Series 73 - All Reason

1.4K 170 8
                                    

Seulgi POV

Aku berhasil membuat Wendy percaya pada ku bahwa aku tidak akan kembali ke kantor polisi, ya memang tidak akan, karena bagaimana pun aku tidak memiliki bukti apa pun sekarang, bisa saja aku membawa polisi ke tempat menyeramkan itu, tempat dimana adik ku di bunuh, tapi..

Setelah ku pikirkan lagi, aku berubah pikiran, dimana sebelumnya aku berpikir bahwa tidak masalah jika hidup ku hancur jika aku melaporkan ke empat wanita psikopat itu, namun sekarang, tidak lagi.

Aku tidak ingin hidup ku hancur sia-sia karena telah membantu mereka selama ini, aku akan membalas mereka karena mereka telah mengambil nyawa adik ku yang sangat malang.

Walaupun adik ku juga seorang pembunuh, bukan berarti.. mereka semua pantas melakukan ini pada adik ku karena mereka semua juga pembunuh!

Karena aku memiliki rencana tersendiri, aku turun dari ku saat mobil ku sudah terpakir di depan rumah orang tua ku.

Aku bergegas memasuki rumah ku dengan tergesa-gesa.

"Seulgi-ya, kau pulang sayang?" Tanya ibu ku saat aku membuka pintu rumah ku, aku menghampirinya dengan cepat dan mengecup pipinya kanan kiri.

"Eomma, bagaimana kabar mu?" Aku menyempatkan basa-basi pada ibu ku terlebih dahulu, karena sebenarnya. Aku selalu menyempatkan menelpon nya walaupun aku jarang pulang ke rumah ku.

"Eomma baik-baik saja, kau sudah makan? Mau eomma buatkan makanan kesukaan mu?" Gumam ibu ku menatap ku penuh harapan.

"Eomma, mianhae. Aku hanya mampir sebentar karena aku sedang memiliki urusan, mungkin setelah urusan ku selesai, aku akan pulang dan menginap, bagaimana?" Aku bicara selembut mungkin agar aku tidak melukai perasaan nya.

Ibu ku kembali memasang wajah sendunya, helaan napasnya terdengar menyedihkan di telinga ku, aku tidak tega tapi bagaimama lagi? Aku kesini memang hanya untuk melakukan sesuatu.

"Eomma sangat merindukan mu, Seulgi-ya.." Lirih ibu ku.

Aku mengelus kedua lengan nya dan meremasnya dengan lembut dan menatap wajah nya.

"Eomma, aku janji.. setelah urusan ku selesai, aku akan menginap di sini, bahkan tidak hanya satu hari, aku akan menginap satu minggu." Gumam ku pada ibu ku.

Ibu ku mulai tersenyum dan memberi jari kelingkingnya. "Janji?"

Aku mengangguk dan mengaitkan jari kelingking ku. "Janji, eomma." Ibu ku memeluk ku dengan erat dan aku membalasnya tidak kalah erat, kami berpelukan untuk beberapa menit.

Ini lah yang ku maksud, aku tidak percaya bahwa ibu ku orang yang pilih kasih dan jahat jika dengan adik ku, Ryujin.

Karena saat dengan ku, ibu ku sangat baik, bahkan ibu ku terlalu menjadi ibu yang sempurna untuk ku, maka dari itu aku tidak ragu meminta eomma ku mengadopsi Ryujin saat itu, namun dugaan ku benar-benar salah dan aku menyesal.

"Aku akan ke atas dulu, eomma." Gumam ku saat melepaskan pelukan kami.

Ibu ku menatap ku. "Memang kau memiliki urusan apa?" Tanya ibu ku.

"Biasa lah eomma, nama nya juga polisi, ada saja urusan nya." Jawab ku.

Eomma ku mengangguk dan aku meninggalkan nya, aku beranjak menuju lantai dua dan berjalan ke arah kamar adik ku lalu memasukinya.

Aku mengambil salah satu buku tulis milik adik ku saat dia masih sekolah dulu, buku-buku nya masih tertata rapi di atas meja belajar nya, ternyata ibu ku masih membersihkan kamar miliknya karena buku yang ku ambil ini, sama sekali tidak berdebu dan kamarnya masih terlihat bersih.

Red Spider Lili (JENLISA) [GxG]  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang