Part 15

190 23 8
                                        

"Setiap orang pasti akan mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya terhadap cinta seumur hidupnya". - Raditya Dika
****
"Meylan selingkuh"

Rashi hanya menghela nafas mendengar ucapan Danish.
Pikir Rashi, trik apa lagi ini?

"Plis Ra, percaya sama aku"ucap Danish lagi

'Mungkin, kalo kakak bilangnya 3 tahun lalu, aku bakalan percaya kak!'bati Rashi.

"Gimana aku percaya sama orang yang udah buat kecewa. Aku permisi!" Rashi berdiri dari kursinya. Lalu pergi dari tempat itu.

Danish yang melihat punggung gadis itu menghilang perlahan.
***
Hari ini, tepat dimana hari yang Rashi tunggu tunggu, yaitu hari pernikahannya dengan Meylan.

Wajah yang sudah dirias pengantin khas sunda yang memantul dari cermin. Rashi tidak menyangka bahwa akhirnya, ia akan menikahi laki laki yang di cintainya.

Membayangkannya saja sudah mendebarkan. Menikah dengan Meylan memang menjadi mimpinya, setelah Danish mengecewakannya beberapa tahun lalu.

Namun sayup sayup Rashi dari luar, ada dua orang berbisik bisik.

"Tau kan, Neng Rashi kan anak haram. Berarti dia gabisa di waliin sama ayahnya."ucap seorang ibu ibu dari luar bilik ruang pengantin

"Kamu ceuk saha??jangan suka gosip"

"Ehhhh serius ini mah. Bahkan mama nya neng Rashi tuh ninggalin neng Rashi sama bapaknya, trus pergi, mereka malah ga sempet nikah dulu"

Begitu kejam mulut seseorang, padahal belum tentu apa yang disampaikannya itu benar.

"Teh jangan didenger ya~ itu mah ibu ibu rumpi aja.. jangan dimasukin ke hati."ucap MUA yang sedang merias wajah Rashi.

Rashi hanya tersenyum. Wajar memang bukan rahasia lagi jika sedari kecil, Rashi sudah ditinggal oleh ibu kandungnya. Rashi pun tahu itu. Namun ia tidak pernah berkecil hati. Meskipun dia tumbuh tanpa kasih sayang ibu kandung, tapi Rashi punya mama sambung yang sangat luar biasa menyayanginya.

Beberapa jam berlalu. Sebagian keluarga pengantin laki - laki sudah datang, termasuk Danish dan ibunya.

Setelah menunggu cukup lama, mobil pengantin laki - laki tak kunjung datang. Rashi yang duduk menunggu di brides room merasa gelish mendengar Meylan tak kunjung satang.

Ayah dan mamanya masuk ke ruang bride.

"Teh, ini Meylan kemana? Ini gabisa dilama lama. Udah 3 jam kita nunggu"ucap ayahnya sedikit emosi.

Mamanya hanya mengelus elus sang putri untuk menenangkan

Rashi sudaj menelpon Meylan berkali kali namun mailbox.
Selang 1 jam kemudian mobil pengantin laki laki pun datang

Namun betapa kagetnya ketika kedua orang tua Meylan, turun tanpa anak semata wayangnya.

Meylan tidak ada.

Tidak ikut turun bersama mereka

Akhirnya keluarga inti, ayah dan mama nya Rashi juga ibu dan ayahnya Meylan berkumpul di ruang bride. Karena merasa tak enak hati Akhirnya Diani dan Danish pun ikut kedalam ruangan. Karena kebetulan kerabat ayahnya Meylan hanya adik perempuannya saja.

"ada apa ini sebenarnya pa?" Tanya Ghibran pada ayahnya Meylan.

"Sebelumnya saya minta maaf" ucap ayahnya Meylan terbata bata

Dengan helaan nafas panjang.

"Meylan kabur pak, dia tiba tiba pergi dari mobil pengantin da lari engga tahu kemana "kelas ayahnya Meylan.

Beliau hanya menunduk menahan malu dan marah atas kelakuan anaknya

Ting~
Tiba tiba Handphone Rashi berbunyi, menandakan ada chat masuk.

Rashi buru - buru membuka chat tersebut. Isinya :

"Yang terkasih Rashi. Neng ini mas Meylan, maaf yaa mas gabisa nikah sama neng. Mas gabisa jadi pndamping hidup neng. Mas punya kehidupan dan prioritas lain selain neng. Makasih karena udah percaya selama ini sama Mas."

Tiba tiba hati Rashi hancur berkeping - keping. Dunia Rashi seakan runtuh seketika. Dimana hari yang harusnya menjadi hari bahagia, malah menjadi hari terburuk dalam hidupnya.

Rashi tidak banyak bereaksi, dia duduk lemah. Pihak WO yang bertanggung jawab dalam acara pernikahan Rashi masuk ke dalam ruangan bride.

" Bagaimana pak, bu! Apakah sudah bisa dimulai acaranya?"tanya pihak WO tersebut.

Semua saling menatap. Danish berlutut dihadapan Rashi.

"Ra, are you ok?"tanya Danish

Rashi ingin menangis pada saat itu tapi air mata nya tak kunjung keluar.

"Danish! Kamu mau jadi pengganti Meylan hari ini?"tanya Ghibran tegas membuat semuanya semakin bingung.

Istri dan calon besannya langsung menohok kaget.

(Kaget ya.. si bapa nawarin orang buat nikahin anaknya kek nawarin apa gampang banget)

". . . ." Danish bingung harus menjawab apa, dia sesekali melihat ke arah Rashi.

"Iya om! Danish mau!" Dia melihat kearah ibunya yang cukup syok mendengar hal tersebut.

"But, Ra.... Will you marry me?" Danish kali ini memandangi Rashi dengan penuh harapan.

Tbc

Ya gitu ya gais yaa, belum thd end brlum

jangan ditiru buat cowo cowo yaa kelakuan meylan yaaa, tidak baik itu ninggalin anak orang pas nikahan.

Tapi masih untung pas nikahan, coba lu udah bunting terus anak udh banyak tiba tiba dia ninggalin eluuu.

Tapi tetep ini gabaik. ^^

Semoga kalian

Call him, DanishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang