~ kenapa harus percaya lagi, jika kepercayaan sebelumnya kamu sia-siakan, so stop your dreams"🥀✨🖤✨♥️✨🍉✨🍑🥀
I
I
INote :
🥀 Jangan di vote lagi!
🥀 DILARANG VOTE, cukup baca dan komen aja!
☘️ Happy reading....
Saat ini semua siswa sedang berjalan keluar kelas masing-masing setelah beberapa jam lalu mereka berperang dengan pelajaran yang menguras otak, kecuali pelajaran olahraga dan jamkos yak.
Banyak siswa yang menuju perpus, toilet dan yang pasti kantin untuk mengisi cacing-cacing di perut mereka.
Kali ini nai dan kawan-kawan sudah berada di kantin untuk memesan makanan.
"Bagi tugas aja, gue sama Dinda mesen, kalian berdua nyari tempat" ujar Kila.
"Ok/hm" ucap dua sa bareng.
"Kalian mau pesen apa?" Tanya Dinda.
"Samain" ujar nesa
"Gue gak deh, kalian aja"
"Omo, Lo kenapa sya? Sakit? Mau ke UKS? Lo tumben banget gak makan, makan ya gue beliin, tapi Lo yang bayar" Kila berbicara tanpa putus
"Brisik" ucap nesa sambil berlalu meninggalkan mereka, karna sudah menemukan tempat duduk yang kosong.
"Yeu si kulkas" ledek Kila, tapi tentu di acuhkan oleh nesa karna dia sudah berjalan menjauh, sedangkan Dinda hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Gue makan ntar, lagi nunggu Pai, soalnya katanya dia masak tadi, trus gue di bawain bekal" ujar syasya
"Astaga calon suami idaman banget deh adek Lo, buat gu- eh eh ape nih" Dinda yang kesal menarik tangan Kila buat pesen makanan, sementara syasya juga berlalu menuju meja yang sudah ada nesa.
"Jangan lupa dia buat gue!" Teriak Kila yang tidak di respon sama sekali oleh syasya karna malu.
"Brisik kila, gak malu apa di lihatin orang yang ada di kantin" ucap Dinda menasehati.
"Hehe, maap" ucap Kila sambil menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.
"Bukan temen gue" batin syasya dan nesa melihat tingkah Kila.
"Nai" nai yang merasa ada yang memanggil menoleh kebelakang, dan mendapati Patrick yang tengah berdiri sambil tersenyum simpul.
"Pai, sini duduk, mana-mana?" Ucap nai semangat dengan mata yang berbinar, setelah menarik Patrick duduk di sebelahnya.
"Sabar nai, aku siapin dulu" ucap Patrick sambil membuka kotak bekal dan menyiapkannya untuk nai makan.
"Yeay, makasih sayang"
Cup
Nai reflek mencium pipi Patrick karna terlalu senang, seperti anak kecil yang di beri mainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi boy (END)
RandomAku publish ulang buat kamu yang kangen cerita ini.❤️ angap saja crita transmigrasi yang sering kalian baca. Kata kunci : "Jangan percaya pada siapapun, dan jangan memihak siapapun" ini cuma karya iseng ku, jangan terlalu berharap sama ini cerita. s...