6.

6.4K 576 17
                                    

~merindukan sesuatu yang ternyata hanya semu lebih indah daripada merindukan kenyataan yang gak sesuai dengan keinginan ~

I
I
I

🥀✨🖤✨♥️✨🍉✨🍑✨🥀

☘️ Happy reading...

Daniel yang sudah bangun memperhatikan wajah tenang Patrick yang masih terlelap, ada sedikit keraguan untuk membangunkannya, tapi mengingat pesan sebelum Patrick tidur, rela tidak rela harus tetap di bangunkan, karna kalo tidak Patrick pasti akan marah sama Daniel, dan kemarahan Patrick adalah yang paling di hindari oleh Daniel.

"Pai, bangun udah istirahat" sudah beberapa kali Daniel mengucapkan kata itu sambil menekan-nekan pipi gembul Patrick, tapi masih tidak ada jawaban.

"Pai bangun atau Niel cium" ancam Daniel karna sudah lelah membangunkan Patrick.

Seketika mata Patrick langsung terbuka dan badannya langsung duduk dari posisi tidurnya karna terkejut dengan ucapan Daniel yang tepat di telinganya, Daniel yang melihat itu hanya terkekeh karna melihat wajah mengemaskan Patrick.

"Bentar Pai pusing, ck Daniel nyebelin!." Patrick pun memijit pelipisnya karna rasa pusing yang masih ada.

"Udah enakan? Nih minum dulu trus cuci muka, udah jam istirahat"

"Hm, makasih"

Setelah mengucapkan itu Patrick pergi ke kamar mandi yang ada di ruangan itu, untuk mencuci mukanya supaya kelihatan lebih segar.

Sekembalinya dari kamar mandi Patrick melihat Daniel yang kembali berkutat dengan laptop nya.

"Gak capek apa pacaran terus sama laptop?" Tanya Patrick yang sudah jengah melihat kegiatan Daniel sedari tadi.

"Maunya sih pacaran sama Pai, tapi Pai nya gak mau, ya udah selingkuh dulu sama laptop" jawab Daniel tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Idih najis" Patrick yang mendengar Daniel dengan santainya berkata seperti itu bergidik ngeri, dan hanya di balas senyuman lembut dari Daniel.


"Gak ke kantin?"

"Hem, ni mau jalan, Niel gak ikut?"

"Ntar aku nyusul, aku ke ruang guru dulu nyerahin ini" ucapnya sambil menunjukan map ke hadapan Patrick.

"Oke"

Patrick pun keluar ruangan, dan berjalan menuju kantin dengan earphone yang terpasang di telinga dan juga tudung Hoodie di kepalanya.

Begitu sampai di kantin, Patrick heran kenapa banyak siswa yang terlihat mengerubungi sesuatu, sebenarnya Patrick ingin acuh, tapi suara yang sangat familiar baginya membuat dia ikut masuk ke dalam kerumunan itu.

"TRUS APA HAH?! ORANG YANG RELA JUAL TUBUHNYA UNTUK LAKI-LAKI DI LUAR SANA APA NAMANYA KALO BUKAN JALANG, DAN ITU YANG DI LAKUIN PACAR KESAYANGAN LO ITU." Nai memotong ucapan Oscar, sedangkan Ara sudah mengepalkan tangannya, begitu pun Oscar yang kaget mendengar nai memanggil nya dengan sebutan Lo bukan kamu seperti biasanya, tapi rasa kagetnya tertutupi dengan amarah nya yang tidak terima akan perkataan nai.

"LO-" Oscar yang akan menampar Nai pun berhenti saat ada suara tiba-tiba dari seseorang.

Patrick mengepalkan tangannya melihat keadaan kakak nya yang sangat kacau saat itu, dan ketika Patrick melihat oscar mengangkat tangannya untuk menampar kakaknya Patrick reflek berteriak.

transmigrasi boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang