4.

7.4K 533 14
                                    

💫🌙🌑💫🌙

~ Ada pepatah sepandai-pandai nya orang menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga baunya ~

I
I
I

~ lantas bukankah lebih pandai orang yang sudah mengetahui jika itu bau tapi tetap di pertahankan ~

(Gak yakin aku ada yang paham dari kalimat yang kedua dan makna kalimat itu, selamat berfikir)

🥀✨🖤✨♥️✨🖤✨♥️🥀

☘️ Happy reading.....

Patrick terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari masuk melalui celah jendela kamarnya, dia mengerjabkan matanya pelan untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya yang masuk.

Begitu sudah sepenuhnya sadar Patrick melirik jam yang ada di kamarnya, jam 06.30 wib seketika matanya langsung membulat.

"mampus gue telat.." monolognya kemudian bangun dari tempat  tidurnya dan berlari menuju kamar mandi untuk siap-siap kesekolah.

~=~

Penampilan Patrick saat ini bisa di bilang berbeda 180 persen dari yang dulu, jika dulu Patrick selalu berpakaian rapi bahkan kancing baju paling atas juga di benarkan, dasi terpasang di leher, dan rambut juga di sisir rapi, sangat jauh berbeda dengan yang sekarang.

Saat ini Patrick memakai kaos hitam sebagai pakaian dalam dan seragam sekolah tapi kancingnya tidak ada yang di pasang, dasi pun hanya pajangan, dan rambut yang di tata acak, houyu sempat heran padahal mata Patrick tidak minus kenapa harus pake kacamata, maka dari itu sekarang Houyu tidak menggunakan kacamata, dan tampilan nya sekarang lebih cenderung ke kata urakan atau badboy dari pada kata rapi atau godboy.


"Perfeck"

Dirasa penampilan nya sudah sempurna, Patrick pun keluar kamar menuju ruang makan karna keluarganya sudah menunggu untuk sarapan bersama.

"Good pagi my family"

"Pagi ju- PAI KENAPA PAKAIAN KAMU BEGITU?!" Darius langsung menutup telinga ketika istrinya itu tiba-tiba saja teriak di dekatnya.

"Keren anak ayah" alic memelototkan matanya ke arah suaminya yang sedang memuji Paipai sambil mengacungkan kedua jempulnya, seolah berkata maksud kamu apa? Dia sungguh tak percaya, bisa-bisa nya suaminya itu mendukung cara berpakaian anaknya yang terlihat seperti brandalan.

"Nah bener kata ayah, ini keren tau Bun, soalnya Pai pengen tampil beda aja, bosen juga jadi anak rajin kesayangan guru trus, sekali-kali nakal dikit boleh dong, hehe"

"Astaga kamu ya, gak taulah bunda pusing, anak sama bapak sama aja." Gerutunya

"Ya dong katanya harus kompak." Saut Patrick sambil bertos ria dengan ayahnya.

"Kak nai mana Bun, kok gak keliatan?"

"Kakak kamu udah berangkat katanya mau piket".

"Oh gtu, ywdh Pai juga berangkat dulu ya ntar takut telat."

"Iya hati-hati ya sayang" jawab orang tua Patrick kompak.

Patrick pun pergi meninggalkan meja makan setelah menghabiskan sandwich dan pamit ke kedua orang tuanya untuk sekolah.

Saat ini Patrick sedang bingung ingin memakai kendaraan yang mana untuk berangkat ke sekolah, netra nya tidak sengaja melihat benda yang tertutup kain, karna rasa penasaran Patrick pun melangkahkan kakinya menuju tempat itu dan langsung membuka kain penutup yang menutupi benda yang ternyata berisi motor sport.

transmigrasi boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang