Part 20

402 32 22
                                    

"antara Cinta dan Ego"

Spoiler 21+++, yang masih bocil skip 😅 (larangan adalah sebuah perintah, ehh jangan diikuti adek adek)
****
"Maaf kak! Aku belum siap"kata Rashi.

Danish menahan rasa kecewanya. Lalu pergi keluar kamar tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Rashi merasa tidak enak hati tapi bagaimana memang dia belum siap. Dia masih takut, dan hatinya masih belum terbuka sepenuhnya.

Rashi tidak tidur malam itu, terus bimbang dan terus menengok ke arah pintu kamar yang tak kunjung menampilkan sosok Danish.

Danish tidak kembali sampai subuh menjelang. Membangunkan Rashi untuk sholat subuh berjamaah bersamanya. Perdana sholat berdua, ciee

Setelah Rashi mencium punggung tangan Danish. Tapi suasananya dingin. Rashi tidak merasa Danish yang hangat seperti sebelum sebelumnya.

Matahari pun terbit. Danish sudah siap dengan celemeknya. Memasakan masakan rumah yang ia bisa untuk Rashi.

Mereka pun makan berdua dengan tumis kangkung dan goreng tempe buatan Danish. Lauknya sederhana, tapi semoga membuat suasana mencair.

Tetapi suasana mereka tak kunjung cair. Danish masih bungkam. Diam seribu bahasa. Membuat Rashi semakin canggung.

Rashi tahu semalam sudah membuat Danish kecewa, tapi... Rashi memang belum siap.

"Ka, nanti sore aku yang masak ya. Kaka mau dimasakin apa?"tanya Rashi memulai perbincangan.

"Gausah. Nanti sore aku ada jadi ketemu klien. Kamu gofud aja buat kamu sendiri"kalimatnya panjang, tapi tetap dingin.

"Oh oke."

"Satu lagi. Aku mungkin pulangnya malem."tambah Danish.

"Emang mau kemana?"tanya Rashi penasaran.

"Kerjaan"

Rashi pun bingung untuk melanjutkan topik pembicaraan jadi dia memilih diam.

Danish hari itu tak berbicara sepatah katapun pada saat perjalanan mengantarkan Rashi ke sekolah.

Pas sudah sampai.

"Makasih ya kak!"

"Sama sama. Aku pergi ya. Assalamualaikum".

"Walaikumsalam."

Danish pun pergi. Rashi masih dengan pikiran ga enakannya.

"Pokonya nanti pulang harus minta maaf sama ka Danish, aku ga enak udah nolak dia" monolog Rashi

Sore itu, semua guru di sekolahan Rashi ada acara makan makan disalah satu restoran dalam rangka penyambutan kepala sekolah baru.

Rashi agak kurang suka jika berkumpul rame - rame seperti itu. Jadi ia cuma iya iya aja. Namun selesai makan - makan. Rashi melihat penampakan yang pernah ia lihat sebelumnya.

De javu.

Rashi melihat Danish sedang duduk bersama seorang wanita dan itu sedang tertawa - tawa. Seperti dulu Danish dengan Ayu.

Rashi menelpon Danish mengecek apa dia akan mengangkat atau tidak. Rupanya Danish mengangkat telepon dari Rashi.

"Assalamualaikum Gimana neng?"tanya Danish disambungan telepon sana.

"Kaka dimana?"tanya Rashi kesal

"Kan aku udah bilang, aku mau ketemu klien."

"Iya dimana?"

Rashi melihat orang yang sekitar dan kebingungan.

"Restoran Ampera. Kenapa?"

Betul, di Ampera. Namun Rashi masih berpikiran negatif pada Danish.

Call him, DanishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang