Part [24] Nasib

35 37 77
                                    

Kringgg

Tertera notivikasi seorang perempuan yang bernama Syeira diponsel milik Zara, wanita itu menghubungi Zara entah untuk apa.

Zarapun hendak mengangkatnya, tetapi Dermawan terlebih dahulu menanyakan siapa yang menelfon. "Siapa nak?" tanya dermawan kepada Zara.

"Ini mamah Syeira yah...," jawab Zara seadanya sambil meneguk air ludahnya sendiri.

"Kalau mamah nelfon siapa yang ribut dikantor tadi, bilang aja kalau yang ribut Staf kerja disana ya." perintah Dermawan kepada Zara, ia tidak ingin istrinya mengetahui bahwa anaknya kini tengah ribut dengan seorang perempuan gila seperti Dina. Zara hanya mengangguk lalu menekan tombol hijau dilayar ponsel tersebut.

"Halo?"

"Zara, tadi kamu ribut sama ayah dikantor?" tanya Syeira dengan nada khawatir. Zara sempat menatap Dermawan sejenak karena entah harus mengatakan apa kepada Syeira.

"Enggak mah anuuu ituuu, ah iya itu tadi orang ribut makanya kita omelin soalnya kerjanya gak bener, gitu terus dia gak terima padahal dia yang salah!"

"Kamu gak bohong sama mamah kan, Zara?" tanya Syeira kembali.

"Bener kok mah!" jawab Zara dengan sedikit takut. "Emmm yaudah ini aku lagi jalan mau pulang kita ngomongnya nanti aja ya? Babay muachh mamah Syeira paling cantik." ucap gadis itu agar Syeira tak melanjutkan pertanyaannya, ia segera mematikan telfon yang terhubung dengan Ibu angkatnya yang satu itu. Gadis itu memejamkan matanya lalu bersender pada kursi didepan samping kemudi yang dikendalikan oleh Dermawan.

"Gimana? Mamah kamu gak tau apa-apa kan Zara?" tanya Dermawan dengan nada khawatir kepada Syeira, karena wanita tua itu sudah memiliki serangan jantung yang pertama kali jika ia mendapatkannya untuk yang kedua kalinya maka hidupnya tidak akan lama. Zarapun menggeleng dengan artian tidak. Ia mebuang nafasnya panjang.

~•🌹•~

Zara merebahkan dirinya di kasur empuk milik almarhumah Lia Fernando seorang wanita yang sangat mirip dengannya.

Ia mengambil buku novel yang sudah disediakan sejak awal tadi ketika ia ingin merebahkan dirinya. "Hidup didalam mimpi." ucap gadis itu membaca judul novel tersebut.

"Kisahnya indah. Apa gue harus gak bangun bangun lagi?"

"Mimpi gue juga indah, tapi sayang cuma mimpi andaikan gue bisa hidup di dunia mimpi tersebut" gadis itu kembali menutup novel yang sempat ia buka tadi, kini pandangannya beralih menatap sebuah laci besar dikamarnya. Disana ada banyak foto-foto lama yang sudah kusam karena tidak pernah dibuka lagi. Ada satu orang anak laki-laki dan satu anak perempuan didalam foto tersebut. Dan juga ada Syeira dan Dermawan disana.

"Siapa laki-laki ini?" gumamnya dengan pertanyaan yang akan tidak pernah terjawab, hanya waktu yang bisa menjawabnya nanti. Ia kembali memasukkan foto-foto itu kedalam kotak dan memasukkannya kedalam laci besar tersebut. Tidak hanya itu ia juga menemukan satu kamar yang berdesain dewasa dirumah itu.

Kakinya membawanya untuk melangkah ke dalam ruangan itu. Dengan diam-diam dan dengan cara sembunyi ia sampai kedalam kamar itu dengan mudah lalu menutup pintu kamar tersebut. Disana ada banyak buku yang terpajang, ada satu buku yang membuat perhatiannya teralihkan tertulis disana. Lionel. NF

"???"

"Kayaknya ini Diary seseorang yang ketinggalan disini deh," perempuan itu mencoba untuk tidak memikirkan hal-hal tersebut dan mencoba untuk melupakannya kembali. Ia tidak ambil pusing semua rahasia tentang keluarga ini.

Ceklekkk

Zara berjingkrak kaget karena ada yang tiba-tiba membuka pintu kamar itu. "Kamu ngapain kesini Zara?" tanya Syeira melihat Zara yang tengah membuka satu buku disana. Zarapun segera berbalik badan menghadap Syeira yang kini tidak jauh berada didepannya. Ia menyembunyikan buku tersebut dibalik badannya agar tidak ketahuan Syeira.

"Tadi aku kesini cuma karena penasaran ini kamar siapa?" jawab Zara dengan cengiran bodohnya itu.

"Yakin?"

"Emangnya mamah mikir apa?" Syeira menggelengkan wajahnya sembari tersenyum.

"Mamah gak mikir apa-apa, kalau kamu mau kesini silahkan. Mamah gak larang kemauan kamu, ayu kita makan. Tadi mamah nyariin kamu tau taunya kamu ada disini" jawab Syeira dengan penuh lemah lembut.

Syeira pun meninggalkan Zara terlebih dahulu, Zara kini tengah mengekori Syeira dibelakangnya.

"Mah, aku kekamar dulu deh mau mandi dulu habis itu makan?" jawab Zara.

Syeira sempat berhenti sejenak, ia berbalik badan menatap Zara. "Iya, kamu mandi dulu deh bau abisnya."

"IHHH GAK TAUUU" jawab Zara kesal.

Syeira hanya tertawa ringan melihat anaknya itu kesal akan omongannya.

Lionel. FN

Siapa pun yang udah bikin adek gue menderita gak akan bisa gue bikin hidup lo tenang disana! Apa yang adek gue rasain, harus bisa lo rasain anjing!.

Gue..., bakalan pergi keluarga negeri buat ngebunuh lo, sampai bertemu dengan ajal lo, kali ini lo gak akan bisa lari. Sampai ke ujung dunia gue bakalan tetap ada di samping lo buat nentuin kapan tanggal kematian lo nanti.

Tertuliskan isi surat seperti itu dibuku yang diambil Zara dari kamar tersebut.

"Lionel?"

"Siapa dia?"

Dua Garis Yang Terpisah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang