"Banyak hal yang tak ingin kita tinggalkan dalam hidup ini namun semua pasti ada akhir sesuai dengan ketentuan-Nya." -unknown
*****
"Mas, kapan loh pulang?" Tanya Diani pada anaknya lewat telepon."Gatau bu, mas belum dikasih libur"jawab Danish.
"Cuti lah, kamu udah tiga tahun ga pulang. Ga kangen ke ibu? Ga kangen Indonesia? Atau jangan jangan mas udah dapetin cewek Korea sampe bikin mas lupa sama ibu?" Diani merajuk.
Danish hanya tersenyum pahit. Tiga tahun lamanya Danish tidak pulang ke Indonesia. Danish memang di rekrut salah satu perusahaan di Korea Selatan. Disana dia dipekerjakan sebagai DJ di salah satu stasiun radio.
(Jauh jauh lah mas, di Ardan fm aja kalo mau jadi DJ radio mah 😩)
"Mana mungkin mas ga kangen Indonesia. Hati mas selalu di Indonesia bu"jawab Danish.
"Pokonya bulan ini, mas usahakan pulang ya! Kan Meylan juga mau nikah. Masa kamu gadateng di pernikahan sepupu kamu sendiri? Nanti ibu ga ada yang gandeng."
"Hah? Meylan mau nikah? Serius? Sama siapa?"
"Ibu juga kurang tahu perempuannya yang mana. Belum pernah ketemu juga."
"Meylan kesambet apa mau nikah? Dia kan gunta ganti cewek mulu biasanya"
"Ya mungkin, perempuan sekarang itu bener, makanya Meylan langsung lamar. "
"Bisa jadi. Mas penasaran deh kaya apa cewenya"
"Kalo penasaran pulang!!! Sekalian ajak Rashi ke nikahan Meylan."
"......"
"Masih kontek kontekan kan sama Rashi? Ibu suka lohh.. kalo jadi mantu ibu, pasti langsung ibu terima"
Danish terdiam lama, memang setiap Diani telepon Danish, paati diani menanyakan kabar Rashi juga. Diani tahu, putranya sangat menyukai gadis itu.
"Bu, mas mau siap siap kerja dulu yaa! Nanti mas telpon lagi"
"Oke ibu malam ini ada pertemuan sama keluarga, mau ngebahas resepsi. Trus mau kenalan sama calonnya Meylan juga"
"Nanti kasih tahu mas ya, cewenya kaya gimana hehe"
Diani pun menutup sambungan teleponnya. Membuat Danish termenung sejenak. Danish melanjutkan persiapannya.
***
Malam itu Diani menghadiri acara keluarga yang digelar oleh kakaknya, ayahnya Meylan.Sekalian Diani ingin mengenal bagaimana calon istri keponakannya itu. Diani bersua dengan kerabat lain yang hadir.
Tak lama kemudian Meylan menghampiri Diani sembari mencium punggung tangannya. Begitupun kerabat lainnya
"Tante, damang? (Tante sehat?)"sapa Meylan.
"Haduuuh calon pangantennn!! Selamat yaaa, mantenan juga bang Meylan."
"Ahehe iya tan. Danish gimana kabarnya?"
"Mas Danish baik, tadi aja baru telponan sama tante. Mana calon istrinya? Kenalin atuh"
"Oh iyaa, sebentar tan.. yaang! Yaang!" Meylan memanggil sang tunangan dengan lembut.
Tak lama tunangan Meylan menghampiri dengan senyuman manisnya.
"Kenalin tan, ini Rashi, calon istri aku"kata Meylan.
Diani terkejut, bingung juga. Gadis dihadapannya adalah gadis yang sama yang sering ia tanyakan pada anaknya. Begitu juga dengan Rashi yang tidak tahu harus bereaksi bagaimana.
"Haloo, saya Tantenya Meylan. " Ujar Diani seraya tersenyum ketir.
Di sela sela pertemuan keluarga, Diani menikmati malam yang penuh sendu itu di balkon atas rumah Meylan.
Diani sedang berpikir bagaimana caranya membicarakan hal ini kepada Danish, di sisi lain Diani tahu, anaknya begitu mencintai gadis tersebut.
Danish sempat membawa Rashi beberapa kali ke rumah, jadi Diani cukup mengenal gadis tersebut. Namun tiga tahun lalu, Diani tidak pernah melihat Rashi lagi. Danish pun tidak pernah membicarakan Rashi lagi. Padahal sebelumnya Danish terus berbincang tentang gadis yang disukainya itu. Membuat Diani cukup bahagia, karena memang Danish tidak pernah membicarakan seorang gadis manapun.
"Ibu?" Sapa Rashi pada Diani yang merenung di balkon
"Ehh neng!"
"Ibu sehat?"
"Sehat sayang, neng gimana kabarnya? Udah lama banget yaaa kita ga ketemu."
"I..iya buu.."jawab Rashi kikuk.
"Ibu ga nyangka loh, ternyata calon istri ponakan ibu itu kamu"
Rashi tertawa tipis. "Iyaa Rashi juga ga nyangka tenyata ibu itu tantenya mas Meylan"
"Kak Danish gimana kabarnya bu?"tanya Rashi ketir.
"Danish baik, sekarang Danish di Korea. Yaa kerja disana."
Rashi hanya mengangguk paham.
"Boleh ibu tanya sesuatu nak?"
"Boleh bu."
"Ah tapi sepertinya bukan urusan ibu. Ibu cuma mau bilang, Semoga kamu dan mas Meylan, jadi pasangan yang sakinah mawadah warrahmah"ucap Diani.
"Sepertinya ibu harus pulang, sudah cukup malam. Ibu duluan yaa"
Kemudian Diani pun pergi. Malam itu Diani pulang dengan sejuta kebingungan.
***
Hari itu pertama kali Danish menginjakkan kaki di Indonesia setelah 3 tahun kepergiannya ke Korea. Dia langsung membuka smartphone nya. Dan memencet nomor ibu nya."Bu, mas sudah sampai bandara"
Tbc
Mohon maaf karena ada beberapa kendala, update nya agak ngareeettt 😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
Call him, Danish
RomantikaJatuh cinta sejatuh - jatuhnya pada Jean Danish Kuntara