30.

2K 176 9
                                    

~ Jika puncak tertinggi mencintai adalah merelakan, dah sana pergi~

🥀✨🖤✨♥️✨🍉✨🍑✨🥀

☘️ Happy reading

Setelah meninggal sekolah Oscar menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi tak tentu arah, sampai matanya melihat sebuah club, tanpa berfikir dua kali, Oscar memberhentikan mobilnya di depan club tersebut.

Setelah memarkirkan mobilnya, Oscar masuk ke dalam club, berjalan ke arah meja yang ada bartendernya (bener gak tulisannya pokoknya itu) yang sedang beraksi menyiapkan minuman orang lain.

Oscar memesan Tequila dengan kandungan alkohol yang cukup tinggi, tubuhnya memang cukup toleran terhadap alkohol, tapi jika terlalu banyak Oscar juga tidak akan kuat, dan saat Oscar ingin meminum Tequila untuk yang kesekian kalinya, ada tangan yang menghalanginya.

"Cukup"

"Ck, apaan sih Lo"

"Udah cukup"

"Gak, awas" ucap Oscar sembari mendorong orang tersebut dan ingin mengambil gelasnya dari tangan orang yang menghentikan nya.

Tapi karna kesadaran Oscar yang sudah di ambang batas, Oscar terjatuh ke dalam pelukan orang tersebut.

"Ck, nyusahin banget sih Lo" Oscar mendongakkan kepalanya mengamati orang yang sedang mengumpat ke dirinya.

"Hehe, Danis? Lo ngapain di sini" ucap Oscar mengamati orang yang berada di depannya ini, sembari memegang muka orang tersebut.

(Kalo lupa siapa Danis, ada di part 11)

"Hm, Niatnya happy-happy malah ketemu beban kek Lo"

"Lo manis" ucapan Oscar yang asal ceplos membuat Danis membulatkan matanya menatap Oscar, sedangkan Oscar yang ditatap sudah tidak sadar setelah mengatakan itu.

"Anjing emang Lo car" umpat Danis menahan tubuh Oscar.

"Sial banget gue, kesini niatnya seneng-seneng, eh malah ketemu orang mabok, mana udah teler lagi, ck nyusahin banget sih Lo"

"Sadar nyebelin, gak sadar nyusahin, beban banget hidup lu car"

"Woi bangun elah, balik, car, WOI"

"Ck, awas Lo ye besok, nyusahin.

Begitulah gerutuan Danis ke Oscar sembari mengguncang tubuh Oscar supaya bangun.

Tapi namanya juga udah gak sadar mau di guncang-guncang tuh badan tetap tidak bereaksi, kecuali di siram air maybe.

Karna sudah lelah, akhirnya Danis pasrah untuk mengurus Oscar yang sedang mabuk, meski dengan wajah kesal danis membawa Oscar keluar dari club.

dia tidak sekejam itu meninggalkan teman berkedok musuh bebuyutan itu di club dengan kondisi yang tidak sadar.

"Sial gue lupa kalo bawa motor, trus gimana bawa ni bocah" Danis bergumam seraya berfikir.

"Car, woi bangun bentar elah, Lo bawa motor atau mobil, car, Oscar" ucap Danis sembari menepuk pipi Oscar pelan.

"Ck, kebo banget sih Lo, sori ye Lo gue raba-raba bentar, mo nyari kunci gue" setelah ijin Danis mencari kunci Oscar di semua saku.

transmigrasi boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang