28. hittō kakuchō - last day

5.4K 201 8
                                    

a/n : sebelum baca, aku mau kasih tau kalau cerita ini akan ada 3 chapter 😆💓

aku lupa, ada yang request kakuchō ngga ya? 🤔
kalau ada, thank you ya udah request 🤗🥰

selamat membaca~
























━━━━━━━━━━━━━━━━━━☂☄

fanart source : https://pin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

fanart source : https://pin.it/1xXG1Be

━━━━━━━━━━━━━━━━━━☂☄


WANITA ITU BERDIRI, KALA PINTU RUANGAN TERBUKA. sesosok pria dengan setelan formal melangkah masuk. wanita muda yang menghampirinya langsung menyambutnya dengan pelukan dan kecupan ringan di pipi.

"selamat datang, kaku-chan," sapanya lembut.

tangan besar kakuchō mengusap pipi [name]. "terima kasih, [name]," balasnya. "maaf ya bikin kamu nunggu lama," ucapnya lagi.

[name] menggeleng. "nggak kok," jawabnya. ia kemudian membantu kakuchō melepas mantel panjangnya yang basah karena salju. seraya ia melepas mantel tersebut, ia bertanya, "kamu mau minum apa?"

kakuchō bergumam sebentar, dan akhirnya ia menjawab, "aku mau minum anggur. kamu temani aku minum ya?"

[name] menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. lagipula, dia ini kan seorang pelacur. jadi, sudah semestinya ia menemani pelanggannya.

[name] telah bekerja di kelab ini cukup lama. kelab yang berada di roppongi itu, telah menjadi sumber penopang hidupnya selama ini. ia tahu pekerjaannya bukanlah pekerjaan yang baik. tapi berkat itu, ia jadi bisa hidup hingga sekarang.

perempuan itu menghampiri kakuchō yang sudah duduk di sofa tunggal yang menghadap langsung ke arah kota. pemandangannya sangat indah di malam hari. gemerlap lampu jalan dan lampu dari bangunan membuat roppongi jadi semakin indah. kakuchō suka menatapnya, karena pemandangan itu membuat lelah di tubuhnya hilang.

[name] duduk di pinggiran sofa, tempat kakuchō menaruh tangannya. lantas, ia memberikan gelas anggur yang ia bawa ke tangan kakuchō. ia membuka botol anggur terbaik yang telah ia bawa, kemudian menuangkan isinya ke dalam gelas milik kakuchō dan juga ke dalam gelasnya sendiri. setelah itu, mereka bersulang sebelum meminum isinya.

"kaku-chan, bagaimana harimu?" tanya [name].

seperti biasa, ia selalu menanyakan keadaan orang-orang yang ia temani. dan kakuchō dengan senang hati menceritakan bagaimana harinya kepada [name]. pria itu bicara banyak hal karena [name] selalu menanggapi dengan riang. hal itu membuat kakuchō tidak merasa bosan saat berbicara dengan [name]. sebaliknya, ia menikmati proses pembicaraan itu.

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍 𝐂𝐎𝐑𝐍𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang