GK PART 12

34.6K 3.7K 144
                                    



Siap? Lets go !!

Spam dulu di sini 👉👉👉

****

"Yang salah harus di benarkan, jika keras kepala maka ratakan"

FarhanHabibi

*****

Di sebuah gedung tinggi menjulang, seorang perempuan paruh baya bersama dua orang bawahannya tak terkecuali putranya. Viola bagaskara, -Kakak kandung dari Papa Asha, Bagaskara-. Dan Gabino Bagaskara, -putra semata wayang Viola.

Dalam ruangan itu tampak sekali aura panas menyebar, terutama dari Viola sendiri. Perempuan itu memandang putranya bengis.

"Kamu itu gak becus. Sudah mama bilang kan, kamu harus bisa ambil project besar itu. Tapi apa, harapan mama bisa andelin kamu sia-sia." Murka Viola pada Gabino.

"Sejak awal Gabino gak suka kerja kantor kaya gini. Gabino punya impian sendiri, Ma." Sentak Gabino muak.

Impiannya yang ingin menjadi dokter lenyap lantaran Viola memaksanya untuk meneruskan perusahaan milik Papa Asha. Padahal Gabino sama sekali tidak pernah tertarik dalam dunia bisnis.

"Mama gak mau tahu, besok kamu temuin mereka lagi untuk membicarakan project itu."

"Tapi, Ma--"

"Kamu mau bernasib kaya papa kamu?"

Gabino meremas kuat tangannya, dadanya naik turun menahan emosi. Mamanya itu memang manusia egois. Dengan langkah kesal dan marah, Gabino keluar dari ruangan Viola, menutup pintu dengan kasar.

Sedangkan dua bawahan Viola hanya bisa diam menunduk mendengarkan perseteruan antara ibu dan anak itu.

"Gimana soal gadis itu? Kalian sudah mendapatkannya." Tanya Viola berkacak pinggang, mengatur emosinya.

"Maaf Nyonya, kami belum bisa membawa nona Asha. Karena saat ini nona As--"

"Gadis itu bukan nona kalian. Sebutan itu tidak berlaku lagi, kalian paham !!"

"Pa-paham, Nyonya. Maafkan kami." Kedua bawahan itu menunduk takut, tidak sengaja memancing emosi Viola lagi.

Viola berdehem singkat, duduk kembali di kursi kebesarannya.

"Saat ini Asha berada di ruang lingkup Armada. Membuat gerakan kami sangat terbatas, Nyonya. Mereka menjaga Asha dengan ketat, selain itu, Armada saat ini menjalin kerjasama dengan pak Wirya yang merupakan komandan kepolisian dan militer."

"Tak hanya itu Nyonya, Armada juga sudah banyak menangani kasus-kasus besar. Jadi--"

"JADI APA?? KALIAN TIDAK BISA MENYERET GADIS SIALAN ITU KESINI !!" Amuk Viola semakin murka. Telinganya terasa pengang mendengar rentenan kalimat puji itu dari bibir bawahannya.

"SAYA TIDAK MAU TAHU, SECEPATNYA KALIAN BAWA GADIS SIALAN ITU KESINI. ATAU KELUARGA KALIAN BERDUA YANG AKAN JADI TARUHANNYA."

Para bawahan itu mengangguk berkali-kali. Tidak ada jalan lain selain mengiyakan permintaan Viola, demi menyelamatkan keluarga mereka.

"Baik, Nyonya. Akan kami usahakan."

"Cepat pergi." Usir Viola dengan gerakan tangannya. Sesuai perintah, dua bawahannya pergi dari ruangan.

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang