Part 22

292 30 33
                                        

"Empati itu istilah yang sering di gunakan, tapi sangat jarang di lakukan" - unknown
***
"Mas, mau nganter aku ga? Aku mau beli sesuatu buat kado. Soalnya temen aku nikah"tanya Rashi.

Danish masih sibuk dengan komputernya.

"Boleh.. tapi sebentar ya. Ini tanggung"

"Sekalian ngedate dooooong. Yaa yaa yaa?"bujuk Rashi.

Danish tersenyum. "Iyaa sayaaaang okeee"

Selain sebagai penyiar, Danish juga seorang composer. Dan lagu lagunya sudah banyak di dengarkan di soundcloud. Jadi saat weekend pun ia masih bekerja di rumah

Ting!! Notif handphone Rashi berbunyi.

Dilihat nomernya tidak tersimpan di HP Rashi. Ia menjadi bertanya - tanya.

'siapa ini?'

Orang itu mengirimkan sebuah pesan chat yang berisi :

"Halo.. saya Cania. Ini Rashi kan? Boleh saya bertemu dengan kamu?"

"Cania siapa? Lalu ada perlu apa ya?"

Rashi membalas pesan itu secepat mungkin. Maklum takutnya orang tua siswa atau wali murid yang ingin berkonsultasi. Karena menjadi guru BK pelayanannya tidak dibatas jam. Jadi dia harus siap siaga.

Kemudian orang itu membalas lagi.:
"Kita ketemu di cafe ya ini alamatnya. Jl.xxxxxxx. saya mau minta tolong jam 2 siang ya"

"Baik"

Rashi mengiyakan karena memang hari ini mau keluar juga. Sekalian deh mau kencan sama Danish.

Danish sudah siap dengan jaket jeans kesayangannya.

"Kamu gapake jaket kaya gini juga kamu kan punya?"tanya Danish.

"Hoooohhh jaket ituuu ada. Tapi masa udah cantik cantik begini pake jaket jeans?"

"Ya gapapa atuh biar kaya orang pacaran jaketnya couple!"paksa Danish

"Heuuhh dasar abg puber!"

Danish cuma nyengir. Maklum selama 25 tahun dia hidup, Danish tidak pernah pacaran. Satu satunya perempuan yang mengisi hari harinya hanya Rashi. Itujuga pas kuliah. Nolep banget mas danish ini ya.

Akhirnya Rashi mengalah mengganti outfitnya menjadi rok span hitam ditambah jaket yang sama persis dengan jaket yang Danish kenakan.

Akhirnya mereka pun pergi menggunakan mobil Danish.

"Neng dipake atuh gera safebeltnya! Kebiasan kamu mah ga pernah dipake." Danish ngomel karena Rashi memang tidak pernah pake safebelt. Safebelt dipake kalo ada polisi aja (jangan ditiru)

"Engga ahhh.. eungap!! Pengen gini aja."Rashi merajuk.

"Ihh bandel!!" Danish memasangkan safebelt milik Rashi. Rashi cemberut.

Danish mengecup bibir Rashi singkat.

"Huuu bilang aja mau nyium, so soan makein safebelt!"

"Menyelam sambil minum air neng! Hhehe"

Rashi pun tertawa kembali melihat cengiran Danish.

Call him, DanishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang