MARKAS DI SERANG I PART 35

25K 3.2K 510
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sesuai dengan apa yang di katakan oleh si ketua Armada. Asha benar-benar di pindahkan dari rumah utama ke apartement milik Farhan. Bukan tanpa alasan Farhan membawa gadis itu ke apartemennya. Demi misinya berjalan dengan lancar, Farhan harus membawa gadis itu kembali. Dan tentunya sudah mendapat izin dari Brada.

"Kenapa harus pindah? Di rumah utaman kan sama saja." Omel Asha sambil menata bajunya di lemari. Ya, gadis itu memang tidak menahu soal apapun.

Sesaat, meski mengomel panjang lebar. Jujur, ada rasa rindu dalam hati Asha di tempat yang di pijakinya saat ini.

Asha mengedarkan pandangannya, bibirnya tersenyum. Semua masih sama, dan masih dengan suasana yang sama. Di tempat ini lah, Asha memulai kehidupannya yang baru. Kehidupan yang tak pernah Asha kira, jika semuanya akan lebih rumit dari sebelumnya.

Mungkin, jika bukan dorongan kuat dari cowok itu dirinya tidak akan berada di titik sekarang. "Jika bukan karena mereka, aku tidak akan bisa sejauh ini." Gumam Asha merasa bangga.

"Ma.. pa.. semakin bertambahnya waktu, Asha semakin menyadari kenapa papa dulu sangat melindungi Asha. Tidak pernah mengijinkan Asha keluar dari rumah barang sejengkal. Sekarang Asha tau, banyak yang menginginkan   Ask Galerie."

Keserakahan manusia akan tetap ada sebelum mereka mendapatkannya. Dan manusia serakah akan melakukan segala cara demi merebutnya, tidak peduli dengan cara  salah sekalipun.

"Asha janji, akan mempertahankan Ask Galerie Sekalipun nyawa Asha yang akan jadi taruhannya. Asha tidak akan membiarkan itu terjadi, Pa."

"Dan saya berjanji akan selalu membantu kamu."

Asha menoleh kaget saat mendengar suara Farhan yang tiba-tiba menyahuti. Cowok itu tersenyum sembari berjalan mendekat kearahnya.

Asha ikut tersenyum, menatap cowok tinggi di depannya itu. "Aku sangat berhutang budi kepada mu."

Farhan mengangkat bahunya pelan, merasa tidak ada masalah. "Saya senang melakukannya."

"Aku tidak bisa membayangkan jika seandainya aku dulu tidak bertemu dengan mu. Mungkin, aku sudah kehilangan Ask Galerie."

"Bukan saya, tapi karena tuan Brada, Alan dan juga Maxiem. Sedangkan saya, hanya perantara."

Asha tersenyum begitu tulus, "Terima kasih."

"Terima kasihnya nanti saja. Karena tugas saya belum selesai."

Asha mengerutkan dahinya bingung.

"Kamu lupa, masih ada satu janji yang belum saya selesaikan."

Asha berfikir keras, "Apa? Aku lupa." Tanyanya. Asha benar-benar tidak ingat.

Farhan mengetuk gemas kening gadis itu, "Mencari pelaku yang sudah melecehkan kamu malam itu."

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang