JANGAN MARAH I PART 30

26K 3.4K 621
                                    


Sesuatu yang tanpa kejelasan, bisa jadi akan berakhir fatal. Tapi, tidak semua hal perlu di jelaskan agar tidak ada kefatalan yang semakin dalam.

_Kataindah

_Kataindah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Seorang gadis dengan sweater berwarna mint diam termenung sambil menikmati indahnya suasana malam hari. Kedua matanya menengadah keatas langit sana bersama pikiran yang membawanya berkelana. Gadis itu memeluk kedua lututnya sembari duduk di atas kursi menikmati kesendirian.

Gadis itu mengusap bahunya ketika semilir angin terasa begitu dingin. Padahal, baju yang di kenakannya sudah cukup tebal. Gadis itu menghela nafas panjang. Mungkin, ini lah takdirnya. Kebersamaan dan kehangatan yang pernah di rasakannya sudah di renggut habis. Dan setelah dirinya merasakan kehangatan baru datang, ternyata hanyalah tempat 'singgah dan dimana dirinya juga harus pergi ketika semuanya sudah usai.

Benar bukan? Asha sudah mendapatkan apa yang harus di pertahankan. Bukan kah tugas cowok itu sudah selesai? Dan dirinya juga harus bisa berdiri sendiri sekarang? Tapi kenapa dirinya merasa lemah?

Sudah dua hari ini, Asha menjauh dari Farhan. Asha ingin menenangkan hatinya dan tidak selalu berharap kepada cowok itu. Selama ini, Asha sudah banyak berfikir tentang semua yang sudah terjadi di antara dirinya juga Farhan. Asha menyadari jika semua perlakuan cowok itu hanya sebatas 'tanggung jawab, itu saja.
Dan kesalahannya, telah melibatkan hati.

"Dia sadar gak sih? udah bikin aku cemburu. Kesel banget." Gerutu Asha sebal sendiri.

"Non Asha..."

"Hah. Iya, Bi." Jawab Asha menjawab sedikit kaget.

"Ada yang cari nona di depan. Katanya ada sesuatu yang penting."

"Siapa, Bi?" Asha mengerutkan keningnya penasaran. Siapa yang mencarinya malam-malam seperti ini?

"Bibi kurang tau, Non."

"Baik, Bi. Asha temui dulu." Asha beranjak dari duduknya. Kemudian segera ke depan.

Setibanya di depan, Asha melihat seseorang yang begitu di kenalnya. Seseorang yang sudah membuat hatinya di buat seperti roller coster. Asha mendengus sebal, setelah tahu siapa yang datang, Asha cepat-cepat kembali masuk. Namun, baru saja membalikkan badannya, tangannya sudah di cekal.

"Kamu salah paham." Tahan Farhan tanpa basa-basi.

"Lepas !!" Pinta Asha.

Dengan patuh cowok itu melepas cekalan tangan Asha sesuai permintaan gadisnya. Cowok itu menatap Asha teduh. "Kamu salah faham soal di rumah sakit itu." Ucap Farhan mulai menjelaskan.

"Salah faham yang mana? Soal kamu dengan gadis itu di rumah sakit atau soal kamu yang udah bohong sama aku?" Balas Asha talak.

"Semuanya."

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang