Happy reading
***"Lo?"
Zara mendongakkan lehernya keatas untuk melihat seseorang yang sedang mengatakan sesuatu itu. Tidak lain adalah Bery gadis itu membulatkan matanya, tangannya mengelap mulut dan pipinya yang terkena krim kue disana.
"Kenapa?"
"Lo ngapain di markas gue?" tidak perlu menjawab pertanyaan Bery, Luthfi pun segera datang sehabis dari dapur yang berada di markas tersebut.
"Kenapa? Gue ultah jadi gue undang dia kesini, main-main sekali-kali lah ber supaya lebih deket lagian kalo dia mau gabung ke circle kita juga gapapa kali" jawabnya lalu duduk disofa yang berada disana.
Bery membuang matanya malas begitu juga Zara yang merasa hatinya dilanda keresahan kali ini, gadis itu mulai berdiri dan mengatakan "Gak apa-apa kali ber gue main disini lagian gue juga murid pindahan baru, kita juga udah kenalan kan lagian" jawabnya sembari menatap penuh harapan kepada lelaki dihadapannya itu.
Bery pun lantas mengangguk, "Ya, lo boleh disini asal lo tau peraturannya, jangan ngerecokin apapun hal disini dan satu lagi. Jangan bermuka dua"
Deggh
Zara lantas terkejut. Apa maksud dari kata bermuka dua? Apakah ia menganggap Zara yang dulu meninggalkannya tanpa basa basi kepadanya?. Aji dan Luthfi pun juga ikut menatap Bery dengan tanda tanya merasa keheranan mereka tidak ambil pusing apa kata temannya itu.
"IH LO MAH CA RIBET BANGET TAS LO PAKE NYANGKUT SEGALA DI SPION MOTOR" ucap Ayara yang tidak bisa dikecilkan suaranya. Casia pun memejamkan matanya sejenak menahan rasa emosi dan ingin menyobek mulut sahabatnya itu.
"Iya Ayara cantik anak emak juminten, MENDING DIEM DEH LO AH GUE SOBEK MULUT LO NIH" jawabnya yang membuat Ayara terdiam dan hanya tersisa kan cengiran tipis diwajahnya itu.
Luthfi
Luthfi; Lo dimana? Kuenya udah
abis sepotong sama Zara
sahabat lo, mana
belpotan lagi.Luthfi; Gc sini katanya lo mau liat
ZaraLuthfi; Tapi mulut lo berdua diem!
disini ada Bery.Casia; Sans, gue didepan.
Casia menatap sendu kearah markas yang terlihat seperti rumah kontrakan pada umumnya itu, berharap memang sudah tak sabar lagi menemui sahabat lamanya yang kini telah kembali. Ayara yang melihat Casia terdiam itu pun langsung menyenggol bahunya itu. "Kenapa lo," Casia pun menatap sinis kearah teman satunya itu lagi dan lagi kelemotan yang ada pada raut wajah Ayara. Ngapain lo natap gue kaya gitu ca?.
~•🌹•~
"Diem lo jamet!" Aji menggigit bawah bibirnya dengan keras mengapa dua lelaki itu terus dan terus membuat onar disekolahan.
"HAHA LO SAMA CACA PACARAN KAN LO? JUJUR DEH!" ucap Luthfi dan Bery yang melihat mereka ciuman di markas kemarin malam
Flashback.
"Lo lagi masak apa ca buat mereka?" tanya Aji yang melihat Casia yang kini tengah berteman dengan peralatan masak. Casia yang mendengar bahwa ada suara berat dari Aji itu pun terkejut karena tidak seperti biasa kali ini jantungnya berdegup kencang menandakan bahwa ada sesuatu yang akan terjadi setelahnya.
Casia melihat kearah sumber suara dimana Aji berada, sudah terdapat Aji disana yang menatap Casia dengan tatapan yang tak bisa diartikan. "Lo- ngapain ke sini makanannya belum jadi," jawab Casia kesal. Ia paling tidak suka saat dirinya sedang memasak diganggu oleh orang lain.
Aji kini pun berjalan mendekati Casia, gadis itu bingung kenapa lelaki itu berjalan perlahan mulai mendekatinya.
"Asshh, anjir lo, ngapain asu!" tanya Casia yang merasa kesakitan karena terbentur oleh tembok, kini jarak mereka hanya sekitar beberapa senti saja tepat Aji menempelkan badan Casia pada tembok.Casia benar benar tidak suka bau mulut dari seorang Aji tak disangka siswa dari angkatan OSIS itu kini mengonsumsi alkohol. "Mulut lo bau anjir, bau alkohol lo abis mabok kan?!"
"Ai Love You" ucap Aji berbisik di telinga Casia lalu terkekeh ringan, tidak bisa kini jantungnya sudah tidak bisa diselamatkan entah apa yang akan dia lakukan kepada Casia malam ini.
Lelaki itu kini menyamakan tingginya dengan tinggi Casia perlahan bibirnya itu mulai mendekati ujung bibir gadis tersebut.
"NAH LOH NGAPAIN LO SETAN!" teriak Ayara, Luthfi, dan, Bery. Padahal hampir saja dilakukan kenapa mereka mengganggu. Kini pandangan Aji teralihkan karena suara teriakan dari teman temannya itu Casia yang sadar akan temannya yang mengikuti dan hampir melihat perlakuan Aji terhadap dirinya itu kini segera menyingkir dan mendorong Aji yang hampir terjatuh ke lantai. Casia berlari kearah Zara dan akan menjelaskan semuanya apa yang terjadi.
"Guee gak bermaksud kaya gitu kok, lo semua percaya kan sama gue! Dia duluan yang mau nyium gue!" ucap Casia yang diperhatikannya temannya itu.
"Udah lah gue mau istirahat" jawab Aji tanpa mau basa basi lalu melenggang pergi begitu saja.
Zara mengusap anak rambutnya ia bersandar pada pinggir pintu disana. "Kenapa gak dilanjutin ca?" tanya Zara yang dibuat kaget oleh teman temannya itu.
"NAH ELO SI FI, BER GARA GARA ELO KITA GAK LIAT MEREKA CIUMAN TAU!" lanjut Ayara.
"Heh lo sesat monyet" tunjuk Bery dengan jari telunjuknya yang ingin mencolok mata teman perempuannya itu.
"Kan kali-kali gitu nonton gratisan dari pada diyutube mulu mending liat aslinya iya gasi za?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Yang Terpisah [On Going]
Novela Juvenil[Part bersambung] ⚠️ WARNING⚠️ • DILARANG PLAGIAT/SS FOTO/ APAPUN ITU! *** Cerita ini adalah sebuah kisah anak remaja yang bersekolah di sebuah SMA semua murid disana merasa kalau seorang "Queen Zara" adalah anak yang nakal tidak pernah mematuhi atu...