Part [8] Cinta baru?

43 43 2
                                    

Brakkk

"Eh maaf mba saya gak liat"

"Iya gapapa mas" balas gadis itu tidak melihat siapa yang menabraknya. Aji pria tersebut tidak sengaja menabrak seorang perempuan hingga buku yang gadis itu bawa terjatuh kelantai.

"Ini mba bukuny-" ucap Aji terpotong ketika ia melihat wajah gadis yang tidak lain adalah Casia gadis yang biasa dipanggil Caca disekolahnya.

"Lo, Casia kan yang sekolah di SMA Perkasa?"

"Iya kenapa?. Lo Aji kan ya," saat ini Aji sedang berhadapan dengan seorang gadis yang ia suka namun ia tidak pd dekat dekat gadis itu.

"Nih buku lo lain kali kalo jalan liatnya tuh pake mata bukan pake kaki" celetuk pria itu ia membuang buku yang sudah dipilih Caca kelantai begitu saja.

"WEH GOBLOK LO BUANG BUKU YANG UDAH GUE PILIH SEMBARANGAN KALO RUSAK GANTIIN LO ANJIR"

"Berisik" balas lelaki itu dengan santainya ia langsung melenggang pergi dan meninggalkan gadis itu begitu saja ia tidak perduli mau buku itu rusak atau tidak yang terpenting jantungnya saat tidak didekat gadis itu sudah aman saat ini.

"Anjir kalo ini bukan tempat umum udah gue jambak rambut lo!" perkataan Casia yang saat ini masih didengar oleh Aji meski lelaki itu sudah pergi tapi suara Casia tetap terdengar ditelinga lelaki itu.

"Banyak-banyak istipar kalo gue ketemu tuh anak gak disekolah gak dimana-mana bikin gue pengen nge gas aja bawaannya, sabar-sabarrrr" ucapnya kepada diri sendiri sembari memegangi dadanya yang masih terasa kesal.

~•🌹•~

Tiga sahabat itu yang tidak lain adalah Casia, Ayara, dan, Zara kini mereka sedang bermain dirumah Zara seperti biasa gadis itu akan mengundang teman-temannya jika orang tuanya sedang tidak ada atau pergi keluar kota.

"Za tadi gue ketoko buku" curhat Caca kepada gadis itu.

"Terus apa urusannya sama gue"

"Ish bukan gitu maksud gue"

"Udah si ca. Lo ngomong aja gak usah basa basi kelamaan lo," ujar Ayara yang sudah penasaran.

"Tai gue pingin ngomong tapi takut lo semua keceplosan nanti"

"Emang lo pingin ngomong apaan gak kaya biasanya"

"Jadi tuh za gue ketemu cowok ditoko buku terus dia nabrak gue tapi bukannya minta maaf dia malah buang buku gue. Kan kalo rusak gimana"

"Tapi buku lo baik-baik aja kan?" Caca tidak habis pikir dengan perkataan temannya itu dimana otaknya saat ini kenapa ia memikirkan bukunya saja.

"Ya iya sih tapi gue kan kesel za, lo pasti tau lah ya rasanya tuh kaya dia gak punya sopan santun banget sih. Udah nabrak duluan gak minta maaf, gila kali tuh cowok anjir"

"Lo tabrakan sama siapa ca?" tanya Ayara dengan tatapan bertanya.

Caca sempat terdiam sejenak dan akhirnya memilih menjawab perkataan temannya itu. "Ituuu. Sama..., Aji sepupu lo za hehe"

"OMG AJIIII"

"Shutttt" Caca pun langsung menutup mulut gadis itu dengan satu telapak tangannya.

"Bau sat."

"Maksud lo ca, Aji sekolah kita?"

"He em, emang siapa lagi" Zara tau jika Aji menyukai Caca namun ia tidak ingin mengatakannya.

"Ca lo tau gak selama ini orang yang lo tabrak itu siapa?" tanya Zara kepada Caca.

"Kan gue udah ngomong Aji sepupu lo. Gimana sih za Aji lho yang sekolah di SMA kita juga temennya Bery masa lo gatau sih Za padahal lo kenal lebih dekat dibandingkan gue."

"Iya-iya gue tau Casia Safa Naushen yang paling cantik gue tau kok. Maksud gue orang yang nabrak lo tadi punya rahasia dihatinya buat lo"

"WTF? RAHASIA APAAN ANJIR?!"

Caca dan Zara pun sempat membulatkan matanya hanya karena perkataan Ayara. "YA SANTAI DONGG" ucap Caca dan Zara berbarengan. "Looo, anak kembar ya? Kok jawabnya barengan gitu"

"Heh anjir ini semua gara-gara lo ya, makanya kita jawabnya jadi barengan gini anjrit" jawab Caca kesal, Zara pun juga ikut berdecak sebal.

"IYA IYA. GUE LAGI YANG SALAH"

"YA EMANG LO ANJIR LO DULUAN YANG MULAI" geram Zara.

"Eh udah lah gimana kalo kita makan-makan"

"Maksud lo ay?"

"YA MAKAN MAKAN ZARA CWANTIK MAKAN MAKAN KITA PERGI KE TEMPAT MAKANAN"

"AYARAAAA!" Ayara sontak terkejut dengan suara mereka berdua.

Sesampainya mereka betiga ditempat makanan merekapun langsung memesan menu makanan yang ada disana.

"Ini jam berapa sih kayanya sore banget" Tanya Zara didalam pikirannya.

"Kenapa za kayanya lo ngeliatin jam hp terus dari tadi?" tanya Ayara kepada sahabatnya itu.

"Gak apa-apa malem ini gue harus minum obat ya"

"Whatt, lo sakit za?"

"Mau gue temenin malem ini za?" tanya Ayara dan Caca.

"Engga gue bisa kok sendiri. Lo tenang aja deh gue kann..., kuatt"

"Terserah lo aja deh za." jawab Caca gadis itu membuang matanya malas.

"Yaudah deh ah seterah lo aja kalo emang baik buat lo za."

"Tumben lo begitu?"

Dua Garis Yang Terpisah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang