Part 8

183 33 0
                                    

"Berjuang itu memang harus, tetapi jika usahamu tidak ada harapan untuk berhasil, maka sudah akhiri saja, jalan terbaik selalu datang pada waktu yang tepat"-unknown.
*****

"Sebenernya aku suka sama kamu"tegas Raden

". . . "Rashi terdiam

"Iya aku suka sama kamu! Tapi... Kamu ga pernah ngasih kesempatan aku untuk milikin hati kamu Ra!"

Rashi masih tidak belum menemukan jawaban dari perkataan yang Raden ucapkan.

"Tapi semakin sini, aku semakin sadar, kalau yang kamu mau, bahkan untuk nemenin kamu di kursi ini, bukan aku!"

"Maksud kamu apa sih den?"

"Di hati kamu, ada orang istimewa lain.. dan selama ini kamu deket sama aku, aku cuma dijadiin tameng aja kan? Aku pikir seiring berjalannya waktu, kamu bakalan mencoba ngebuka hati buat aku, tapi ternyata engga.."

Selepas percakapan itu Raden mengantarkan Rashi pulang. (Padahal Raden udah giving all of him for you!! )

"Aku pulang dulu ya!"kata Raden sesampainya di depan rumah Rashi.

"Thanks udah nganter aku!"

Dan setelah kejadian itu Raden bersikap seolah biasa, tidak pernah terjadi apa apa diantara Rashi dengannya. Raden masih memperlakukan Rashi sebagai teman baik.
****
Hari ini Danish wisuda. Diani, ibunya Danish sengaja mengajukan cuti untuk mengantar Danish.

Banyak mahasiswa seangkatan danish yang mengabadikan momen widmsuda dengan suka hati. Begitupun Danish, yang merayakan nya dengan penuh bahagia.

Meskipun begitu, Diani memperhatikan putranya celingukan mencari sesuatu atau seseorang (?).

Mungkin... Diani hanya mengira - ngira. Karena semenjak cerita Danish tempo waktu, Diani belum pernah mendengar curhatan Danish lagi. Bagaimana perkembangkannya.

Seorang gadis dengan kamera menggantung di lehernya menghampiri Diani dan Danish.

"Ibu, ini tadi saya lihat dompet ibu jatuh! Makanya saya nyusul." Ucap gadis itu sembari memberikan dompet berwarna burgundy milik Diani.

Diani terkaget, dan langsungmengecek tasnya. Benar dompet itu milik Diani.

"Haduh makasih lohh neng! Ibu ga sadar kalo dompet ibu jatuh"kata Diani lembut.

"Rashi?" Danish menyembunyikan semburat senyum bahagianya.

"Oh kak Danish. Selamat ya kak! Udah lulus!"jawab Gadis itu yang ternyata Rashi.

"Ra..shi?" Diani mengeja nama tersebut dengan penuh tanya.

"I...iya bu, ini Rashi!" Danish mengkode 'itu loh bu yang aku ceritain'.

Diani yang peka langsung mengulurkan tangannya.

"Saya ibunya Danish!"

Rashi menyambut uluran tangan ibunya Danish dengan ceria.

"Halo tante, saya Rashi, adik tingkatnya kak Danish."

Tak ada percakapan untuk beberapa saat, Danish dan Rashi diliputi rasa canggung.

"Tante sama kak Danish, saya fotoin yaa. Kebetulan saya bawa kamera!"Rashi menawarkan keahlian fotonya pada Diani dan Danish.

"Boleh boleh, tapi saya nanti boleh minta fotonya kan?"tanya Diani.

"Boleh tante, nanti bisa Rashi email ke  tante... Atau boleh tante Rashi kirim di sosmed"

"Oh engga engga, tante jarang buka email! Kirim ke whatsapp Danish aja yaa neng!"

"Euu...tapi Rashi gapunya nomer whatsapp kak Danish tan!"

Danish hanya diam kaku. Sesekali ia menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Gapunya? Ya alloh mas! Masa cewe imut gini mas gapunya nomer whatsappnya sih duuh."Diani mengejek anaknya yang sudah memerah

"Nanti aku minta raden nomernya Ra!"jawab Danish singkat.

Rashi mangut mangut aja. Kemudian radi memotret Danish dan Diani. Danish merangkul sang ibu dengan gagah berbalut baju wisuda dan toga yang masih bertengger menghiasi kepalanya.

Hasil foto Rashi cukup baik dan Diani puas dengan itu.

"Sebentar, ibu juga butuh foto di handphone ibu."kata Diani mendadak.

"Boleh saya fotokan tante?"

"Gini gini,  coba neng Rashi berdiri di sebelah mas Danish yaa! Mas Danish tegap"

Diani mengatur Danish dan Rashi hingga mereka bersebelahan. Setelah itu Diani memotret mereka dengan kamera handphonenya.

Mereka yang sama sama tersipu, membuat Diani ikut gemas. Sampai Raden menghampiri mereka.

Danish seakan tersadar dengan kebaperannya hari itu.

Tbc

Ngenggg pengen banget punya mamah mertua kek mamahnya mas danish 🥺

Call him, DanishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang