16. hitto kakuchō - posesif

9.5K 270 31
                                    

HARI INI ADALAH HARI YANG MENYEBALKAN. kamu dan teman-temanmu sudah janjian untuk jalan-jalan ke pusat perbelanjaan hari ini. tapi, saat kamu minta izin ke pacarmu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah kakuchō, kamu malah dilarang pergi olehnya.

kamu marah-marah dan berujung tidak mau membalas semua pesan-pesannya dan menjawab semua panggilannya. kamu tidak peduli, karena itulah balasannya pada pacar yang terlalu posesif — selalu melarang ini, melarang itu, harus melakukan ini, melakukan itu.

fiuh, pokoknya menyebalkan!

kamu pun menghabiskan waktu dengan tiduran di atas kasurmu yang nyaman. kamu bosan melakukan kegiatan apapun karena yang kamu inginkan hanya jalan-jalan sekarang. kamu menyalakan televisi, tapi kamu tidak berniat menontonnya. matamu malah berfokus pada ponsel di genggamanmu sebab kakuchō meneleponmu untuk yang kesekian kalinya.

selain suara ponsel yang berdering, suara bel apartemenmu juga berbunyi. kamu bergegas pergi ke arah pintu dan berniat membuka pintu. tapi saat kamu tahu bahwa kakuchō yang ada diluar setelah kamu mengintipnya melalui lubang pintu, kamu berteriak dari dalam dan bertanya kepada kakuchō.

"NGAPAIN KAMU KESINI?" tanyamu dengan nada kesal.

"buka pintunya," perintah kakuchō dari luar.

kamu menghela napasmu. sebenarnya, kamu enggan membukakan pintu untuk kakuchō. tapi karena kamu merasa kasihan, kamu pun membukakan pintu untuknya. setelah membuka pintu apartemenmu, kamu membalik badan begitu saja, meninggalkan kakuchō di belakangmu.

kakuchō menghampirimu yang sekarang duduk di sofa sambil bersedekap. kamu pura-pura sedang menonton televisi. tapi dari tatapan kesalmu, kakuchō tahu kalau kamu sedang marah padanya.

"jangan marah gitu dong!" rayu kakuchō sambil menatap ke arahmu. ia bahkan memiringkan badannya dan menghadapmu, supaya ia bisa melihat wajahmu dengan jelas meski dari samping.

kamu tidak menjawab apa-apa selain memutar bola matamu. kalimat itu sudah sering dikeluarkan oleh kakuchō setiap kali dia membuatmu kesal.

kakuchō berdecak singkat. ia meraih rahangmu dan mengarahkan wajahmu ke arahnya, sehingga kamu sekarang manatap wajahnya.

"apa?" tanyamu kesal.

"jangan marah, maafin aku," ucap kakuchō padamu dengan sedikit memohon.

kamu menghempaskan tangan kakuchō dari wajahmu, dan kamu kembali meluruskan wajahmu ke arah televisi yang sedang menyala.

"aku capek tau sama kamu," ujarmu penuh dengan kekesalan. "kamu itu terlalu posesif tau nggak?! kamu itu seakan-akan membelenggu aku," sambungmu berapi-api. lalu kamu menatap wajahnya lagi seraya kamu melanjutkan kata-katamu, "aku itu butuh kebebasan, chō! aku pengen kumpul sama temen-temen!"

kakuchō berdecak lagi sambil meraih kepalamu ke dalam pelukannya. "ck, iya udah maaf. sekarang aku yang bakal nemenin kamu deh," tawarnya seraya tangannya terus mendekap kepalamu ke dalam dekapannya. tangannya yang lain lantas mengambil remote televisi yang ada di sebelahnya, lalu kembali menawarkan, "kita nonton film ya? kamu mau nonton apa?"

kamu sebisa mungkin melepaskan kepalamu dari pelukannya yang erat, dan akhirnya terlepas. kamu merapikan rambutmu dengan kesal seraya menjawab, "nggak mau. aku lagi nggak mood nonton film," tolakmu mentah-mentah.

akan tetapi, kakuchō tidak mendengarkan ucapanmu dengan sengaja. ia malah mencari-cari film yang sekiranya cocok di tonton oleh kalian.

"eum, enaknya nonton apa ya?" gumam kakuchō.

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍 𝐂𝐎𝐑𝐍𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang