Call him, Danish

Part 1

"Selalu ada rencana Tuhan untuk setiap pertemuan" - unknown

****
"RASHAAAAAA!! CEPET DONG NANTI KITA TELAT!!!" teriak Rashi di luar pintu sembari menengok terus terusan ke arah jam tangan yang di pakainya.

"Rasha masih belum siap neng?" Tanya mama Cantika yang ikut tidak tenang melihat putrinya gelisah.

"Iya maa, dia tadi telat bangun!! Coba kalo dia bangunnya subuh kan ga akan telat. Mana lagi ospek" rajuk Rashi pada mamanya.

Mama Cantika hanya menenangkan sambil menepuk - nepuk punggung Rashi lembut.

Tak sampai 5 menit Rasha turun tangga dengan tergesa - gesa. Dengan berbagai macam bawaan yang sudah disiapkan untuk ospek hari pertama. Belum helm full face yang menggantung manja di lengan kirinya .

"Sorry Ra! Ni ni bawain logistik ospek gue, gue ngeluarin motor dulu"ucap Rasha merasa bersalah.

Rashi hanya mendelik kesal sambil menampung semua barang barang Rasha yang ia titipkan.

"Kalo telat, gamau tau gue lu aja yang dihukum"

"Bawel maneh!"

Pertengkaran kedua adik - kakak itu cukup membuat mama mereka geleng geleng dan ngelus dada.

Akhirnya Rasha dan Rashi pergi ke kampus mereka menggunakan motor Ninja hitam milik Rasha. Meskipun ngebut, tapi Rasha dan Rashi tetap terlambat.

Mereka menjadi daftar lish MaBa alias Mahasiswa Baru yang telat di hari pertama.

Lima orang kakak tingkat yang termasuk kedalam organisasi BEM sudah siap menghukum.

"Kalian yah!! Udah tau ini teh Ospek!!! Pake telat segala!!" Tegas kakak tingkat yang name tag nya bertuliskan nama 'DIMAS WIDIYANTO' dengan logat sunda - Indonesia yang kental.

"Ayu!! Tolong tulis nama mereka semua terus suruh push up!"kata si kating gondrong, yang bernama Evan .

Yang merasa dipanggil Ayu, langsung menuliskan nama - nama siapa saja mahasiswa baru yang datang terlambat.

Setelah dituliskan nama, mahasiswa baru itu langsung di peritah push up, skot jam, lari keliling lapangan.

Rasha merasa khawatir jika adiknya tumbang. Melihat Rashi sudah mulai batuk - batuk. 

"Lu gapapa Ra?" Bisik Rasha

Rashi hanya menggeleng menandakan masih oke

Namun Rasha masih cemas, Rasha mengacungkan tangannya

"Kak, adik saya punya penyakit Asthma in p, boleh dikecualikan ga ya?"tegas Rasha

Evan, Ayu, Dimas dan dua kakak tingkat lainnya hanya tertawa mengejek.

"Emang, adek lo anak siapa? Anak presiden harus dikecualikan atau diistimewain"ucap Evan, diiringi tawa keempat lainnya

"Udah sha gausah"

Sesudah dihukum, Rasha dan Rashi serta mahasiswa baru lainnya ikut kedalam kelompok yang sudah ditetapkan.

Sayangnya Rashi tidak satu kelompok dengan kakaknya.

"Ohh yang ini tadi telat yaa, kamu kenapa telat?"tanya kakak tingkat perempuan yg membimbing kelompok Rashi.

"Maaf kak tadi di jalan macet, terus rumah saya jauh juga dari kampus!" Rashi beralasan.

"Ohh yaudah gapapa, besok gaboleh telat lagi yaa. Biar ga kena hukum lagi. Liat kamu kacau banget."

Iya Rashi sudah tidak karuan, Dadanya sedikit sesak karena tadi disuruh lari 10 keliling belum push up juga scot jam.

"Engga kok kak!" Ucap Rashi bohong.

Sebenernya dia sudah ingin sekali menangis. Dadanya makin lama makin panas. Sampai beberapa detik kemudian, iaa ambruk...

Semua gelap, sampai mata Rashi menangkap pemandangan dinding serba putih. Yaa dia dilarikan ke UKS dan melihat sosok laki - laki menatap buku yang sedang dibacanya

Rashi otomatis tersentak duduk.

"Si ...siapa?" Tanya Rashi panik.

"Udah bangun? Saya Danish, pembimbing kelompok kamu."

Tbc

Heheh gimana nih? Lanjut jangan? 😩

Cameo :

Dimas Widiyanto (NCT's Doyoung)

"Kumaha neng? Aku imut?" Hehe

Evan Cho (Woodz/Cho Seungyoun)

Ayudia Jin (Kep1er's Yujin)

Wendy Gayatri [kakak pembina kelompok Rashi] (Red Velvet's Wendi)