ST 23

119K 10.2K 31
                                    

Enjoy guys~~

Di ruangan Arsen dan Rian terus saja berdebat entah dua laki laki itu memperdebatkan apa.

Hingga pintu ruangan itu terbuka tanpa di ketuk membuat mereka yang berada di dalam nya menoleh secara bersamaan.

"Supraisse" Chiko bergaya merentangkan tangan berharap ada yang meluk gitu.

"Oh"

Rian kembali menatap Arsen melanjutkan apa yang tadi mereka perdebatkan. Sedangkan Arsen hanya cekikikan melihat Rian mengabaikan sahabat nya satu lagi itu.

"Heh kalian gak kaget"

"Kita udah tau, nih Rian disini karna udah tau lo bakal langsung ke sini"

Chiko menoleh ke arah Rian

"Woy Sari lo masi ngambek sama gw"

"Ngga tuh" acuhnya. "Tadi kita sampe mana Sen"

"Sampe cappadocia" kesal Chiko.

"Tau deh gw, yang abis dari turki"

"Yahhh Sar masa lo masi ngambek si gw kan emang dadakan ke sana nya"

"Lo ngabarin Arsen bisa ke gw gabisa"

"STOPPP" Arsen merentangkan tangan huhhh hentikan perdebatan ini.

"Kalian jadi kek pasangan berantem di tinggal ke turki anjing, jijik gw"

"Ehh iya juga ya gw ngapain tadi" laki laki berparas cantik itu mengharuk kepalanya pelan merasa bodoh. "Tapi gw masi marah sama lo, KERJAAN SE ABREK LO TINGGAL BUAT GW. EMANG KURANG AJAR. GW SAMPE GADA WAKTU BUAT KENCAN AMA CITRA" Rian mengeluarkan unek unek nya.

Sedangkan Chiko hanya tersenyum menyebalkan ingin sekali Rian melempar sofa yang sedang ia duduki ke muka sahabatnya itu.

"Udahh masa kalian gamau peluk gw sih, Diandra aja meluk gw" yaelah ngeles lo supri.

"Tunggu"

"Ngga"

Arsen dan Rian berbicara kompak

"Apaan"

"Syakila meluk lo?"

Mendengar Arsen masih memanggil Diandra dengan Syakila membuatnya agak kesal "iyaa. kenceng banget puas lo"

Chiko tersenyum puas sepertinya di tinggal setahun Arsen mulai mendapat karma nya.

Rian tidak mau terlibat drama cinta segitiga berlalu mendekati Chiko. Yang di dekati sudah memasang senyum lebar dan semakin merentangkan tangan nya.

"Hehh kok gw di lewatin" teriak Chiko sebal karna bukan malah memeluknya Sarian, pria itu malah melewati dan mengambil koper di belakang nya.

"Oleh oleh lebih penting dari pada lo"

Dengan tidak tau dirinya laki laki cantik itu membuka koper Chiko. Tenang pasword nya udah di luar kepala cowok alay kayak Chiko ini tidak akan susah susah ngasi pasword.

"Jahat banget lo Sari"

Rian hanya mendelik sebentar setelah itu kembali fokus dengan kopernya.

"Long time no se bro" Arsen mendekat memeluk Chiko. Kasian mau nangis dia.

Setelah sesi berpelukan Arsen langsung mendekati Rian dengan heboh. Oleh oleh dari turki boss.

"Kok ngga ada eskrim turki yang bisa ngeprank ngeprank itu" emang dasar Rian otaknya di ketek jadi kecepit mulu.

"Serah lo Sar serah"

Chiko merebahkan tubuh bongsorny ke sofa yang tadi di duduki Rian. Lelah bro dari bandara langsung ke sini. Disini malah di tambah capek sama dua makhluk ini.

"Yee baperan lo"

Arsen dan Rian sekarang lagi duduk di lantai membongkar isi koper Chiko

"Ini apa" Arsen mengangkat paper bag warna pink yang cukup besar di tangan nya

Chiko yang melihat itu berlari mendekat "itu buat Diandra kalian ambil yang lain aja" Tangan nya bergerak merebut paper bag itu dari Arsen

"Apa isinya kok kayak beda" sahut Rian

"Sama aja cuman lebih spesial" Chiko menaik turun kan alis nya menggoda.

Arsen seakan menghiraukan pria itu kembali fokus membongkar koper Chiko.

"Permisi"

Diandra masuk dengan membawa nampan berisi es kopi. Kalo kalian tanya ini buat Arsen atau Rian kalian salah. Ini untuk Chiko penyelamat nya.

Baek baek in aja dulu

"Woahh buat gw ya"

Rian tiba tiba berdiri menyerobot membuat Diandra memutar nampan nya manjauhkan dari jangkauan Rian.

"Orang buat gw yakan"

"Yapp silahkan di minum"

"Gw yang dari tadi disini gak lo kasi minum"

"Yee ambil sendiri" tangan nya menaruh minuman itu di depan Chiko.

"Lo emang terbaik" Chiko memberikan jempol nya "nih buat lo" tangan nya mengulurkan paper bag itu ke Diandra.

"Aaa gomawoo"

"Lo abis kepentok apaan dah gitu banget sama Chiko" Rian bertanya penasaran.

"Gw kan mau jadi cewek baik baik" Diandra melupakan bahasa forlmal nya.

"Halah tetep aja lo masi ngejar ngejar Arsen"

"Kata siapa gw udah ngga suka kok"

"HAHHH"

Chiko kaget mendengar pernyataan itu. Di tinggal setahun ketinggalan apa saja dirinya. Rian pun tak kalah kaget. Pantas saja perempuan itu tidak pernah terlihat menempeli Arsen lagi.

Sedangkan Arsen hanya diam. Perasaan nya campur aduk.

"Yang bener Sen" yang ditanya hanya menggidik kan bahu acuh. Padahal lagi kenapa kenapa tuh hahaha.

"Wahh akhirnya bestie gw udah sadar. Udah lo sama gw aja"

Chiko merangkul Diandra santai membuat Arsen melotot lalu menetralkan kembali ekspresinya.

"Gw mau lanjut kerja dulu" Diandra melepaskan rangkulan Chiko dan berpamitan pergi. Tangan nya yang semula membawa baki bertambah membawa paper bag pemberian Chiko.

-TBC-

Sekretaris Transmigrasi √ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang