan Jennie agasshi, dia bisa marah padaku jika saya tidak mendengarkannya" aku menoleh kearahnya dan menganggukan kepalaku.. jadi benar. Aku tidak salah memutuskan untuk tinggal dengan gadis bermata kucing itu, dia gadis yang baik rupanya. Walaupun di minimarket sikapnya sangat menyebalkan.

"Kau jangan bicara formal padaku, dan panggil saja aku Lisa, aku lebih senang di panggil nama ku." Ucapku

Ahjumma itu mengulumkan bibirnya, mungkin dia malu mau berbicara.
"Sebaiknya tidak agasshi, saya disini hanya-"

"Aniyo, aku lebih suka seseorang memanggil nama ku, Arra?"

Ahjumma itu tersenyum dan mengangguk. "Arrasseo Ag- ah- Lisa-ssi" ucapnya dengan senyum. Aku pun tertawa kecil dan mengacungkan jempolku.

"Ahjumma, kau sudah bekerja berapa lama dengan Jennie?" Tanyaku lagi.

"Dari dia berusia satu tahun, aku yang mengurusnya sampai sekarang." Rahang ku terjatuh, mulut ku menganga. Pantas saja jika Jennie sangat menyayangi Ahjummanya.

"Wahh, kalau begitu. Pasti kalian sudah seperti ibu dan anak" kekeh ku.

Ahjumma itu terkekeh dan mengangguk. "Ya, dia adalah sosok gadis yang baik, sangat baik. Aku berharap, dia dapat menemukan orang yang tepat yang bisa menjaga nya" gumamnya..

Aku berdeham sebelum berbicara. "Ahjumma, apakah dia pernah memiliki kekasih?" Aku turunkan volume suaraku. Agar aku tidak terlalu terlihat bahwa aku penasaran.

Ahjumma itu menyeringitkan dahinya dan mata nya melihat keatas, dia terlihat sedang berpikir. "Hmm. Kalau kekasih belum pernah ada, namun dia pernah membawa satu seseorang, dan itu terjadi sudah sangat lama, dia mengatakan bahwa itu bukan kekasihnya, dan aku baru pertama kali melihat dia ingin tinggal bersama orang lain, dan itu adalah kau, Lisa-ssi" bibirku tak sengaja melengkung keatas dan aku menahannya, aku berdeham lagi dan menelan air liurku untuk membasahi tenggorokan ku yang kering.

"Dia pernah membawa laki-laki atau perempuan?" Aku bertanya lagi. Ntah kenapa aku ingin mengenalnya lebih dalam, namun tidak ada kesempatan aku mengobrol dengannya, dia sangat sibuk.

"Perempuan, dia sudah terang-terangan pada kedua orangtua nya bahwa dia tidak menyukai laki-laki. Dipikirnya, semua laki-laki akan sama dengan Mr. K-" dia mengulum bibirnya dan menepuk bibirnya sendiri tidak menyelesaikan bicara nya, ternyata Jennie sama dengan ku, aku juga tidak tertarik dengan laki-laki.

"Jeongsonghamnida, aku harus ke mengecek pekerjaan ku" ucapnya membungkuk, mungkin dia tidak enak membicarakan Agasshinya.

Aku mengangguk setuju dan tersenyum. Dia pun meninggalkan ku sendiri di sofa.

Aku beranjak dari sofa ku, menuju balkon. Aku menatap pemandangan Korea yang sedang hujan deras, melihat gedung-gedung tinggi di basahi air hujan serta jalanan dan pohon juga ikut basah, orang-orang berlarian ada yang membawa payung ada yang tidak dan ada yang hanya menutupi dirinya dengan jaket yang di pakai.
ada yang sendiri, ada yang bersama pasangannya bahkan juga ada yang bersama dengan anaknya, Begini rasanya jadi orang kaya, bisa melihat segalanya dari atas. Aku terkekeh dan menyalakan rokok ku lalu menghisapnya.