Akulah penyebabnya I part 48

9.4K 1.2K 63
                                    

Halo gays. Sedikit Info, PO FASHA tanggal 27 juli sampai awal agustus ya 📌📌

Selamat membaca 😍

****

Di sebuah kamar bernuasa putih, seorang gadis tengah duduk bersandar di papan ranjangnya sembari sibuk mendesain sesuatu. Gadis itu tampak begitu sibuk dan serius. Bibirnya melengkung saat karyanya sudah selesai dengan sempurna.

"Fafa apa kabar ya?" Sudah hampir satu minggu ini dirinya belum bertemu dengan laki-laki itu.

Terakhir bertukar kabar dirinya dan Farhan sekitar tiga hari yang lalu, dan sekarang laki-laki itu tidak ada menghubunginya lagi. Asha ingin tau bagaimana kabarnya laki-laki itu sekarang. Apakah baik-baik saja? Dan bagaimana kabar anak Armada? Asha sangat rindu dengan kebersamaan mereka semua.

Rasa gelisah itu masih ada. Asha ingin tahu kabar mereka. Entah mengapa, Asha merasa mereka menghilang begitu saja bahkan saat ini Farhan pun seperti ikut menjauh darinya. Asha tidak mau berfikir negatif, tapi ia kalah dengan rasa takutnya. Asha takut, mereka semua meninggalkannya.

"Mereka gak akan ninggalin Asha kan?" Gumam Asha lesu. Asha tidak mau, bahkan tidak siap jika mereka semua meninggalkannya. Bagi Asha mereka semua adalah keluarga barunya. Asha tidak mau kehilangan mereka. Sebenarnya Asha ingin kembali ke apartementnya, namun Alan dan Maxim tidak mengijinkannya kembali.

"Kenapa aku ngerasa mereka sedang tidak baik-baik saja ya." Gumam Asha lagi. "Sepertinya aku harus ke markas untuk memastikan semuanya." Imbuhnya. "Fa, aku harap kamu tidak menyembunyikan apapun dari aku."

Asha menoleh saat pintu kamarnya di ketuk. Asha langsung turun, lalu membukanya. "Kak Alan...."

"Nona..."

"Iya, kak?"

"Ada sesuatu yang ingin kak Alan bicarakan" Ungkap Alan.

"Ada apa, Kak?" Asha menatap Alan yang tampak serius.

"Kak Alan dapat kabar kalau Baron, Vano, dan Fahmi ada di rumah sakit."

"Apa? ru-rumah sakit" Asha kaget, tak percaya. "Kenapa mereka bisa masuk rumah sakit kak?"

Alan pun menggelengkan kepalanya, tidak tahu. Beberapa waktu lalu, Farhan menemui hanya mengatakan bahwa ia menitip Asha karena ada urusan penting yang harus di lakukannya. Farhan pun tidak mengatakan soal para sahabatnya yang masuk kerumah sakit.

"Kakak juga kurang tau. Mereka masuk rumah sakit hampir bersamaan." ungkap Alan saat menerima informasi dari Maxim

"Ada sesuatu sama mereka?" Selidik Asha.

Alan menggeleng, "Kak Alan tidak tahu menahu. Farhan tidak mengatakan apa-apa ke kak Alan."

Asha terdiam, berfikir keras. Perasaannya semakin gelisah, Asha yakin. Pasti ada yang tidak beres beberapa akhir ini dengan mereka semua. "Ayo, kak. Antar Asha. Asha ingin lihat keadaan mereka. Ayo kak." Ajak Asha ikut khawatir. Bagaimana pun mereka turut berjasa dalam hidupnya. Asha tidak ingin terjadi sesuatu dengan mereka.

****

Zaki melirik ketuanya saat laki-laki itu hanya diam melamun. Setelah kejadian terakhir kali, Farhan lebih banyak diam.

"Kalau lo kangen sama Asha, kenapa gak lo temuin aja, Han."

"Waktunya gak tepat, Zak. Lebih baik gini, gue gak mau dia terluka lagi karena masalah ini. Gue juga gak mau dia tau yang sebenarnya terjadi." Balas Farhan.

Zaki tidak menyahuti lagi. saat ini keadaan memang tidak mendukung mereka untuk bertemu.

"Ada pesan dari Reno." Ungkap Farhan. Lebih tepatnya ponsel Reno di pakai oleh orang itu.

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang