ST 04

178K 12.3K 193
                                    

Dua insan yang berbeda kelamin sedang bertatapan, yang satu menatap tajam yang satu lagi menatap datar.

Ternyata pria yang masuk tadi adalah Arsen bos sekaligus orang yang di sukai Diandra. Dia bermaksud menjenguk karyawan nya itu. Walaupun dia sangat membenci nya tetapi gadis yang duduk di brankar dan melihat nya datar itu adalah karyawan terbaik yang dia miliki.

Ngga heran si Diandra suka sampe matek sama ni orang. Ganteng nya ga ngotak broww, emang ngga main main nih si Tasya ngasi cast buat tokoh novel nya. Dia saja sampe melotot ngeliat nya. Dia kira Arsen hanya ganteng di foto karna pake filter ternyata no botol botol.

"Ah, ya pak Arsen silahkan duduk" ujar nya mempersilahkan laki laki yg sedari tadi menatap nya tajam. Ngeri juga ni orang

"Ngga usah bertele tele kamu udah sembuh kan?"

Reflek gadis yang sekarang bernama Diandra itu mengangguk pelan. Dia memang tidak merasa sakit lagi setelah pingsan dan mimpi tadi.

"Besok kamu harus mulai bekerja, tugas kamu terbangkalai selama 2 hari ini"

wahh songong nihh bos batin nya.

Orang mah sakit di ucapin GWS ini malah di suruh kerja emang pantek.

"Saya ijin buat masuk kerja nya lusa gimana pak" ujar nya me nego

"Tidak" singkat Arsen, sebenar nya dia heran. Tumben sekali wanita di depan nya ini tidak menempel kepadanya. Apa karena habis keracunan makanan jadi dia berubah.

Di tambah dia malah mengundur waktu masuk kerja. Bukan malah ingin cepat cepat masuk dan menempeli nya lagi.

"Bapak bisa pulang aja, besok saya kerja kok" ngga kuat coyy dari tadi di pelototin mulu sama doi. Emang ni orang ngga ada ramah ramah nya tapi kenapa si Diandra suka.

Cepet pergi kek lo, ganggu santai gue aja

"Huh?"

"Kenapa pak?, bapak ngga mau pulang?" balas nya sarkas.

"Kamu ngusir saya?"

Arsen mengernyit ketika melihat Syakila menggaruk belakang kepala nya canggung.

Sebenarnya dia mati matian menahan agar tidak terbuai oleh paras cantik Syakila ketika tidak memakai make up nya. Karna selama ini dia hanya melihat Syakila dengan make up tebal.

Perempuan itu terlihat lebih fresh, meskipun muka nya agak kusam.  Efek pingsan dua hari mungkin.

Disini Arsen manggil Diandra itu Syakila karna Diandra sendiri yang minta agar berbeda dengan yang lain. Sedangkan teman kantor dan rekan lain mengenal mya atau memanggil nya dengan sebutan Diandra.

"Bapak emang mau nungguin saya disini?" katanya lagi

"Cih, saya bahkan terpaksa untuk melihat kamu disini" pedes ya bung

Ni orang makan nya cabe sekilo perhari ya

"Besok kamu harus masuk, saya pergi" Arsen melenggang pergi setelah sampai di gagang pintu dia sempat menoleh ke belakang. Kenapa Syakila tidak menahannya untuk tetap tinggal seperti sebelum sebelum nya.

"Ada apa pak? Ada yang ketinggalan?" Syakila melihat ke arah Arsen yang menoleh menatap nya.

"Cih" setelah mengatan itu Arsen langsung berbalik dan melanjutkan acara pergi nya.

Set dahh ga jelas anjing tu bos untung ganteng. Batin Syakila.

Memang Arsen seganteng itu. Rahang tegas, mata tajam, tubuh tinggi menjulang, bahkan Syakila tebak jika boss nya itu memiliki enam pack di perut nya, di tambah mata tajam yang menambah wibawa nya. Perfect banget pokonya.

Sayang takdir nya tidak bagus di tangan pemuda itu.

Besok dia sudah disuruh kerja secara gak langsung Syakila harus segera pergi dari rumah sakit ini dan menyiapkan semua perlengkapan untuk kerja besok.

Emang dasar bos perhitungan takut bangkrut kali ya gue nempatin kamar VIP disini lama-lama.

***

Ternyata Diandra tidak jauh beda dengan dirinya. Tinggal di apartemen tapi dengan fasilitas yang cukup mewah ketimbang punya nya dulu. Diandra juga memiliki mobil dari perusahaan nya bekerja.

Saat ini Syakila sudah berada di apartemen milik Diandra. Atau kita sebut saja sekarang itu apartemen nya. Okee sekarang kita ganti namanya bukan Syakila sekarang tapi Diandra, seingat nya hanya bos kampret itu yang memanggilnya Syakila.

Diandra berkeliling di tempat asing yang akan menjadi tempat nya tinggal selama di dunia ini. Kembali ke dunia ini, ini dunia novel jadi dia harus apa? Mengubah alur atau tetap membiarkan semua berjalan sesuai alur dengan dirinya yang tidak akan ikut campur, walau peran nya disini sebagai antagonis.

Yahh mending dirinya menjalani hidup sendiri dan membiarkan pemeran utama menjalani ceritanya tanpa gangguan apapun.

"Ehh bentar! Ini cerita nya udah sampe mana anjir, perasaan ngga di jelasin kalo si Diandra keracunan makanan" peran antagonis emang jarang di sorot oleh penulis. Mungkin ini kejadian sampingan agar pemeran utama bisa bebas dari antagonis sebentar dan menjalani cerita nya.

"Kalau di ambil dari cerita, Diandra masuk rumah sakit berarti Arsen sama Bunga pertama kali ketemu"

Pemeran utama wanita yang bernama bunga itu bertemu Arsen di toko bunga tempat nya bekerja. Syakila termenung di kamar, duduk di sofa dengan tangan memegang handphone yang di putar putar gabut wak ngga ada kerjaan, ngga bisa tidur juga

"Berarti kisah nya baru di mulai, gw harus jauhin semua yang berhubungan dengan protagonis." monolog nya lagi

"Yahh gitu aja deh ngantuk gw bangsat"

Hoaaammm

Perlahan mata cantik itu tertutup setelah dia berpindah ke kasur empuk yang bisa disebut miliknya?

Sebelum itu tadi Diandra sudah mencari tau semua yang berhubungan dengan pekerjaan nya, tidak sulit, dia pernah magang di sebuah perusahan dulu, jadi itu bukan masalah yang besar menurut nya. Jadi sekretaris memang tidak gampang tapi dia bisa melakukan semua pekerjaan seorang sekretaris. Mungkin nanti jika sudah menemukan pekerjaan baru yang cocok dengan nya Diandra akan pindah.

Yahh kita liat besok saja

-TBC-

Tertanda : Ai, 08 Mei 2022
____________________________
Revisi : 19 Juni 2022
______________________

Sekretaris Transmigrasi √ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang