"Rin bibir lo sobek kenapa?"
"Iya bibir lo sobek tuh tangan lo juga kenapa diperban?"
"Eh kok Zara sama Rina luka diwaktu yang sama ya?" beberapa pertanyaan keluar dari mulut beberapa siswa disana. Rina hanya memutuskan untuk diam dari pada ia dikira sebagai pelaku Bullying dan menjadi orang yang membuat Zara harus dioperasi dan berganti wajah.
"OMG ZARAAA MUKA LO LEBAM KENAPA?" tanya Ayara yang membuat telinga Zara ingin meledak rasanya.
"Kenapa lo?" tanya Casia. Zarapun memejamkan matanya sejenak.
"Gue semalem berantem sama Rina" perkataan itu membuat semua murid disana turut mengelilingi Zara. Ayara pun membulatkan matanya.
"Terus terus" lanjut Ayara.
"Lo semua bisa duduk di bangku masing masing kan!" usir Zara kepada beberapa murid yang turut mengelilinginya.
"Zar lo diapain sama si tukang bully!"
"Iya biar nanti kita omelin dia" beberapa teman sekelas Zara turut mendukung dirinya namun itu bukanlah gayanya ia sudah terbiasa melawan orang seperti Rina sendirian.
"Lo semua gak ada urusannya mending diem deh gue tau sikap lo baik, tapi ini masalah gue sama Rina."
Anda telah menambahkan Ayara, Caca, Aji, dan Luthfi.
Aji; Apaaan
Ayara; Gatau monyet!
Luthfi; Diem Zara mungkin mau NGOMONG
Luthfi; @Zara kenapa?
Caca; Iya kenapa?
Zara; Gue mau kita ketemu tapi gak dimarkas, sekarang juga.
Aji; Bery?
Zara; Gak usah ajak dia!
Ayara; Okee
Luthfi; Oke
~•🌹•~
Anak remaja yang terdiri atas 5 orang itu kecuali Bery ketua pelaksana geng kini sedang terdiam di bangku caffe yang sudah dihadapkan dengan langit malam dan pemandangan indah Jakarta.
"Gue gak nyangka ternyata Rina kaya gitu" uacap Casia. Semua anak kini beralih kepadanya, Zara pun menghembuskan nafas beratnya tangan gadis itu mengepal tersembunyi didalam saku hoodienya karena masih marah atas perlakuan Rina malam itu yang membuat dirinya harus celaka dan berganti wajah barunya beruntung tuhan tidak mengambil kecantikan Zara yang masih utuh melekat diwajahnya.
"Dia ngapain sih pake kirim kirim paket kaya gitu?!" lanjut Ayara, Aji yang melihat itupun menatap Zara kembali.
"Lo tau dari mana dia pelakunya zar?" tanya Aji menatap Zara dengan mata tajamnya.
"Gue semalem ribut sama dia, dia yang bilang kalau gue sama Bery masih deket dia bakal coba bunuh gue kaya malam itu."
"Lo semua pikir gue boong, lo kan tau anak itu suka kecentilan sama Bery lo semua liat kaya apa dia didepan Bery!" lanjutnya yang masih menahan rasa kesalnya.
"Zar tapi lo sesama perempuan seenggaknya lo jangan buat bibir dia sobek" nasehat Luthfi mengingatkan yang tidak diterima oleh Zara.
Brakk
Semua terkejut Zara kini berdiri dan memukul meja caffe disana. "Lo pikir ya anjing dia udah buat gue celaka dia juga yang udah nyerempet motor gue sampe gue kaya gini lo bisa bisanya masih belain dia gak abis pikir gue, kalau dia bisa main fisik sama gue kenapa gue gak?!"
Zara pun hampir saja mengeluarkan air matanya ia segera berlari menjauh dari teman temanya dan segera meninggalkan caffe tersebut. Aji dari sepupu Zara pun kini juga meninggalkan Luthfi, Ayara, dan Casia disana Aji mencoba mengejar Zara tapi gadis itu menghilang dengan cepat begitu saja. Zara yang merasa dirinya dikejar oleh kakanya itu berhenti sejenak dan membuat tumpuan pada lututnya itu ia lelah gadis itu menangis karena baru kali ini temannya itu tidak percaya dengannya.
Zara melihat dari bawah ada sepatu seorang laki-laki yang kini berada didepannya ia berdiri melihat siapa itu. Zara membulatkan matanya tidak percaya.
"BERY?!"
"L,lo ada disini?!" Bery hanya terdiam dan menatap Zara dengan tatapan sendunya.
"Gue tau" ucap Bery, Zara pun hanya terpaku dengan rasa takutnya.
"Sekarang gue tau kalau lo itu emang Zara."
"Kenapa lo gak bilang sama gue?! gue cowok lo zar!" apakah laki laki itu mendengar semuanya, apakah ia mengikuti kami sampai ke caffe?
"G,gue bisa jelasin semuanya ber!"
"Gue kecewa sama lo, lo pikir gue apa? Gue sanggup nerima semua keadaan lo zar!"
"Gue kira lo bener bener bakalan cerita setiap lo ada masalah, gue pikir lo udah nganggep gue rumah lo sendiri zar, tapi apa?!" Zara tidak kuat untuk tidak menangis di depan lelaki itu ia mengelap air matanya dengan kedua telapak tangannya ia tidak terbiasa dibentak oleh sahabat apalagi bahwa Bery sudah berstatus menjadi pacarnya. Zara memegang tangan Bery dan memeluk tubuh lelaki itu ia bersandar pada dada bidangnya.
Sesekali ia menahan Isak tangisnya ditubuh yang ia rindukan sejak beberapa bulan ini. "Gue gak bermaksud buat bikin lo kecewa ber apa lagi ngebohongin lo, gue cuma gak siap setelah lo liat wajah gue yang kaya gini gue gak terima jawaban lo yang nanti lo pikir gue bukan Zara gue takut ber takut!" itu bukan Zara bukan gaya Zara menghadapi masalah dengan cara menangis.
Bery memang merindukan gadis kecilnya itu tapi tidak sekarang, ia melepaskan pelukan Zara yang erat itu dan meninggalkan gadis itu begitu saja disana. Zara terkejut karena Bery mendorong tubuhnya dan melepaskan pelukannya ia ingin mengejarnya namun Aji mencekal tangannya. "Biarin za."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Yang Terpisah [On Going]
Ficção Adolescente[Part bersambung] ⚠️ WARNING⚠️ • DILARANG PLAGIAT/SS FOTO/ APAPUN ITU! *** Cerita ini adalah sebuah kisah anak remaja yang bersekolah di sebuah SMA semua murid disana merasa kalau seorang "Queen Zara" adalah anak yang nakal tidak pernah mematuhi atu...