DENGAN SYARAT I PART 18

27.8K 3.6K 191
                                    

"Sampai mati sekalipun saya tidak akan membiarkan kalian membawa gadis saya."
-Farhan

" -Farhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Di markas sekarang sudah ada Farhan, Asha, dan bersama anak inti Armada lainnya kecuali Reno. Manusia dingin itu sedang pergi menemani Ellen.

Di teras markas, Asha tengah duduk selonjoran bersama Baron setelah latihan bela diri bersama.

"Gak tau lagi deh, kalau misalnya dulu kak Baron gak nemuin Asha di hutan waktu itu. Mungkin Asha udah.." Sambil tersenyum Asha enggan meneruskan perkataannya. Tanpa di ucapkan pun, Baron pasti tau maksud gadis itu.

"Itu artinya lo masih berhak nerusin hidup lo, Sha."

Asha menangguk membenarkan, "Iya, Kak. Asha punya banyak hutang budi sama kalian semua, terutama sama ketua kalian."

Baron menepuk bahu gadis itu, menyemangati. "Itu juga sebagian dari tugas kita buat saling tolong menolong. Lagi pula nih ya, kita juga seneng ada teman baru."

"Apalagi temennya cantik kaya kamu." Gombal Baron menambahi.

Asha tak mampu menahan tawanya. Cowok disampingnya itu memang paling bisa membuat moodnya kembali baik.

"Tuh, kalo ketawa cantiknya nambah." Goda Baron lagi.

"Udah deh. Setiap ketemu pasti kak Baron godain Asha terus." Dengus Asha malu-malu.

Ekheem !!

Sontak Asha dan Baron menoleh bersamaan.

Baron menyengir tanpa dosa, menggeser duduknya saat melihat lirikan tajam dari ketuanya itu. Baron tidak mau, setelah ini dirinya di hapus dari KK Armada hanya gara-gara ketahuan duduk bersama Asha. Mungkin sedikit lebay, tapi akhir-akhir ini ketua armada itu memang sedikit posesif.

Baron menggeser sejauh dua meter dari Asha, mempersilahkan Farhan duduk di tengah-tengah. "Duduk sini, Bos."

Farhan pun duduk. setelah itu memberi satu botol air mineral pada Asha. Ya, sebelumnya Asha mengeluh haus, dan Farhan mengambilkannya untuk Asha. Tak lupa sebelum gadis itu mengambilnya, Farhan membuka tutup botolnya terlebih dahulu.

"Terima kasih." Asha menerima botol tersebut.

Farhan hanya mengangguk, menatap Asha tepat di sampingnya. Gadis itu tampak begitu lelah setelah cukup lama latihan bela diri. Untung saja, tadi pagi lebam di kaki Asha sudah sembuh. Jadi, Farhan tidak terlalu khawatir.

Baron yang masih setia di samping mereka pun memerhatikan keduanya. Baron yakin, ketuanya itu mulai memiliki perasaan pada Asha. Melihat perhatian-perhatian yang selama ini ketuanya beri pada gadis itu.  Hanya saja, Farhan belum menyadarinya.

****

Di perjalanan pulang, Asha duduk melamun memikirkan bagaimana caranya ia bisa kembali bertemu dengan Alan. Bahkan akhir-akhir ini Farhan tidak mengijinkannya keluar.

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang