Update sebelum besok di unpublish kalo ini gak sampe target lagi, fikssss unpublish besok. Thanks yang udah vote & komen, kalo bingung mau komen, tinggal vote aja gak susah gak ribet, yakan?
Baca yang cerita sebelah aja yang masih berlanjut, sorry author rada ribet sama aturan cerita disini soalnya cerita ini bukan tentang keseharian, jadi mesti rada mikir bikinnya, sakit ati banget liat yang reading 100k yang vote 28k paling banyak. 😭
------
Jennie tersungkur di lantai dengan pelipis yang sudah mengeluarkan darah.
"Yah!"
"Yah!" Teriak Tzuyu dan Irene secara bersamaan dari ruang tamu yang berada di kamar hotel. Mereka sudah memakai topeng di wajah mereka untuk menutupi wajah mereka, pria itu mengehentikan pukulannya dan ingin menoleh ke belakang, namun..
Dengan sigap dan cepat, keduanya menyerang pria itu, Irene menarik tali yang masih terpasang di leher pria itu dari belakang sampai tubuh pria itu melengkung kebelakang dengan kepala yang mendongak, sementara Tzuyu memukuli wajah pria itu memakai benda penjepit yang di pakai memukul wajah Jennie tadi, Tzuyu memukulnya berkali-kali tepat di kepala dan wajahnya yang kali ini wajah pria itu sudah tak terlihat bentuk nya dan di penuhi dengan darah.
"S-ss-siapa k.." belum sempat berbicara Pria itu pingsan di atas tubuh Jennie.
Jennie mendorong nya dengan perlahan dengan wajah lemasnya dia menyunggingkan sudut bibirnya "Thanks guys, kalian datang tepat waktu." Gumam Jennie yang hampir saja pingsan.
"Yah! Jangan tersenyum bodoh! Lihat lah dahi mu, penuh dengan darah!" Irene merengek sedih memangku Jennie ke atas pahanya.
"Unnie~ kau tidak apa-apa, hum?" Tzuyu juga merengek dan meneteskan air mata nya melihat pelipis Jennie penuh dengan darah, Tzuyu mengambil tisu di atas nakas dan membantu mengelap darah dengan penuh hati-hati.
"Aku tidak apa-apa, kalian berlebihan sekali, ini hanya luka kecil, aku akan menjahitnya sendiri nanti." Gumam Jennie sambil memegang kedua tangan temannya
"Unnie~ kau gila! Bahkan kau terluka dan kau akan menjaitnya sendiri, kau dokter yang sangat hebat." Ucap Tzuyu yang memeluk tubuh Jennie dengan terharu Jennie dan Irene tertawa kecil melihat kelakuan adik bungsunya itu.
Dengan susah payah Jennie mencoba untuk duduk, Irene dan Tzuyu membantunya perlahan.
"Mungkin lain kali, kau tidak akan ku biarkan untuk melepaskan ikatan-ikatan pada pria yang akan menjadi korban kita, kau sudah membahayakan dirimu dua kali saat melakukan pembunuhan karena kau selalu membiarkan korban mu leluasa untuk melawan mu." Ucap Irene
"Aniyo unnie, ini hanya ketidaksengajaan, aku tidak memeriksa borgol ditangannya belum terkunci, mianhae karena membuat kalian khawatir, tapi aku bersumpah. Kalian harus mencoba nya lain kali, ini sangat seru saat kalian melihat korban kalian melawan kalian dan melihat korban berjuang untuk mempertahankan nyawa nya." Jennie terkekeh yang membuat Irene dan Tzuyu menggelengkan kepalanya.
"Kau sangat psikopat." Ujar Irene sambil bergidikan tubuhnya dengan ngeri.
"Kau keren unnie." Sementara Tzuyu memujinya dengan wajah terkagum-kagum.
"Apakah Jisoni sudah ada kabar?" Tanya Jennie
"Belum." Jawab singkat Irene
Irene membalikan tubuh pria itu menjadi telentang karena sebelumnya pria itu pingsan dengan posisi tengkurap.
"Kalian bantu aku angkat tubuh pria ini ke atas sofa dan kita akan mengikatnya sebelum kita eksekusi, karena Jennie, kau harus menyelesaikan luka di pelipis mu dulu sebelum melakukannya." Gumam Irene yang di beri anggukan oleh Jennie dan Tzuyu secara bersamaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/307498286-288-k838547.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Spider Lili (JENLISA) [GxG] (END)
Mystery / ThrillerMengisahkan tentang Lalisa Manoban, gadis asal Thailand yang hobi menulis wattpad, dia menyalurkan rasa traumatic nya pada tulisan nya. Sementara Jennie Kim yang masih kuliah S2 untuk mendapatkan gelar sebagai dokter spesialis bedah, akan kah mereka...