~Bukankah ber pura-pura gila itu sangat menyenangkan, daripada kita harus berpura-pura seperti orang waras padahal kita hampir gila~
I
I
I🥀✨🖤✨♥️✨🖤✨♥️✨🥀
~
~
~☘️ Happy reading....
✨🖤✨♥️✨
Patrick sudah dalam perjalanan menuju rumah barunya, setelah tadi dokter mengatakan kondisinya sudah lebih baik dan boleh istirahat di rumah, yang terpenting jangan sampai kecapekan dan jangan terlalu di paksakan untuk mengingat sesuatu.
Beberapa menit kemudian, Patrick dan orang tuanya sudah sampai di depan rumah yang sangat megah atau biasa di sebut mansion, meski tidak sebesar mansion Houyu yang dulu, tapi mansion ini cukup nyaman.
Tapi saat ini kondisi mansion yang cukup sepi membuat Patrick berfikir, apakah rumah sebesar ini tidak ada yang menjaga, bukankah tubuh ini juga mempunyai seorang kakak.
Di tengah lamunannya Patrick di kagetkan dengan tepukan di bahu oleh ayahnya.
"Pai, ayo masuk kenapa malah bengong disini."
"Eh hehe, iya yah ayo masuk."
Mereka pun memasuki mansion dengan Patrick yang berada di tengah kedua orang tuanya sambil mengandeng tangan mereka dan mengayunkannya, membuat ayah Darius dan bunda alic gemas sendiri.
"Emm yah bun, kakak kemana? Dari tadi Pai gak liat" Suara kecil Patrick memecah keheningan yang terjadi di ruang tamu setelah mereka memasuki rumah.
"Kakak kamu masih sekolah Pai, sebentar lagi juga pulang kok, udah kangen ya?" Goda alic sambil mencubit pipi gembil anaknya.
"Ich Sa-kit bun" balasnya sambil melepaskan tangan alic dari pipinya.
"Ya udah Pai mau ke kamar dulu ya, mau istirahat dulu"
"Iya sayang, kamar kamu di lantai dua ya, pintunya yang berwarna putih."
Dan hanya di balas acungan jempol dan anggukan dari Patrick.
Patrick pun mulai melangkahkan kakinya menuju tangga yang menuju kamarnya, kenapa gak pake lift? Katanya itung-itung olahraga biar otot nya gak kaku-kaku amat.
Begitu sampai di atas, Pai langsung membuka pintu yang di depannya ada tulisan paipai private🍑.
"Tidak buruk juga selera ini anak"
Patrick pun merebahkan badan nya di kasur king size nya sambil menatap langit-langit kamarnya dan memikirkan hal-hal mustahil yang baru saja dia alami.
"Jadi gue masuk ke tubuh cowok cupu gtu, padahal tadi gue liat muka Pai ini juga gak jelek, justru lebih ke imut tapi tampan juga, hemz tampan dan imut di waktu yang bersamaan, mata bulat, hidung mancung, pipi chuby, bibir pink, rahang juga tegas, tapi kenapa harus di tutupin sih kan gue jadi kesel."
"Kalo gak salah Pai punya kakak sama sahabat kan ya meski cuma satu biji doang, ntar deh gue coba cari tau lebih baik gue tidur capek."
Patrick pun memejamkan matanya dan tak butuh waktu lama kini dalam ruangan itu hanya terdengar dengkuran halus dari bibir Pai.
~🍉🍑~
Sedangkan di lantai bawah terjadi keributan yang di sebabkan oleh kakak Pai atau Naisya yang baru pulang sekolah.
Naisya Dirlya Finkler atau biasa di panggil kak Nai atau Nene (kalo Pai lagi ngambek) dan teman-teman nya memanggilnya syasya.
Kak nai itu kakak perempuan satu-satunya Patrick, mereka saling menyayangi meski lebih sering berantem kalo di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi boy (END)
RandomAku publish ulang buat kamu yang kangen cerita ini.❤️ angap saja crita transmigrasi yang sering kalian baca. Kata kunci : "Jangan percaya pada siapapun, dan jangan memihak siapapun" ini cuma karya iseng ku, jangan terlalu berharap sama ini cerita. s...