12.

4.9K 390 12
                                    


~ Bukan bermaksud melupakan, hanya saja diri ini sering terlupakan, lalu apakah salah jika kita melakukan hal yang sama? ~

🥀✨🖤✨♥️✨🍉✨🍑✨🥀

☘️ Happy reading...

Daniel dan anggota Black Dragon menyebar meninggalkan arena menuju rumah masing-masing, tapi tidak bagi Daniel, malam ini dia tidak akan pulang ke mansion orang tuanya tetapi ke apartemen untuk bertemu Patrick.

Daniel melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sambil menikmati jalanan pada malam hari.

Tin...tinnnn....(angep suara klakson motor ye)

Patrick POV

Patrick keluar dari rumah menuju motornya yang terparkir di garasi, dan melajukan motornya meninggalkan markas.

"Gue males ke arena, apa gue langsung ke apart aja ya sambil nunggu Daniel kesana, kan lumayan bisa rebahan santai" gumamnya sambil berkendara.

"Tapi kalo lama gue bosen juga sih, apa nonton aja ya"

"Gue makan aja deh daripada di apart gabut, kan lumayan bisa sambil cuci mata"

Patrick pun membelokkan motornya ke cafe yang tidak jauh dari jalan yang di lalui tadi.

Kini Patrick sudah berada di dalam cafe dan duduk di bangku ujung samping jendela menikmati pemandangan di luar jendela sambil menunggu pesanannya.

"Gimana rencana Lo?"

"Gagal, Kayanya gue bakal susah buat gangguin Naisya" ah ternyata jalang kecil yang ingin bermain, batin Patrick.

Tidak ada niatan membalikkan badan Patrick pun merapatkan tudung Hoodie yang di pakenya dan menyalakannya ponselnya, sambil mendengarkan obrolan dua orang itu, meski orang yang satunya Patrick tidak mengetahui.

"Trus rencana Lo sekarang apa?"

"Mungkin beberapa hari ini gue bakalan diem, karna gue rasa salah satu temen Oscar ada yang curiga sama gue"

"Hahaha, Lo sih mainnya bego, coba kalo Lo ikutin saran gue"

"Ck, kan gue mau buat dia menderita dulu, dengan cara gue pacaran sama Oscar, Lo juga tau kan se cinta apa Naisya sama Oscar, nah kalo Oscar pacaran sama gue, dia kan bakalan patah hati, dan Lo juga tau sendiri kemarin-kemarin gimana, apalagi Oscar yang selalu percaya gue dan makin benci sama dia, eh gak taunya, Lo tau sendiri sekarang gimana"

"Gagal kan, seharusnya Lo dengerin kata gue, tinggal rusak trus mentalnya kan kena, lanjut deh neror dia, selesai, dia mati perlahan bukan"

"Tapi cara Lo terlalu sadis, gue pengen dia ngerasain yang gue rasain dulu, dia udah ngerebut Lo dari gue."

"Tapi kan sekarang gue sama Lo."

"Ya karna syasya nolak Lo, Lo gak tau aja gimana perasaan gue pas tau Lo lebih suka syasya dari pada gue, gue sakit benget dulu."

transmigrasi boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang