Ketertarikan yang masih di sembunyikan part 21

28.2K 3.4K 197
                                    

"Pancing mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pancing mereka." Tandas seorang cowok dengan topi menutupi setengah wajahnya, Reno memerintah temannya, Baron. Yang di perintah pun langsung bertindak cepat dengan pura-pura memecahkan barang tak jauh dari ruang rapat.

TAAR !!

Dua penjaga itu langsung menoleh ke sumber suara. Berhasil memancing, Baron segera melarikan diri membawa mereka agar meninggalkan penjagaannya.

"BERHENTI !!" Teriak keduanya langsung mengejar. Sedangkan Reni langsung menuju ruang rapat menunggu sang ketua datang.

Bibirnya menyungging remeh, "Keamanan macam apa, mudah di kelabui. Pengecut." Desisnya remeh.

Tak lama kemudian sang Ketua datang bersama Asha, Brada, Alan dan juga Maxiem.
Farhan mengkode lewat matanya, cowok itu menaikkan topinya menatap sang ketua.

"Gimana, Ren?" Tanya Farhan langsung.

"Aman." Tukasnya lalu menyuruh mereka masuk.

Brada, Alan dan Maxiem dibuat kebingungan dengan interaksi keduanya. Namun melihat interaksi mereka, sepertinya laki-laki teman si ketuanya itu. Entahlah, Brada belum cukup memahami.

"Ayo nona, cepat masuk." Suruh Brada ketika waktu mulai menipis.

Sebelum masuk, Asha menatap Farhan sesaat. Sang ketua pun mengangguk pelan, meyakinkan bahwa gadis'nya bisa melakukan semuanya dengan baik.

Farhan pun mendorong pintu tersebut, mempersilahkan sang gadis. Sebelum benar-benar masuk ke dalam, Asha memejamkan matanya sesaat. Tersenyum yakin, jika semuanya akan berjalan dengan baik.

CEKLEK !!

"Maaf... saya datang terlambat." Ucap Asha masuk ke dalam ruangan.

Sontak semua yang berada di dalam melebarkan matanya kompak melihat kedatangan seseorang yang tak sekalipun mereka duga.

Viola sendiri ikut melebarkan matanya melihat Asha yang tiba-tiba datang. Firasatnya tidak salah. Gadis sialan itu datang.
Tak sampai di situ, keterkejutan itu bertambah saat Brada, Alan dan Maxiem ikut masuk ke dalam, lalu Farhan ikut menyusul.

Semua yang berada di ruangan langsung bisik-bisik, bahkan Viola dapat mendengar apa yang mereka katakan secara jelas.

"Apa Nyonya Viola membohonginya kita?"

"Benar. Jelas-jelas anak mendiang tuan Batara masih hidup, dan sekarang ada di depan kita semua."

"Sebenarnya ada apa ini?"

"Kalau nona Asha masih hidup, apa surat kematian itu hanya manipulatif?"

Viola mengepalkan tangannya kuat-kuat. Menatap Asha dengan tatapan tajam nan menusuk, seolah-seolah ingin menguliti gadis itu.

Tak jauh dari tempat Jordan dan Viola, seorang cowok seumuran dengan Farhan diam dengan segala keterkejutannya. Dia adalah Gabino, -putra dari Viola-.

"Asha, kamu masih hidup?" Ucapnya masih tak percaya. Gabino hendak mendekat kearah Asha, namun tangan kekar menghalangi niatnya, dia adalah Farhan.

MY GIRL / Gadis Koala ( sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang