ST 16

141K 11K 75
                                    

Haahaha ada yang minta double up sama triple up. Aku udah ada niat buat double up si. Tapi triple up bisa ngga ya hehe.

Oke happy reading
Enjoy guys~~

Diandra melihat Arsen berjalan memasuki kantor dengan langkah yang kurang semangat. Diandra saat ini berada di koridor lantai dua dan ingin memasuki lift ke ruangan nya.

Karna tugas nya sebagai sekretaris Diandra langsung menyamakan jalan nya dengan Arsen.

"Siang pak, setelah ini jad-"

"Kosongkan semua jadwal saya hari ini" Arsen memotong ucapan Diandra. Ia memijat kepala pening, hari ini benar benar wah untuknya.

"Tapi pak-"

"Saya mohon sama kamu, kepala saya benar benar pusing" melas Arsen

Ada apa?. Harusnya bos nya itu senang karna sudah berjalan dengan perempuan yang ia sukai.

"Apa anda mengalami kecelakaan" tanya Diandra. Yahh dia harus mencari alasan yang pas untuk membatalkan semua jadwal Arsen dengan kolega kolega nya.

"Hemm, saya akan menuntaskan ini semua besok" jawab Arsen.

Diandra hanya mengangguk paham, mungkin Arsen benar benar pusing. Sebenar nya dia takut untuk kejadian di restoran tadi. Dan ternyata Arsen tidak mengungkit itu membuatnya sedikit heran dan lega?.

Yahh lebih baik begini. Dia harap bos nya itu melupakan sikap nya di restoran tadi. Dan dia bisa bekerja dengan tenang.

____________

"APA"

"....."

"Jadi toko bunga itu hanya pencitraan saja"

"....."

"Sialan, kanapa saya begitu bodoh. Pastikan kalian untuk menghancurkan tempat laknat tersebut."

"...."

"Saya terima beres" Arsen menutup telpon nya begitu bawahananya mensanggupi tugas yang ia berikan.

Arsen mendapat info jika sebenar nya toko bunga itu adalah rumah bordil. Dan Bunga adalah salah satu psk di sana. Dia tidak tahu jika wanita yang terlihat polos itu bekerja sebagai pemuas laki laki.

Sungguh dirinya malu kepada diri sendiri. Di tambah dia mempunyai niat agar Diandra cemburu. ARGHHHH LUPAKAN, jika Diandra tahu Bunga itu pelac*r mau di taruh di mana muka nya.

Sedangkan Diandra sedari tadi melihat Arsen dari awal pria itu berbicara di telpon. Arsen berada di koridor lantai atas yang sepi. Dan dia memang berniat mencari Arsen untuk menanyakan sesuatu.

"Tokoh bunga?, dia lagi nyelidikin Bunga?" tanya Diandra kepada diri sendiri.

Seingat nya di dalam novel Arsen tidak menyelidiki Bunga di awal. Di dalam novel di ceritakan Arsen yang mencari tau tentang Bunga karna dirinya akan menikahi wanita itu, Arsen menugas kan anak buah nya mencari tau tentang keluarga kekasihnya tersebut.

Tunggu dulu, seharus nya Arsen tidak mengajak bunga date sekarang. Bunga harusnya terus mengantar kan pesanan Arsen sampai dua minggu kedepan,hingga wanita itu menemukan Arsen yang sedang terpuruk karena usai di hianati oleh rekan bisnis nya.

Arsen yang di datangi oleh Bunga merasa tenang dan bisa melalui masa terpuruknya. Dan dari sanalah mereka dekat hingga memulai hubungan sepasang kekasih.

Alur novel nya sudah banyak berubah. Diandra menatap Arsen takut takut. Jika alurnya berubah apakah dia tidak bisa kembali ke dunia asal?.

"Hayoo, lo ngapain" seorang laki laki tiba tiba muncul di belakang Diandra.

"Anjing lo" Diandra berjengkit kaget dan memukul pundak Andra saat berbalik.

"Lo ngapain sih" Andra mengusap pundaknya. Sakit juga tabokan cewek itu.

"Ngintipin pak Arsen ya, katanya mau move on" lanjut Andra

"Enak aja, gw emang mau move on kok. Gw kesini emang mau nyari pak Arsen buat ini-nih" tunjuknya pada sebuah map hijau yang ia pegang.

"Emang dia ngapain sih" tanya Andra kepo

"Ngga tau kayaknya tadi bahas toko bunga" jawab Diandra tak sadar.

Mereka berdua tetap mengintip Arsen yang sekarang menyangga tubuhnya di pembatas seraya memijat kepala. Ganteng banget anjirr kalo mode pusing gitu. Batin Diandra menjerit.

"Toko bunga?" tanya Andra kaget.

"Iya tok-o bunga, eh tunggu dulu ngapain gw kasi tau ke elo"

"YEE" Andra menoyor kepala Diandra pelan "itu tokoh bunga, cewek yang nganter bunga ke sini kemaren kan" tanya nya.

"Iya kok lo tau" tanta Diandra heran

"Tau lah, toko bunga itu sebenernya bukan tokoh bunga. Itu cuma cover aja"

"Maksud lo?"

"Itu tempat penyewaan wanita" jawab Andra enteng. "Makanya gw agak kaget pas pak Arsen bawa salah satu cewek dari sana, dia mau nyewa cewek"

"Tunggu, rumah bordil maksud lo?" Diandra masih bingung. Bunga ada di rumah bordil?. Kenapa bisa?

"Iya"

"Kok lo bisa tau" Diandra memicing curiga. Jika di cover sebagai toko bunga berarti cara transaksi di sana tidak main main ketat nya.

"Ya-yaa.... Emmm itu, anu- apa, itu"

Mulut Diandra ikutan mangap saat Andra berbicara

"Haishh anu anu apaan" ujar nya sebal.

"Gw pernah hampir nyewa cewek di sana, di ajak temen" jawab Andra menggaruk kepala nya canggung.

"Hampir?"

"Iya suer gw di ajakin aja waktu itu dan gw gatau" ucap nya gugup. Malu banget dia

"Ohh" respon Diandra singkat.

"Ohh doang?, yang mau ngelayanin gw cewek yang di bawa pak Arsen loh" jawab nya membuat diandra melotot tidak percaya. Dia pikir Bunga hanya bekerja sebagai perangkai bunga saja dan tidak ikut melayani pria, meskipun tempat nya bekerja emang laknat.

"Yang bener lo" tanya nya sembari mendekat ke Andra.

"Ngapain gw boong" Andra berkata santai lagi. Yah respon Diandra sangat di luat ekspetasi nya. Jadi dia bisa kembali santai.

Diandra merenung bingung. Di dalam novel tidak di ceritakan Bunga menjadi psk. Tapi kenapa?. Apa alurnya sudah lama berubah.

Jika di lihat lagi, sungguh tidak masuk akal jika Bunga membiayai adiknya sampai kuliah sedangkan dia hanya perangkai bunga yang gajinya sangat sedikit.

Atau ini memang pekerjaan wanita itu sebelum bertemu Arsen?. Dan tidak di ceritakan di dalam cerita sahabat nya. Ini semua sungguh membingungkan. Sahabat nya Tasya itu hanya mengambil kisah romance Arsen dan Bunga tanpa tau kehidupan sebenarnya para pemain tersebut.

"Heh, lo malah ngelamun" Andra membuyarkan lamunan Dindra.

"Udah lo balik kerja, gw mau ke pak Arsen dulu" Diandra mendorong Andra dan berlalu meninggalkan pria itu menuju Arsen yang masi berada di tempat nya semula.

Huhh saat nya membahas pekerjaan. Batinnya



-TBC-

SAWADIKHAA

Masih bingung?. Hahahah iya sama author aja bingung. Tenang masi banyak part part lagi.

Sekedar saran aja. Kalian bisa panggil aku Ai. Karna itu panggilan ku untuk para readers. Hahahah sok ya? Gapapa lah

Salam dari :

Sarian Fa Caley

Arsen Anggara

Sekretaris Transmigrasi √ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang