Part 3

281 32 5
                                    

"Cinta selalu saja misterius. Jangan diburu-buru, atau kau akan merusak jalan ceritanya sendiri" - Tere Liye
****

Hari ini, Rashi pergi dengan Rasha seperti biasa.

"Ra!! Lu daritadi ngeliat mulu HP dah. Nunggu dihubungin sapa? Lu kan jomblo" tanya Rasha pada saat mereka sedang berjalan dari parkiran.

"Engga..."jawab Rashi singkat.

Rasha tidak menggubris perkataan Rashi.

"Sha, gue mau nanya nih! Cowo kalo dikasih nomer whatsapp cewe yang suka sama dia, tapi dia ga ngegubris, atau gada ngontek lu, itu artinya apa?"

"Ya artinya dia ga minat. Laelah gitu aja nanya"ucap Rasha fokus ke HP nya.

"Gue ke kelas dulu ya nyet. Bye!" Pamit Rasha yang kelasnya berlawanan arah dengan kelas Rashi.

Rashi mengangguk sembari melambaikan tangannya.

Rashi terlihat lesu.

Dari hari dimana dia memberikan surat cinta ke Danish, tak ada respon. Ternyata Rashi mencantumkan nomer Whatsappnya (ini prik sih ya) .Danish terlihat biasa aja. Jika papasan pun dia tidak sedikit pun melirik. Padahal Rashi sudah caper dengan...

*Didepan gerbang, Rashi sengaja menunggu danish*

'selamat pagi kak Danish~'

*Rashi menunggu di depan kelas Danish*

'pulang kak Danish?'

*Di Kantin*

'Kak Danish mau istirahat? Mau makan apa kak?'

*Di Perpustakaan*

'kak Danish lagi baca buku ya?'

"Hufffth" Rashi menghela nafas panjang.

BUKK!!

Karena Rashi melamun dia menabrak kakak tingkatnya, Evan Cho. Tabrakamnya tidak terlalu

"Aduh maaf kak! Saya ga sengaja!" Rashi meminta maaf namun Evan terlihat tidak suka. Matanya menajam.

Evan menarik tas Rashi.

"Lu jalan pake mata ga? Berani beraninya nabrak gue!"

"Kan saya udah minta maaf kak!"

"Berlutut lu di kaki gue"

Evan memang terkenal dengan mahasiswa yang senang membully adik tingkatnya. Tempramennya yang emosian, membuat kakak tingkat yang paling ditakuti.

"Ayo cepet berlutut!"

"Maaf kak tapi ini bukan drama korea yang aku harus lebay berlutut cuma nabrak kakak doang ya. Aku cuma nabrak itu juga gasampe kakak tikusruk atau jumpalitan gitu ya. Pokonya aku minta maaf. Bye!"

Rashi kabur dengan segenap tenaga. Untungnya Evan sama gerombolannya tidak mengejar Rashi.
Rashi selamat hari itu.
***
Saatnya pemilihan klub atau UKM (Unit Kerja Mahasiswa).

@dikantin

"Den Jun! Kamu mau masuk UKM mana?"tanya Rashi ke Raden yang duduk hadap hadapan sama Rashi.

"Kayanya qku masuk Broadcast deh. Elu?"

"Aku gatauuuuuu!!!! Aku suka Fotografi, apa aku masuk ke klub Fotografi aja?"

"Yaudah masuk itu aja"

"Jun! Kamu kan jago nyanyi, kenapa ga ke klub padus?"tanya Rashi lagi kepo.

"Lu banyak tanya deh Ra!"kata Jinny.

FYI Jinny ini anak PenMat alias Pendidikan Matematika. Bestie banget sama Rashi dari orok. Cuma agak encer aja otaknya. Ga kaya Rashi lemot.

Raden melihat Danish yang kebingungan mencari meja makan. Kantin lagi penuh - penuhnya.

"Bang Danish!" Panggil Raden.

Danish yang melihat Raden juga, langsung menghampiri meja mereka.

Rashi udah mesem mesem aja.

Jinny yang melihat Rashi salting langsung menyenggol tangan Rashi dan berbisik ...

"Jaga image anjir depan gebetan tuh"

"Saya gapapa kan ikut di meja kalian?"tanya Danish ramah.

"Boleh kak boleh banget disini kosong kok, kalo penuh juga aku buat kosong" racau Rashi.

Raden yang melihat tingkah Rashi hanya tersenyum tipis lalu mengusap poni Rashi.

"Kamu lucu" kata Raden memamerkan senyum manisnya.

"Apasih den aahhh poniku berantakan kan."keluh Rashi.

"Utututuutu sini aku beresin lagi, naah kan cantik udah.. ehh iyaa bang Danish, kenalin ini Rashi, temen sekelas aku, ini Jinny, temennya Rashi, tapi udah jadi temen aku juga sih"

"Haloo saya Danish!"

"Abang aku, dia juga DJ di klub broadcast."kata Raden mengenalkan Danish pada Rashi dan Jinny.

"Halo saya Jinny, anak Penmat"

"Halo kak, Aku Rashi! Yang waktu itu kasih surat ke kakak heheh"

Jinny yang tidak tahan dengan kelakuan Rashi, mencubit tangannya Rashi gemas.

"Kapan kapan kalian boleh main ke studio. Belajar broadcast juga boleh."ajak Danish.

Mereka cuma ngangguk ngangguk aja. Selama makan pun, tidak banyak pembicaraan. Hanya Raden dan Danish yang sedang membicarakan klub.

Hari ini Jinny dan Rashi ke Mall dulu sebelum pulang ke rumah.

"Lu tau ga Jinn, Ka Danish tuh manish bangettttttt... Aaaa meleyot gue liat senyumnya"Rashi terus gelondotan pada Jinny menceritakan 'Kak Danish' nya yang menggemaskan itu.

"Lu sadar ga sih? Kak Danish tuh inget sama lu aja engga. Siapa tau surat lu aja ga dibaca. Dibuang langsung. Jadi orang mahalan dikit kek Ra! Jan kaya tadi!! Cowo tuh ga suka cewe kaya gitu" ujar perempuan berambut pink bob itu

"Ya gue sih positif aja, kak Danish ada harapan lah buat gue dapet dia"

"Kalo gadapet?"

"Gue pelet!"

"Ckckck" Jinny hanya geleng - geleng aja liat kelakuan Rashi yang makin menjadi jadi buat ngejar Danish.
***
Hari ini, Rashi, Jinny dan Raden diajak Danish untuk melihat lihat studio Broadcast.

Rashi menatap Danish dari balik kaca pelindung sekaligus pemisah antara ruang rekaman dan ruang kontrol.

Dalam hati Rashi,

'apa bisa aku jadi bagian hidup kak Danish?'

Tbc

Okeeee ini lanjut ga nih? Otw part 4 yaaa ^^

Cameo :

jinny Lim (Fromis9's Nagyung)

jinny Lim (Fromis9's Nagyung)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Call him, DanishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang