ASHA OR ALEA ? I PART 27

25.5K 3.5K 1.2K
                                    

Terkadang, kita harus menyesuaikan diri dimana kita berada. Sebab, apa yang terlihat terkadang tidak sejalan dengan apa yang sedang di rasakan. Contohnya, ketika kamu bersikap baik dan aku merasa di spesialkan, padahal tidak.

***

Setelah drama Alea mengamuk di markas, kini para inti Armada tengah duduk di ruang tengah sambil memijat kepalanya masing-masing. Terutama si ketua itu sendiri.

Bagaimana tidak, mereka di buat pusing oleh tingkah Alea yang sedikit menyebalkan. Gadis itu tidak berhenti berteriak seperti orang kesetanan. Alea hampir sama dengan Asha. Namun bedanya, Asha tidak seperti Alea yang terus menerus mengamuk tanpa henti.

"Sumpah ya, gue ikut bodrex rasanya ngadepin si Alea. Dia tuh trauma apa kerasukan sih, heran gua." Dumel Baron. "Perasaan dulu Asha gak kaya gitu." Imbuh Baron lagi.

"Ya kan setiap orang beda-beda, Bar." Sahut Vano.

"Iya, gue tau. Tapi masalahnya, dia tuh kek kerasukan gitu teriaknya. Gue sama lo waktu itu kan di bikin kaget sama tuh cewek tiba-tiba teriak di kamar."

"Iya juga sih. Mana maunya sama ketua doang lagi." Tambah Vano yang kini ikut sebal.

"Menurut kalian gimana? Ada cara gak?" Tanya Baron pada yang lain.

Fahmi menghendikkan bahunya, sedangkan Zaki dan Reno hanya diam saling pandang.

"Gimana kalau kita bawa aja ke rumah sakit, siapa tau ada yang gak beres." Usul Baron.

"Jangan dulu." Tahan Reno bersuara. Manusia dingin itu tampak menimbangi sesuatu. Mereka pun menatap Reno dengan tatapan penuh tanya.

"Biarin aja dulu. Kita lihat dulu perkembangannya, jika terus begitu baru kita ambil tindakan." Reno menambahi.

Tidak ada lagi yang bersuara. Bahkan si ketua yang biasanya banyak saran, hanya diam menyimak. Sepertinya, cowok itu sudah cukup lelah menghadapi Alea.

"Menurut lo gimana, Han?" Kini si wakil ketua bersuara, Zaki. Cowok dingin berhati hello kitty.
Siapa yang tahu, jika cowok yang menjabat sebagai wakil ketua Armada itu akan tunduk pada wanitanya ketika bersama, dan akan bertingkah seperti bayi besar.

Farhan menghela nafas sejenak. Diam beberapa saat ikut berfikir. "Gue ikut saran Reno aja." Putus Farhan.

"Tumben bos, lempeng gitu?" Sindir Baron yang mengerti situasi si ketua. "Biasanya paling gercep."

Farhan hanya melirik tajam kearah Baron. Bahkan cowok slengekan itu langsung melipatkan bibirnya ketika menerima tatapan maut dari sang ketua.

Tok ! Tok !

Semua para inti Armada menoleh ke pintu depan. Fahmi langsung beranjak dari duduknya. Sepertinya cowok itu memang sudah menunggu si tamu datang.

"Siapa?" Bisik Baron pada Vano. Sedangkan Vano menghendikkan tidak tahu. Mereka yang berada di dalam menunggu si tamu masuk ke dalam.

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang