"Lepaskan aku Jennie!" Lisa sedikit berteriak saat Jennie ingin menyentuhnya untuk menahan tubuhny agar tidak terjatuh, bahkan raut wajah Lisa terlihat takut dan pucat, tangan Lisa sangat gemetar, dengan sedikit memaksakan Lisa mengarahkan tangannya ke arah Jennie dan teman-temannya yang masih diam membeku.
"Aaa-a-apakah kalian????!" Ucap Lisa dengan nada gemetar.
"Lisa, kau harus dengarkan aku dulu." Jennie mencoba untuk menenangkan Lisa dan mencoba menyentuhnya lagi, Lisa menepisnya lagi.
"Jennie, biar kan aku keluar dari sini.." Lisa menatap Jennie dengan kedua mata mulai berkaca-kaca.
"Apa kalian sengaja mengurung ku disini karena kalian tahu bahwa aku penulisnya? Kalian sangat gila, kalian sangat menyeramkan! Aku bersumpah mengatakan ini, kalian benar-benar psikopat!" Lisa menggelengkan kepalanya dan ingin berlari, namun kaki nya tersandung karena dia terlalu panik, Lisa tersungkur ke lantai, bibirnya terlihat gemetar.
Irene memejamkan kedua matanya dan memijat pelipisnya. "Ini semua karena mu Tzuyu! Kau bilang, kau tidak meninggalkan apapun!" Irene mendengus kesal memarahi Tzuyu.
"Unnie, mana aku tahu bahwa ternyata ada yang menyaksikan ku, lagipula, kenapa kau tidak membunuh saksi itu tadi." Kata Tzuyu sambil memainkan jari-jarinya.
Tidak bisa di deskripsikan lagi ekspresi wajah Lisa saat ini, rasa gugup, takut, cemas, kaget, semua nya menjadi satu. Yang terlihat jelas adalah wajah Lisa memutih dan bibir nya mengering yang menandakan bahwa dia sangat pucat saat ini, saat Lisa mendengar percakapan dari teman-teman Jennie itu, Lisa mencoba untuk bangun, namun dia tersungkur lagi, mungkin kedua kakinya sangat gemetas yang membuat kedua kakinya tidak sanggup untuk berdiri.
"Jen-jennie." Bibir Lisa gemetar, hanya itu yang mampu keluar dari mulut Lisa.
"Kau urus dulu dia Jennie, bikin pusing saja." Gumam Irene.
Jisoo melirik Lisa dan melihat ke Jennie. "Jen, ayo kita bawa dia ke kamar, biar aku bantu." Gumam Jisoo dan Jennie mengangguk, dia menghampiri Lisa.
Lisa ingin memberontak, namun dia sangat lemas, Jennie dan Jisoo menopang tunuhnya, dia membawa Lisa memasuki kamarnya.
"Ja-jangan menyentuh ku, Ahjum-" Jennie membekap mulut Lisa saat Lisa ingin berteriak memanggil nama Ahjumma dan kedan matanya melotot kearah Lisa.
"Diamlah! Percuma kau berteriak karena ruangan apartemen ini sangat kedap suara!" Bisik Jennie mengingatkan dengan rahang terkatup.
Saat ini, Jennie dan Jisoo telah membawa Lisa ke kamarnya, dia menduduki Lisa di tepi ranjang.
"Lisa, dengar kan aku-"
Lisa kali ini terjatuh ke lantai, dia belutut memegang kaki Jennie dan Jisoo, dia menatap keduanya secara bergantian sambil telapak tangannya memohon dengan kedua mata nya yang berkaca-kaca. "Jennie, Jisoo unnie.. lepaskan aku, aku mohon, aku akan melakukan apa saja untuk kalian, aku mohon lepaskan aku dari sini, aku masih ingin hidup, aku-"
"Jangan bodoh Lisa, kau kekasih ku, apa kau lupa?" Jennie membangunkannya namun kali ini, Lisa menepisnya lagi untuk kesekian kaliannya, kali ini wajah Lisa lebih berani dari sebelumnya, dia mengedipkan kedua matanya berkali-kali sebelum berbicara.
"Tidak! Aku bukan kekasih mu Jennie, ternyata kau hanya memanfaat kan ku selama ini, apa kalian melakukan ini karena tergila-gila dengan wattpad ku? Apa kalian gila?" Lisa mencoba untuk lebih berani, kali ini. Dia berhasil menutupi rasa takutnya untuk sementara waktu, mungkin dia pikir. Hanya akan membuang waktu jika dia terus takut dengan ke empat gadis itu.
"Memanfaatkan? Atas dasar apa? Bahkan aku telah menyelamatkan mu dari penjara, Lisa dengar kan aku, aku menjadi kekasih mu, tidak ada sangkut pautnya dengan wattpad mu, aku menyukai mu sudah saat pertama kali kita bertemu, sebelum mengetahui bahwa kau penulis wattpad favorit ku dan para sahabat ku, aku sudah menyukai mu, aku berani bersumpah." Ucap Jennie mencoba menjelaskan Lisa
![](https://img.wattpad.com/cover/307498286-288-k838547.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Spider Lili (JENLISA) [GxG] (END)
Mistero / ThrillerMengisahkan tentang Lalisa Manoban, gadis asal Thailand yang hobi menulis wattpad, dia menyalurkan rasa traumatic nya pada tulisan nya. Sementara Jennie Kim yang masih kuliah S2 untuk mendapatkan gelar sebagai dokter spesialis bedah, akan kah mereka...