Series 43 - WenSeul

1.4K 186 7
                                    

"Babe, ingat.. Kau masukan obat ini ke dalam kopi Wendy nanti, pastikan dia tertidur dan setelah itu, kau kabari aku." Ucap Irene pada Seulgi sambil memberikan obat tidur pada Seulgi, mereka berdua telah sampai di hotel yang mereka tuju, dan sebelumnya mereka mampir ke apotek 24 jam untuk membeli obat tidur yang akan di berikan untuk Wendy.

"Kenapa diam?" Sambung Irene yang melihat Seulgi terdiam.

Seulgi mengehelakan napasnya. "Babe, Wendy bukan hanya atasan ku, dia adalah sahabat ku dari sekolah. Aku merasa bersalah melakukan ini padanya." Gumam Seulgi dengan wajah menyesalnya.

"Lalu? Apa kau memiliki rencana lain? Jika kau ingin terus terang padanya akan membantu ku, apa kau pikir dia akan membantu mu untuk ini? Sudah lah, kita tidak memiliki pilihan lain selain ini, kan? Lagi pula, ini hanya obat tidur yang biasa di konsumsi oleh orang-orang, kau dengar sendiri tadi, obat ini bahkan dosisnya tidak berat." Gumam Irene yang mencoba untuk membujuk Seulgi.

"Baiklah.. hanya kali ini saja, ku harap.. Wendy memaafkan ku." Ucap Seulgi membuang napasnya perlahan.

"Dia tidak akan tahu jika kau tidak bicara padanya, tenang lah." Irene meraih tangan Seulgi dan mengelus nya memakai ibu jarinya.

"Apa kau akan mencintai ku setelah ini?" Tanya Seulgi dengan menatap wajah Irene.

"Aku sudah mencintaimu sebelum kau melakukan ini, gomawo karena telah melakukan apapun untuk ku." Gumam Irene yang memberi kecupan terakhir pada Seulgi.

"Hmm, aku melakukan semua ini karena aku mencintai mu, kalau begitu. Aku akan pergi dulu dan aku akan menghubungi mu nanti." Ucap Seulgi dan Irene menganggukan kepalanya.

Irene memutuskan untuk menyewa salah satu kamar hotel di dalam sana.

Dan mereka berdua berpisah setelah itu.

Setelah Wendy membuka pintu kamar nya untuk Seulgi, Seulgi pun memasuki kamar.

"Ya Tuhan Seul, kau datang tepat waktu, aku hampir saja ketiduran, aku tidak boleh tidur, aku sudah janji untuk menjaga nya." Ucap Wendy sambil menutup kembali pintunya.

"Ah, mianhae.. aku sedang tidur saat kau menghubungi ku tadi, jadi aku langsung bersiap ke sini." Ucap Seulgi

"Ya, dan sepertinya kau sangat lelah karena kau tidak mengganti pakaian mu terakhir berpisah dengan ku di TKP malam tadi." Ucap Wendy yang membuat Seulgi kaget untuk sesaat karena menyadari bahwa dia belum sempat mengganti pakaiannya karena Irene mengajaknya ke Jeju secara mendadak.

"Ah.. ini, ya.. karena aku sangat lelah, aku tidak sempat mandi malah ketiduran." Ucap Seulgi dengan canggung yang membuat dahi Wendy menyeringit menyadari ada kejanggalan dengan nada bicara Seulgi dan wajah Seulgi.

"Ada apa dengan wajah mu?" Ucap Wendy dan Seulgi langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ani, aku tidak apa-apa." Ucap Seulgi dan memberikan kantung plastik yang dia bawa.

"Aku sudah membawakan mu kopi. Dan beberapa cemilan untuk mu.

"Hmm, gomawo." Ucap Wendy yang mengambil kantung plastiknya dan mereka duduk di sofa.. Wendy membuka kopi kaleng hitam yang di bawakan oleh Seulgi. Dia meminumnya sedikit demi sedikit sambil melanjutkan tontonannya di laptop nya.

"Bagaimana saksi itu bisa sampai di Seoul malam ini? Apakah Mr. Bae yang melakukan semua ini?" Tanya Seulgi sambil melirik kaleng kopi milik Wendy yang sedang berada di atas meja, Seulgi menelan ludahnya terus menerus.

"Ada apa dengan mu? Kenapa kau memperhatikan kopi ku? Kau mau ini?" Ucap Wendy dan Seulgi menggelengkan kepalanya lagi.

"Ani, aku membawa untuk ku juga." Seulgi mengeluarkan kopi miliknya dari kantung plastik, dia membeli kopi yang sama dengan Wendy.

Red Spider Lili (JENLISA) [GxG]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang