SUDAH TERSEDIA DI SHOPEE LOVRINZ 📌
MY GIRL / GADIS KOALA
❌ DI LARANG KERAS MENCOPY ATAU MENIRU KARYA INI. MURNI KARANGAN SENDIRI.
Tentang Geng motor ARMADA yang bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk mengamankan berbagai tindakan kriminal di...
❌ Cerita ini murni karangan dan imajinasi Penulis. Tidak mencopy atau menjiplak karya lain. Jika ada kesamaan maka bukan unsur kesengajaan. ❌
❌ DI LARANG MENCOPY CERITA. ❌
****
HAY ROFZAA !! SPILL YUK, KALIAN TAU CERITA INI DARI MANA??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Di apartement miliknya Farhan tengah memijat pelipisnya sembari memejamkan mata. Laki-laki itu tampak sedikit frustasi setelah mendengar ocehan sang mama di telefon beberapa jam yang lalu.
Farhan menghela nafas panjang, menatap langit-langit apartemennya memikirkan sesuatu. Tidak salah juga, sang mama tampak marah padanya karena menyembunyikan seorang gadis di apartement. Yang benar, ini salahnya sendiri lupa memberi tahu Bi Inah agar tutup mulut terlebih dahulu untuk sementara waktu. Jika sudah begini, bagaimana Farhan akan menjelaskan siapa Asha pada mamanya. Jelas-jelas, dirinya juga belum tahu sepenuhnya tentang Asha.
Awalnya Farhan ingin mengatakan jika keadaan mulai aman dan jelas. Namun terlambat, sang mama sudah mengetahuinya terlebih dahulu.
Ting !!
Farhan melirik kearah ponselnya yang berada diatas meja. Dari layar terlihat nama Baron. Dengan tergesa-gesa Farhan pun segera mengambil ponselnya melihat pesan dari Baron.
"Gue udah dapat informasi soal Asha."
Farhan tersenyum tipis, kemudian membalas pesan Baron. "Besok kumpul di markas."
Setelah membalas pesan tersebut, Farhan sedikit lega. Entah informasi apa yang di dapatkan oleh Baron mengenai gadis itu. Farhan hanya berharap, masih ada harapan untuk Asha kembali ke kehidupannya dan menjalani semuanya dengan baik.
****
Asha dan Bi Inah tengah mengobrol santai di balkon apartement. Asha tampak terlihat begitu ceria dan begitu bersemangat saat bercerita, membuat Bi Inah sampai kewalahan menanggapi ocehan gadis itu.
"Non Asha ketemu Den Farhan dimana? Bibi sampe gak percaya loh Non, Den Farhan bawa gadis ke apartement." Ucap Bi Inah.
Asha seketika terlihat canggung mendengar pertanyaan Bi inah. "Ke-ketemu di.. itu.."
"Soalnya baru kali ini Den Farhan bawa gadis kesini." Tambah bi Inah membuat Asha semakin tak nyaman hati.
"Itu bi.. Asha gak sengaja ketemu di..." Asha memutar otak keras, mencari alasan yang tepat. Namun naas, satu alasan sama sekali tidak hinggap di kepalanya. "Aku jawab apa nih, masa iya bilang ketemu di hutan." Batin Asha.
"Dimana, Non?" Tanya bi Inah lagi, sepertinya Bi Inah sangat amat ingin tau.
"Itu.. ketemu di--"
"Di jalan, Bi." Potong Farhan yang tiba-tiba datang dan masuk ke dalam apartement milik Asha. Jangan heran, sebab pintu masuk selain memakai kode pin. pintu tersebut juga menggunakan sidik jari Farhan, memudahkan laki-laki itu masuk begitu saja.
