Setelah polisi mengotopsi beberapa organ yang masih tersisa di rumah sakit itu, polisi berhasil menemukan kebenarannya, bahwa organ-organ itu memang milik korban pembunuhan berantai itu.
Namun kepala dewan telah membayar sejumlah uang tutup mulut kepada Ketua polisi, dan itu adalah Mr. Bae, yang membuat Mr. Bae menuruti kemauannya untuk menutup kasus tersebut, begitulah kira-kira kehebatan cara kerja uang di dunia ini, mau di negara mana pun kalian berada, hanya uang lah yang mampu melakukan apa pun.
Dan Mr. Bae sudah memperintahkan kepada bawahan nya yang mengetahui kasus ini untuk segera tutup mulut, tentu saja ada Wendy dan Seulgi di dalam nya, Seulgi merasa sangat bersyukur, walaupun yang di maksud tutup mulut adalah kasus organ yang yang bisa masuk ke rumah sakit itu, bukan kasus pembunuhan berantai, karena Mr. Bae tetap akan mencari siapa pelaku dari semua ini.
Namun Seulgi tetap bersyukur karena untuk saat ini, kekasih nya itu aman.
-------
Jennie terpaksa harus meninggalkan teman-teman nya dan juga kekasihnya saat mereka melakukan perjalanan kembali setelah berhasil membawa seseorang yang selama ini menjadi suruhan Jennie untuk melakukan donor organ, mereka telah berhasil membawa nya ke salah satu penginapan di busan.
Jennie terpaksa pulang karena Ahjumma nya menghubunginya sebelumnya, memberitahu bahwa ayah nya sedang mengamuk dan menghancurkan segala nya di dalam rumah nya.
"Dad, hentikan dad! Apa yang terjadi pada mu?!" Ucap Jennie saat memasuki rumah nya, di dalam rumahnya sangat berantakan seperti layaknya kapal pecah, pecahan guci-guci keramik yang berharga sampai ratusan juta pun sudah hancur berkeping-keping, sementara ayah Jennie seperti orang gila yang sedang mengamuk.
"Diam! Jangan menyentuh ku!" Ucap ayah nya saat Jennie mencoba untuk menenangkan ayah nya.
"Dad! Kau membuat Ahjumma takut! Lihat lah!" Pekik Jennie sambil menujuk ke arah Ahjumma yang sedang berdiri tidak jauh dari ayah Jennie dengan tubuh gemetar.
Namun, ayah Jennie masih tidak menghiraukan perkataan Jennie, bahkan kali ini, dia menghancurkan meja kaca yang berada di ruang tamu nya dengan satu kali injakan, suara meja pecah hampir memenuhi seisi ruangan rumah Jennie.
Suara itu mampu membuat tubuh Jennie tersentak kaget dan relfek menutup kedua telinga nya.
"Ah-ahjussi.. hen-hentikan.." wanita paruh baya itu semakin gemetar dengan melihat perlakuan sang tuan.
"Dad! Lihat aku! Apa yang sebenarnya terja-Ah!" Jennie terjatuh saat mencoba memegang tangan ayah nya namun ayahnya mendorongnya dengan kuat yang membuat Jennie tersungkur ke lantai dan tubuhnya mendarat di atas pecahan kaca tersebut, kedua telapak tangannya berdarah dan kedua kaki nya tergores pecahan kaca tersebut.
"Aghassi!" Teriak Ahjumma yang mencoba membangunkan Jennie, Ahjumma semakin cemas karena melihat tubuh Jennie yang mengeluarkan darah, dan membawa nya duduk di sofa.
Ayahnya yang melihat tersebut justru semakin geram dan mengacak-ngacak rambutnya seperti orang gila, wajah merah dan urat nya menyembul di luar.
"Sudah ku bilang jangan menyentuh ku!" Rutuk kesal ayah nya dan menarik napas nya, Ahjumma sibuk berlari untuk mengambil kotak P3k.
Yang memiliki luka justru terlihat sangat dingin dan tidak memikirkan luka nya.
"Jika kau ingin marah, kau bisa marah di luar, jangan di rumah ini. Bagaimana pun beberapa barang yang kau hancurkan itu milik ku! Dan selain itu, kau sudah membuat Ahjumma ku takut!" Sarkas Jennie dengan sinis.
Ahjumma itu berlari kecil membawa kotak p3k dan juga wadah berisi air, setelah membersihkan luka-luka Jennie, dia mengobati luka Jennie, Jennie meringis kesakitan saat luka nya sedang di obati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Spider Lili (JENLISA) [GxG] (END)
Misteri / ThrillerMengisahkan tentang Lalisa Manoban, gadis asal Thailand yang hobi menulis wattpad, dia menyalurkan rasa traumatic nya pada tulisan nya. Sementara Jennie Kim yang masih kuliah S2 untuk mendapatkan gelar sebagai dokter spesialis bedah, akan kah mereka...