44. itoshi rin - love language

13.2K 440 100
                                    

a/n : ini ceritanya kamu sama rin itu udah nikah ya. tapi kalian masih manggil "lo gue/lu gua" gitu.

love language karakter di sini adalah ✨verbal abuse✨ alias suka dikata-katain 🥰

warn :

- mengandung kata-kata vulgar (penyebutan kont**, mem**, mek*, te**, dsb) tanpa sensor.
- terdapat penyebutan kata-kata kasar (anjing, bangsat, babi, jancok, dan sumpah serapah lainnya).

kalo ngga nyaman, mending jangan dibaca!

ngga menerima protes, karena aku udah kasih warn, ok?! 😠

happy reading~ 🥰


































· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

JAM MENUNJUK PUKUL DUA DINI HARI. akan tetapi mata si bungsu itoshi itu tidak kunjung terpejam. bisa saja ia menutup kelopaknya. tapi hati dan otaknya tidak bisa diam, dan ia jadi tidak bisa tidur. netranya melirik ke arahmu yang sudah terlelap, ia berdecak melihat dirimu tidur dengan nyenyaknya. karena tidak mau terjaga sendirian, ia pun mengelus lengan telanjangmu dan membangunkanmu.

"yang, bangun dong," bisiknya sambil mengusap-usap lenganmu. sesekali ia mengecup bahu dan lenganmu berulang kali.

kamu yang merasa tidurmu terganggu pun mengerang. "hmmh~ apa sihhhh?" protesmu tanpa membalik badanmu. kamu masih memejamkan mata dan masih membelakangi rin.

"bangun, sayang, temenin gua," ucap rin lagi. bibirnya tetap mengecupi bahu dan lenganmu. namun karena kamu tak kunjung bangun, ia menggoyangkan bahumu dan menariknya, dengan niat mau mengubah posisimu.

tapi karena kamu sangat ngantuk berat, kamu malah menyingkirkan tangan rin dari bahumu. "ck, aaah! gueh ngantukhh!" katamu dengan sedikit berteriak.

setelah mengucapkan itu, kamu tak lagi dibangunkan oleh rin. suasananya senyap, membuatmu diserang oleh rasa bersalah. kamu pun membalik badanmu guna mengecek keadaan rin, apakah pria itu tidur lagi atau masih terbangun. namun rupanya, pria itu masih bangun. matanya menatap nanar ke arah langit-langit kamar

"lo kenapa sih?" tanyamu peduli.

rin menoleh ke arahmu. wajahnya nampak melas. ia menjawab, "gua nggak bisa tidur."

kamu menghela napas. "ini pasti gara-gara lo ngopi sama bang aiku, kan?" tebakmu yang langsung dibalas anggukan oleh rin. "udah dibilangin ja—"

"ssstt," rin menyuruhmu diam sambil menempelkan telunjuknya di depan bibirmu. "gua nggak mau dengerin omelan lu, gua cuma pengen bisa tidur," sambungnya.

𝐋𝐄𝐌𝐎𝐍 𝐂𝐎𝐑𝐍𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang