03. sano shin'ichirō - BJ

12.4K 336 8
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu. Malam harinya adalah malam yang menjadi favorit bagi para remaja. Tidak terkecuali [name] yang saat ini sedang siap-siap untuk pergi bersama dengan sang kekasih, yaitu Sano Shin'ichirō. Sebelum keluar kamar, ia memastikan dulu bahwa tidak ada satu yang kurang dari dirinya. Setelah dirasa lengkap, [name] keluar dari kamarnya lalu menemui Shin'ichirō yang sudah menunggu di teras.

Shin'ichirō mematikan rokoknya di asbak yang tersedia begitu melihat [name] keluar dari area rumah. Ia tersenyum manis ke arah [name] dan matanya memandang dari atas ke bawah.

"Cantik."

Shin'ichirō mengeluarkan satu kata pujian untuk [name] disertai dengan senyum manisnya.

Jantung [name] langsung dugem di tempatnya saat mendengar kata itu diucapkan untuknya. Padahal hanya satu kata, tapi memberikan pengaruh yang luar biasa bagi seluruh tubuhnya.

"Ah, bisa aja!" Ucap [Name] tersipu malu seraya mengaitkan rambutnya ke belakang telinganya.

"Ya udah, ayo berangkat!" Shin'ichirō menggandeng [name] ke tempat sepeda motornya diparkirkan. Shin'ichirō memakai helmnya lalu bertanya, "Enaknya kemana kita malam ini?"

[Name] berpikir sejenak. Ia bingung mau pergi kemana karena banyak tempat yang sudah ia kunjungi bersama dengan Shin'ichirō. Dan jujur saja, [name] sendiri bosan jalan-jalan.

"Aku bingung." Jawab [name] lesu. Ia pun menyerahkan semua keputusan di tangan kekasihnya.

"Kalau gitu kita cuddlean aja di rumahku, gimana?" Tawar Shin'ichirō sambil menaik-turunkan alisnya.

"Nanti ada adik-adikmu."

"Nggak ada, mereka lagi liburan sama kakek sampai besok malam."

[Name] pun mengangguk setuju dengan keputusan itu dan Shin'ichirō membawa pacarnya itu ke rumahnya.

Benar kata Shin'ichirō, rumah itu sepi karena semua orang pergi semua. Shin'ichirō sebenarnya diajak liburan juga. Tapi karena ada pekerjaan yang menanti di bengkel motornya, ia pun memutuskan untuk tinggal di rumah saja dan bekerja.

Shin'ichirō menggandeng [name] masuk ke dalam rumahnya dan membawa kekasihnya itu ke dapur. Ia mengambil minuman dan beberapa makanan ringan untuk dibawa ke kamar. [Name] membantu Shin'ichirō membawa semua barang-barang itu ke kamarnya.

Begitu sampai di kamar, [name] langsung merebahkan dirinya di kasur empuk milik Shin'ichirō. Ia menggulingkan tubuhnya ke kiri dan kanan disaat Shin'ichirō sibuk memilih film yang akan mereka tonton di TV.

"Mau nonton apa?"

"Terserah kamu aja, pokoknya jangan horor ya!" [Name] mewanti-wanti dengan tegas. Film horor adalah kelemahannya. Ia tidak ingin dirinya tidak bisa tidur malam nanti.

"Fifty Shades mau nggak?" Shin'ichirō memberhentikan tangannya ketika ia melihat sampul dari film yang ia sebut tadi.

"Jangan bikin sange deh, Shin."

Shin'ichirō tertawa renyah mendengar tolakan halus kekasihnya, "Lah aku bingung mau nonton apa. Lagian bagus kan film itu? Kamu sampai pingin praktekin."

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍 𝐂𝐎𝐑𝐍𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang