Part [27] Siapa dia?

20 16 60
                                    

"Baik, akan saya laksanakan pak." ucap seorang lelaki dari balik telfon pribadi yang digunakan Dermawan.

Jadi penasaran, siapa ya yang bakal dijemput sama ayah?. Batin gadis.

"Zara." panggil Dermawan sembari menyandarkan tubuhnya di sofa khusus ruang tamu. Zara yang melihat itu pun langsung menoleh kearahnya.

"Iya yah, kenapa?"

"Ayah punya kejutan buat kamu nanti malam, nanti kamu rapi rapi pakai baju yang bagus ya." perintahnya yang dibuat bingung oleh gadis itu. Ngapain Ayah nyuruh gue kaya gitu?.

"Emangnya nanti ada apa yah?" iapun kembali bertanya. Dermawan yang mendengar pertanyaan itu hanya tersenyum simpul di depannha.

~•🌹•~

Pukul 19.20 Zara dan keluarga pun tiba. Gadis itu sangat sangat terlihat feminim, tidak seperti biasanya. Gadis yang menggunakan style berwarna putih sepaha itu dilihat begitu Sexy malam ini. Dengan paduan liontin dilingkaran lehernya dan Heels berhak tinggi yang membuatnya susah untuk berlari. Lalu Syeira dan Dermawan yang menggunakan baju kerja seperti Jaz yang dipadukan dengan kemeja biasa.

"Aduh duh duh, sialan gue hampir aja kecengklak, setan!" gumamnya, untung saja kaki gadis itu tidak lecet karena Heels nya yang tinggi.

"Haiii!" ucap Syeira kepada laki laki remaja didepannya. Kulit nya yang putih sudah tidak asing lagi bahwa dia selama ini dibesarkan diluar negri. Mereka berempat pun langsung duduk dimeja makan yang sudah disediakan oleh Staf disana. Beberapa hidangan makanan turut menjadi malam spesial hari ini.

"Lo, yang namanya Zara kan? Kenalin gue abangnya Lia Fernando. Lionel." lelaki itu bangun dari duduknya dan mengulurkan tangannya kepada Zara untuk berkenalan.
Zara hanya tersenyum simpul melihat perlakuan kakaknya Lia yang amat sangat mirip dengan dirinya.

"Santai aja kali, lo. Gue? Kita Bestfriend." jawab Zara terkesan mengejek dimata pria itu.

"Lulusan berapa lo?" tanyanya yang dibuat orang lain ternganga melihat perkataannya yang tidak sopan itu kepada orang yang baru kenal.

"Lionel, apa apaansih kamu,"

"Gue belom lulus bang. Masih SMA lo sendiri? Kuliah yang diLondon itu kan?" Syeira pun heran bagaimana anak itu bisa tau? "Gue udah gak kaget lagi si, kalau ternyata Lia itu punya abang kaya lo," lanjutnya yang mendapat sorot mata tajam dari Lionel.

"Gaya lo So feminim, tapi aslinya sangar juga ya." ucap Lionel, Zara yang sudah mulai risih itu pun memutuskan untuk berdiri dan bangkit dari sana.

"Gue ya gue, Lia ya Lia. Lo gak bisa samain gue sama dia, Paham?!" ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Zaraa!" panggil Syeira yang tidak di gubris oleh Zara.

"Udah biarin aja mah, lagian dia ngapain sih tinggal dirumah kita. Bikin repot aja, lagian dia cuma mirip sama Lia. Liat tuh sifatnya aja jauh beda sama Lia!"

"Lionel kamu ini apa apaan, masih untung kamu bisa liat adik kamu meski gak sempurna seperti dulu." ucap Dermawan, Lionel pun membuang pandangannya malas. Zara yang langsung keluar dari gedung tersebut pun melepas Heels nya.

"Anjing, sialan tuh anak dia gak tau aja gue siapa!" gumamnya yang masih bisa didengar oleh Lionel.

"Emang lo siapa?." Zara terkejut bukan main.

"L,lo? LO KENAPA BISA DISINI?"

"Gue? Ngikutin lo. Lo anak motor kan? Kalo gitu balapan sama gue sekarang juga." ucapnya sambil bersedekap dada untuk menantang Zara. Zara yang sempat berpikir itu pun langsung menerima kemauannya.

"Kalau gue menang balapan, lo kasih gue apa?"

"Apapun yang lo mau."

"Kalau gue kalah?"

"Siap siap lo pergi dari rumah gue?." ucapnya yang tidak bisa dibayangkan lagi oleh Zara, apakah ia tidak melihat sama sekali sisi adiknya pada diri Zara. Tega sekali dia mengusir adiknya sendiri.

"WHAT THE FUCK!" jawab Zara lalu menelan ludahnya.

"Lo. Cuma jelmaan setan yang dibuat menyerupai adek gue. Inget itu." jawabnya tanpa ampun. Pria itu langsung melenggang pergi begitu saja tanpa menunggu Zara. Lalu ia memalingkan wajahnya dan berhenti sejenak. "Lo. pakai taxi." suruhnya kepada Zara. Lionel memang bisa membuat hati semua orang sakit hati dengan perkataannya maka siap siap saja ketika berbicara dengan pria itu.

"Gak usah kepedean deh lo, jalan kaki sampe modar dari sini kerumah juga gue bisa!. Pake nantangin gue segala lagi lo!" balasnya dengan nada kesal. Pria itu pun terkekeh ringan melihat raut wajah kesal dari gadis itu, lalu ia pergi begitu saja dan tidak memperdulikannya. Zara yang lelah mencari Taxi itu pun tak tau harus bagaimana dan akhirnya ia mencoba untuk menelfon Syeira agar bisa membantunya tetapi sama sekali tidak diangkat oleh wanita itu. "Anjir, kenapa gak diangkat sih?!"

Tak berselang lama Taxi berwarna biru itupun datang dan mengantarkan Zara sampai ke tujuan.

~•🌹•~

Sesampainya dirumah itupun Zara tidak bisa masuk karena pintu depan rumah itu sudah terkunci dan terlihat jelas bahwa ada mobil baru yang terparkir di halaman rumahnya sudah jelas itu pasti milik Lionel Nathan Fernando. Gadis itu pun berkacak pinggang sekaligus memikirkan bagaimana jalan akses masuk menuju kamarnya.

"Apa gue lewat dapur aja ya?, Sekalian minta bukain sama pembantu disini."

"Yaudah deh mending gue kebelakang." gumamnya lalu menuju pintu belakang yang ada dirumah itu dan segera masuk lewat sana.

Dua Garis Yang Terpisah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang